25.| Dia yang di Benci

67 19 16
                                    

✿๑•... ALLETHEA ...•๑✿⁠

"Setiap manusia memiliki cerita tentang kesedihan dan rasa sakit yang membuat hidup mereka berbeda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Setiap manusia memiliki cerita tentang kesedihan dan rasa sakit yang membuat hidup mereka berbeda."

A novel by Ade Bintang 🌟

_____________________________


  Pintu rumah kecil itu terbuka, memperlihatkan semua yang ada didalamnya. Untuk beberapa saat Aluna dan Hiro terdiam. Namun di detik selanjutnya ekspresi wajah mereka berubah drastis.

Manik mata Aluna terbelalak, begitupun dengan Hiro. Menyaksikan sesosok tak asing tengah asik melahap keripik kering dengan selimut lembut membalut seluruh tubuhnya.

"Hah!" Aluna berjalan beberapa langkah ke depan. Dan sontak mendapatkan perhatian dari orang itu.

Ia segera berdiri, melepaskan keripik kering yang ia pegang, serta selimutnya. Dengan tatapan kaget, mereka beradu pandang untuk beberapa detik. Sebelum kemudian arah unjuk membawa antensi Aluna beralih.

"Nona Charlotte! Anak Selir!! Dan... Dan... Dan Si Pirang!!!?" teriaknya seraya menunjuk ke arah Aluna, Hiro, dan Joy seraya bertahap.

"Si Pirang? Siapa yang dia sebut si Pirang?" tanya Joy keheranan saat Aluna menggeleng pelan. Tanpa menyadari bahwa alasan utama Jiggen menyebut Joy si Pirang adalah karena surai emasnya yang begitu gemulai.

Mendengar hal itu Aluna jelas menghentikan kagetnya, ia menggeleng cepat dan menyadari sosok dihadapannya ini tak salah lagi adalah si Jiggen.

"Bagaimana kau bisa di sini?!" tanya Aluna heran. Aluna terus-terusan bertanya hingga kemudian langkah lebih berat mengejutkan dirinya.

"Siapa yang datang?" tanya suara bergetar itu.

"Ah, Nenek, kemarilah." Annabelle menimpali. Gadis ini melangkah lebih dekat ke arah Aluna dan Jiggen. "Jadi, kalian saling mengenal?" tanyanya yang dijawab anggukan oleh Aluna dan Jiggen.

Tak berapa lama, seorang wanita tua dengan badan bungkuk menghampiri mereka. Tatapannya sedikit mencondong lantaran rabun menyerang pengelihatan.

"Siapa gerangan anak-anak yang terhormat ini?" tanya Nenek itu.

"Ah, kami adalah seseorang yang datang dari negeri Carlotte, Nek. Nama saya Hiro Forgers, dan ini Aluna, Aluna De Forgers Charlotte," ucapnya dengan nada sopan.

Sejenak, Aluna terkejut, rupanya meski Hiro telah mengetahui kebenarannya ia tetap menerima Aluna dan membiarkan gadis ini menjadi sosok putri Aluna yang jelas bukanlah dirinya.

Sedangkan Nenek, mendengarnya ia sedikit terperanjat lalu membuka matanya lebih lebar. "Ouh, ya ampun... Putri mahkota dan pangeran negeri Carlotte, sungguh sebuah kehormatan dapat berjumpa dengan kalian," ucapnya lebih sopan. "Saya, Dorothy, petugas kebersihan lingkup ini," sambung Nenek itu lagi.

ALLETHEA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang