prolog

1 0 0
                                    

                                                    Happy Reading

Cinta dan persahabatan adalah kata yang sering didengar dan diucapkan, tanpa cinta persahabatan bisa berantakan.

***

"Oh Tuhan soal ini sangatlah susah bagaimana aku mengerjakannya,, hah".seorang gadis mengeluh

Gadis berusia 19 Tahun berasal dari kanada, ia gadis yang mempunyai kulit putih agak kekuningan rambut hitam terang bola mata coklat dan bulu mata yang lentik, gadis ini bernama Muti dengan tinggi badan 159cm dan berat badan sekitar 45kg.

***

"Muti............ Muti....... "
Gadis itu menoleh sekilas ke belakang untuk melihat siapa yang melantunkan namanya, setelahnya gadis yang bernama Muti itu kembali ke foto yang ia pegang.

"Muti apa kau tidak mendengar suara ku? ".seorang gadis be rumah Setelah sampai ke tempat Muti

"Aku mendengarnya icha".Muti menjawab sambil sibuk mengusap air mata yang menetes.

"Terus kenapa kau tidak melihatku di saat aku memanggilmu".seorang gadis yang bernama icha itupun melipat kedua tangganya di dada sambil bibir yang ia buat monyong.

" Maafkan aku ". Muti memeluk tubuh icha dari belakang

"Em baiklah,Muti kenapa matamu bengkak mut? ".

"Aku kangen ayah kata Ibu ayah sudah lama meninggal".

" Maafkan Aku mut". Menundukkan kepalanya merasa bersalah

"Iya gapapa ". Muti tersenyum tulus

Mereka berdua akhirnya duduk bersama di atas rumput yang hijau sambil memandang para kambing dan indahnya senja.

***

'Rumah Muti'

" oh Tuhan Muti kau dari mana saja? jam segini baru pulang!"

"Maaf Bu Muti tadi dari ladang ".

"Em baiklah,cepat makan". Titah ibu Muti

" Baik bu ".Muti menurut kepada perintah ibunya yang bernama Sarah

Sarah membesarkan Muti hanya seorang diritanpa suami namun sarah mempunyai pembantu yang setia yaitu romlah,karena Ayah Muti wafat di saat Muti 2 month dalam kandungan,sarah menjadi Ibu sekaligus Ayah buat Muti, Sarah tak akan membiarkan anak tunggalnya kekurangan sesuatu.

" Muti  di saat kau akan melanjutkan kuliah ibu akan pergi ke fersia untuk bekerja ya sayang."

"Ibu akan meninggalkan Muti sendiri disini di saat Ayah sudah tiada dan bi Romlah sedang pulang kampung". Muti berdiri dari duduknya dan pergi ke kamarnya.

" Muti ibu hanya ingin kau tak kekurangan apapun ".teriak sarah namun tak di perdulikan oleh Muti.

Keinginan sarah hanya satu Muti hidup senang dan segala terpenuhi.

***

Tok tok tok

"Muti bangun sayang sekarang sudah pagi dan katanya kau ujian kan"

Sarah membangunkan Muti dari balik pintu selama sarah memanggil Muti, tak ada pertanda tanda Muti akan membukan pintu untuknya, akhirnya sarah pun membuka pintu kamar Muti dengan kunci cadangan yang ia punya.

Krekek pintu itu sarah buka perlahan tapi pasti "Muti kenapa kamarmu gelap sekali sayang? ".Sarah terus bertanya dan bersuara namun tetap saja Muti tidak menjawab nya dan tiba-tiba....

'Braks'

" Awwwwww Muti -Muti apakah itu kau sayang ".dan prak sarah jatuh pingsan dengan darah yang keluar dari bagian belakang kepalanya.

Krekek suara kamar mandi terdengar dari kamar itu dan keluar lah Muti dari sana, ketika Muti menggosok rambutnya dengan handuk dan berjalan menuju kasurnya Muti terkejut ketika melihat pintu kamarnya terbuka dan keadaan kamarnya gelap, awalnya Muti biasa saja namun saat Muti ingin menutup pintu Muti merasakan lengket di sandalnya dan sepontan Muti melihat kebawah.

