Part 3

24 3 0
                                    

Yesta yang mendengar jawaban seperti itu hanya bisa termenung sembari memikirkan setiap perkataan yang keluar dari sang Mentari.

Selamat menikmati🙏😁

Tak terasa, Matahari yang tadinya begitu terik menyinari, perlahan mulai tertutupi oleh Awan menggumpal disertai dengan membirunya langit yang terkesan lembut nan sejuk.

Yesta pun kembali berinisatif untuk menyapanya, berharap akan mendapatkan balasan seperti sebelumnya:
"Langit, kau terlihat sangatlah indah nan menawan, membuat hatiku seketika terasa luluh saat menatapmu. Namun, bisakah aku menggapaimu?"

Sang Langit seketika tersenyum lalu menjawab pertanyaan sang pria.
"Memilikiku? Apa kamu mampu..? Tanganmu saja tak sanggup menggapaiku." Jawab sang Langit sambil tertawa seolah mengejek khayalan si pria yang tentu sangatlah mustahil terjadi.

Yesta mulai mencoba membiasakan diri dengan berbagai benda yang seharusnya tak dapat berbicara selalu bisa menjawab sapaan maupun pertanyaannya.

Ia hanya terdiam, sembari merasa pilu mendengar jawaban dari sang Langit yang terkesan kurang mengenakkan untuk di dengar. Namun, meski merasa tersinggung, ia bersikukuh untuk tetap mengagumi keindahannya.


#Singkat_cerita

Tanpa sadar, Langit yang tadinya membiru lembut perlahan mulai berganti menjadi kelabu bersamaan dengan Awan mendung yang mulai menyelimuti, seolah bertujuan untuk menyadarkan si pria bahwasannya Langit yang terlihat begitu indah itu tak bisa ia miliki.

Dan ya tentu hal itu menyebabkan Yesta seketika menjadi marah karena keberadaan sang Kelabu mengahalangi pandangannya terhadap Langit yang sangat ia kagumi.

Dengan perasaan yang amat sangat marah, Yesta bertanya pada sang Kelabu:
"Mengapa kau menutupi Langit yang indah itu..?!! Kau tau?! Aku sangat mencintainya!"

Secara spontan, sang Kelabu pun tertawa seolah mengejek setelah mendengarkan ocehan si pria yang gila akan khayalannya sendiri. Lalu, sang Kelabu pun berkata:
"Kamu terlalu bodoh, sehingga menyalahkan aku yang hanya bertukar waktu. Lagipula, Langit biru yang sangat kau kagumi itu takkan pernah mampu untuk kau dapatkan." Jawab sang Kelabu.

"Dan satu hal yang harus kau ingat! Kamu tak pernah sekalipun tersadar siapa yang amat sangat mencintaimu. Kau tak pernah mengetahui hal itu..!!!" Tambah sang Kelabu dengan nada bicara yang terkesan 'sangat tegas'.

Yesta yang mendengar jawaban seperti itu dari sang Kelabu tentu merasa sangat marah terihat jelas dari raut wajahnya. Yesta pun menjawab......to be continue...😁 WKWKWK

JANGAN LUPA UNTUK 'TINGGALKAN JEJAK SETELAH MEMBACA'! Hehe.....😅

Jika ada kesalahan kata atau kalimat, mohon di komen supaya nanti saya koreksi untuk kedepannya🙏

Hati & HalusinasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang