CW // HARSHWORD
Suara langkah yang beradu dengan lantai buat pandangan Haris menengadah, dihadapannya berdiri seorang perempuan. Dengan rambut panjang sepunggung dan pakaian kekurangan bahan, ah mungkin memang sengaja dipamerkan.
"Haris, malam ini sibuk? Kebetulan pak Yoga ngasih projek, mungkin kita bisa kerjain bareng? Well, Wisma Dago not bad kan? Disana aja yuk? Aku kenal kok sama resepsionis nya, bisa langsung booking."
Lucu, Haris sampai menahan tawa.
"Sorry Wid, malam ini gue sibuk. Habis ini juga gue ngerjain projek sama Julia sama mbak Sena. Mungkin kalau lo mau kerjain projek bareng yang lain, bisa tuh di Wisma Dago."-Haris dengan segera membereskan laptop dan barang lainnya, jujur saja ia malas jika berinteraksi dengan Widya -teman satu kampusnya- yang suka sekali merayu.
"Malam ini kamu sibuk ngapain Ris? Kan projek nya mungkin cuma tiga jam selesai, masih bisa kali kita jalan. Ya kan?"-Widya tanpa malu mendekatkan tubuh pada Haris, buat yang didekati merinding geli.
"Gue mau jalan sama pacar gue, kenapa?"
"Loh kamu udah punya pacar? Siapa? Kok aku gatau?!"-Haris menatap Widya dengan tatapan heran, kenapa gadis ini penasaran sekali?
"Pertanyaan nya satu, kenapa lo harus tau?"-Telak, gadis didepannya gelagapan.
Baru saja Haris ingin mengeluarkan suara, terdengar bunyi ketukan di pintu kelas.
"Permisi, ada Haris? Eh Haris! Ayo kita pulang"
Ada Yuni disana, adiknya memang mengatakan akan menjemputnya karena penasaran dengan kampus Haris. Yuni dengan pakaian casualnya memasuki kelas dengan tampang lempengnya.
"Ini Ris pacar kamu? Ih, kampungan banget. Kok bisa kamu pacaran sama dia? Astaga kamu tuh ganteng Haris, jangan mau sama yang model ndeso kayak dia"-Widya berucap dengan tatapan meremehkan, buat Yuni berhenti melangkah dan memandang nya dari atas ke bawah.
Tidak berkaca, dirinya sendiri yang kampungan.
"Oh, ini Ris yang katanya ayam kampus di fakultas lo? Hm, pantes sih disebut begitu. Dari stylenya aja udah keliatan seberapa lebarnya dia buat ngangkang. Aniway, itu lo beli baju thrift di daerah Pasteur ga sih? Kayak baju gue soalnya."-Ucapan Yuni buat Widya membolakan matanya, gadis yang ia sangka sebagai pacar Haris itu tidak beretika sekali dalam berbicara.
"Lo kalau punya mulut dijaga ya! Jadi wanita ga beretika banget! Gue beli baju ini di H&M langsung! Haris liat itu pacar kamu ga sopan banget!"-Widya semakin mendempetkan tubuhnya pada Haris, sedangkan Haris berusaha menjauh dari gadis centil itu.
"Dongo banget, itu ada nama gue di baju lo. Tuh, di bagian kiri bawah. Ada tulisan H. Yuni. Ga usah ngaku-ngaku deh ya neng, itu gue beli baju di uniclo bukan di H&M. Dan satu lagi, jangan pernah deketin Haris. Paham lo?!"-Yuni mendekatkan diri pada Widya, menatapnya nyalang seakan menantang.
"Apa hak lo? Haris udah selingkuh sama gue asal lo tau! Gue udah hamil anak dia!"-Perkataan Widya buat Haris menoleh terkejut, sedangkan Yuni yang mendengarnya semakin berapi-api
"GA USAH NGIBUL ANJING, ABANG GUE HOMO! DENGER YA, GUE ADEK KEMBARNYA HARIS. BUKAN PACARNYA! JADI GUE GA BAKAL KEMAKAN OMONGAN SAMPAH LO! DAN INGET, KALAUPUN LO HAMIL. LO JUGA GA BAKAL TAU SIAPA BAPAKNYA! AYAM KAMPUS KAYAK LO UDAH DI NGANGKANGIN SAMA BERIBU ORANG, ADA BERIBU SPERMA YANG ENTAH PUNYA SIAPA DI DALAM RAHIM LO DASAR LONTE! AWAS LO YA ANJING, GA BAKAL LU DI TERIMA DI KELUARGA HADINATA. GA SELEVEL LO SAMA KITA, DASAR KAMPUNGAN!"
Pecah sudah pertahanan yang Yuni buat, sedangkan Haris yang mendengar merasa bangga. Dengan segera Yuni menarik tangan Haris, membawanya pergi untuk kembali ke rumah kos yang jadi tempat tinggalnya selama menimba ilmu di tanah Pasundan. Meninggalkan Widya yang tercengang dengan segala cercaan yang Yuni lontarkan.
Selama perjalanan ke arah parkiran, Yuni tak hentinya melontarkan segala makian kepada gadis yang baru ia temukan. Buat Haris yang dibelakangnya tertawa, pegangan tangan sang adik ia betulkan. Kedua tangan itu akhirnya bertaut dengan benar, membuat langkah Yuni terhenti dan pandangannya beralih pada Haris yang juga ikut memberhentikan diri.
"Bang, lu tuh kalau ketemu binatang kayak gitu harusnya langsung lari aja! Jangan nunggu ada gue baru gue yang hajar, males tau ketemu manusia yang bikin emosi kayak begitu."
Langkahnya ia lanjutkan, sedangkan Haris yang mendengar merangkul pundak sang kembaran. Dengan bisikan penenang yang ia lontarkan, ia yakin jika Yuni akan merasa lebih nyaman.
Adiknya itu, memang tidak bisa mengekspresikan perasaan secara gamblang. Ia tergolong pendiam, namun tipikal penimbul rasa nyaman. Berbanding terbalik dengan Haris yang begitu terbuka, Harita terbiasa menyembunyikan rasa.
Dan keduanya, terbiasa melengkapi. Entah Haris yang menaungi, ataupun Harita yang melindungi. Ikatan batin yang tumbuh pada keduanya buat mereka saling paham apa artinya belahan jiwa, dan itu terbukti adanya. Haris dan Harita, keturunan daripada keluarga Hadinata menjadi bukti nyata bahwa kadang kala kita memang harus saling berbagi rasa.
Oleh sebabnya, setelah menghidupkan Jordan untuk digunakan. Yuni memeluk Haris dan menumpukan dagu pada pundak sang abang dengan rasa nyaman. Karena bagi Yuni, Haris adalah tameng hidupnya. Dan bagi Haris, Yuni adalah berlian yang harus ia jaga dengan seluruh jiwanya.
to be continue
vote and comment nya juseyo. anw, selamat berpuasa bagi teman-teman yang menjalankan. sebagai penutup sebelum bulan ramadhan, aku kasih chapter kembar Hadinata yang banyak tingkahnya ☺🙏
-rin.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐀𝐍𝐃𝐔𝐍𝐆 || Hyunjeong
Fanfic٬ ❊̸ ˖ ׄ〘 bandung 〙ׄ ˖ ♡̶ ᵎ Kisah klasik perihal dua sisi dari kota Bandung. ©avfevan_!2023 (n.) straykids bxb