" Aaaaaa ibu apakah itu kau? Ibu kenapa kau berdarah ibu? Siapa yang melakukan ini kepadamu ibu? ". Muti berlari menuju tangga namun langkahnya terhenti ia melihat keadaannya yang masih terbalut seutas handuk, Muti puter balik menuju kamarnya dan memakai pakaian meski tak rapi setelah itu ia kembali berlari keluar untuk meminta tolong.

" Tolong tolong tolong ibu saya tolong "Muti melambaikan tangan nya dan berteriak.

"Nak ada apa dengan ibu mu?" seorang pria paruh baya bertanya kepadanya

"Ibuku pingsan di kamar ku dan ia mengeluarkan banyak darah hks hks? "

Peria paruh baya itu berlari menuju kamar yang Muti arahkan, peria itu menggendong Sarah kedalam mobil dan membawa Sarah dan Muti kerumah sakit.

***

"Muti....... ".icha memanggil Muti dan mengetuk pintu rumahnya, namun tak ada jawaban, datang lah seorang ibu - ibu paruh baya

" Nak apakah kau mencari Muti? ".tanya ibu itu

" na'am ibu ".

" Muti pergi ke rumah sakit untuk membawa ibunya yang mengeluarkan darah".

"Apa,,,, kenapa ibu Muti mengeluarkan darah? ". Icha bertanya kepada ibu itu dan mengerutkan dahinya

" ibu tidak tahu".

Tak lama kemudian terdengar suara sirine dari mobil ambulance menuju rumah Muti, turunlah seorang gadis dengan mata bengkak, gadis itu memeluk icha yang berdiri di depan pintu.

"Icha ibu ku".

"Ada apa Muti ada apa dengan ibu mu?". Muti menunjuk ke arah mobil ambulance dan para petugas medis mengeluarkan seorang jenazah dan membawanya kedalam rumah Muti.

"Apakah itu ibumu?".icha bertanya dengan menahan tangisnya

Muti hanya menggangguk, Muti menjerit di sana dengan tangan yang ia letakan di atas rambutnya dan menjambak rambutnya sambil menangis, Icha pun berusaha menenangkan Muti karena sekarang rumah Muti sudah di penuhi orang-orang yang hendak melihat dan melayad, Ustadz pun sudah datang.

" Ananda Muti, tenanglah Ibumu akan kami segera bawa kepemakan dan sebaiknya ananda Muti berhenti menangis karena kasihan roh beliau".muti pun mulai tanang ketika ustadz yang bernama rahim itu menenangkanya.

"Para bapak-bapak tolong angkat jenazah ini karena jenazah ini sudah bersih dan ditutupi kain kafan".ucap ustadz itu

Resepsi pemakaman yang lancar dengan Muti yang menahan tangisnya mati-matian. Muti pun kembali ke rumahnya setelah selesai dari pemakaman.

Muti berjalan pelan menuju kamarnya di sana masih terlihat bercakan noda merah yang begitu merah membuat Muti menangis.

" kau telah berhasil Tuhan, kau telah berhasil, Tuhan maafkan aku selama ini aku melupakan mu, maaf hks hks".

Muti tertidur di sebelah darah Sarah,tak tersadari di pagi hari Muti sudah berada dikasur empuknya dan darah  Sarah pun sudah hilang. Muti perlahan membuka matanya samar-samar ia melihat atap dan lampu di kamarnya sudah nyala kembali. Muti bangkit dari tidurnya meski masih dengan gontay ia paksakan untuk turun kebawah.

Muti memutarkan badanya perlahan melihat sekeliling rumahnya yang kelihatan bersih dan hidup, brak Muti menabrak seseorang ketika ia mundur kecil.

"Kau siapa kau? ".muti berteriak reflek ketika melirik orang yang ia tabrak

                                                    Bersambung

Hayy☺! Ini cerita pertama aku heheh semoga senang ya membacanya semoga masuk dalam imajinasi kalian. Jika kalian suka klik vote dan komen ya, InsyaAllah aku nerima komenan kalian.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 21, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang