⏳JuRa-54⏳

8.6K 1.4K 116
                                    

1 part lagi end muahahahha.

Bisa lah ini end nanti malam, cuma part sebelah agak jimplang aku liat.

JANGAN SIDER! Sider tuh setan.

VOTE diawal atau diakhir chapter.

200 vote dan 55 komen kuy.

The truth Untold

Makan malam di rumah cemara terasa biasa saja, Ramel yang terus bercerita banyak hal, sesekali disahut sama Rakel sementara Radev yang terus menatap keduanya tajam.

"Tau gak, beberapa bulan lagi kan Radev lulus Sd, jadi lamaran yang pernah Ramel dan Rakel kasih gimana, Juya?"

Suasana meja makan seketika hening, Radev yang tadinya lagi makan sontak berhenti dan melotot, tak percaya.

Dia menatap kearah Juya yang terlihat tersenyum "Gimana ya~" goda Juya, dia sendiri juga bingung mau milih siapa antara Rakel sama Ramel.

"Pilih Ramel aja, Rakel jelek soalnya, nanti Juya bosan sama Rakel."

"Ih enak aja, Rakel gak jelek yaaa."

Juya tertawa mendengar perdebatan antara dua kembar itu "Tapi kalau salah satu ditolak, jangan sedih yaa." ujar Juya pelan.

Baik Rakel dan Ramel mengangguk yakin, mereka sudah sepakat siapapun yang dipilih sama Juya, mereka gak akan sedih walau kecewa sudah pasti.

Belum sempat Juya memberi jawaban, Radev sudah membanting sendoknya ke meja makan.

BRAK!

Radev berdiri dari duduknya, dia menatap kearah Rakel dan Ramel penuh kebencian.

"Radev gak setuju sama Papa dan Papi, Bunda gak boleh nikah sama salah satu dari mereka!" tegas Radev kuat.

"Loh? Kenapa gitu?" Juya bertanya heran.

"Karena mereka itu pembunuh, Bunda! MEREKA UDAH BUNUH AYAH NEDRA DAN ABAH NAFAR! MEREKA YANG UDAH BUNUH!"

Keadaan jadi tegang, Juya pucat dan menatap kearah Rakel dan Ramel, sementara si kembar tampak tak percaya.

"Radev kok jadi nuduh?" tanya Ramel dengan nada suara lirih nan pilu.

Rakel sendiri hanya diam dengan ekspresi kecewa, Juya sadar pada ekspresi Ramel dan Rakel yang tampak sakit hati.

"Radev, kamu gak bisa asal tuduh gitu." tegur Juya masih tenang.

Radev berang, dia mengambil cangkir kaca di depannya dan langsung melemparkannya ke arah Ramel.

BUGH!

"MEREKA ITU MUNAFIK! BUNDA JANGAN PERCAYA SAMA MEREKA LAGI! MEREKA PEMBUNUH! EGOIS! KARENA SIAPA HIDUP BUNDA JADI KACAU KAYA GINI HAH!? KARENA MEREKA!"

"RADEVA!"

Deg!

Radev terkejut mendengar bentakan Juya, dia menatap Juya pedih.

"Bunda..bentak Radev?" lirihnya parau.

"Kamu keterlaluan!" Juya segera mendekati Ramel dan melihat dahi Ramel ternyata berdarah, lemparan gelas kaca tadi membuat luka didahi Ramel.

Punish Crazy Ex Boyfriend [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang