Semua yang ada di sana mendongak ke asal suara di sana ada seorang pemuda dengan tatapan dingin nya dia adalah arland
"Apaan nih" Tanya Syilla sambil menatap arland. Arland sama hal nya sedang menatap syilla, dia melihat pipi syilla memar
"Pipi lo kenapa" Tanya arland
"Gak kenapa napa tadi ada monyet lepas gak sengaja ke cakar" Bohong syilla"Katanya ke cakar ko gak ada bekas nya malah kaya tamparan" Ucap arland
"Lo khawatir sama gue" Tanya syilla
"Gak, gue cuma khawatir lomba nanti kita gak bisa menang" Ucap arland syilla yang mendengar ucapan arland pun mendelik ke arah nya
"Itu baju buat lomba, nanti lo coba, kalo udah besok lo kembaliin ke gue" Ucap arland lalu pergi dari kantin.Tanpa menunggu lama syilla pun langsung membuka paperback nya, mereka yang ada disana pun penasaran baju apa yang akan syilla dan arland pakai.
"Bagus banget syilla" Ucap destia tiba tiba dengan membawa beberapa makanan pesanan mereka
"Iya gue kira orang tua zaman dulu nikah nya gak pake baju begini, ternyata ini mah modern banget" Ucap syilla
"Maksud nya" Tanya kenzo
"Jadi gini kata tu si ketos baju lombanya mau pake bekas ortu nya nikah" Jawab syilla
"Hah? Jadi itu bekas nikah ortu nya, kok lo mau si" Ucap vio
"Iya syilla di butik mommy aku juga banyak kok baju adat kalo mau" Tawar shaka"Gak usah, tadinya si kalo gak sebagus ini si gue nolak tapi ya karena ini bagus ya gue Terima ajalah" Ucap syilla
Tring tring tring
"Udah bel yo ah kelapangan" Ajak zaki
Mereka pun pergi dari kantin menuju lapangan. Di sepanjang perjalanan banyak yang memuji paras mereka namun mereka hanya mengabaikan nya. Sesampainya di lapangan shaka dkk kenzo dkk pun langsung menuju tempat duduk para pemain tapi sebelum ituCup
"Abang yang semangat ya syilla dukung abang pokonya,nanti kalo abang menang syilla kasih hadiah" Ucap syilla setelah mengecup pipi kenzo, kenzo yang mendapat kan perlakuan seperti itu pun mematung dan tak lama setelah itu tersenyum
"Iya adek abang yang paling cantik dan abang sayang dan pastinya paling gue cinta" Gumam kenzo di akhir kalimat, tak ada yang mendengar itu kecuali syilla
"Maksud abang" Tanya syilla
"Enggak ko abang cu-
" Neng syilla ko cuma kenzo si yang di cium bebeb zaki mau"ucap zaki
"Gue juga mau" Ucap robi dan Wildan bersamaan
"Des vi maju sana tuh cium 3 monyet" Ucap Rama
"Ogah mending gue di cium sama mike" Ucap destia"Lo itu suka banget si sama mike des" Ucap syilla
"Yaiyalah mike itu ya udah ganteng, baik, idaman mami gue lagi" Ucap destia sambil membayangkan wajah mike
"Yang keliatan baik belum tentu baik juga, lagian mike udah punya tunangan" Ucap syilla yang membuat destia syok
"Yah gue gak ada kesempatan deh" Ucap destia lesu
"Tenang des sebelum janur kuning melengkung wajib ditikung" Ucap vio semangat"Heh gak ada tikung tikungan, emang lo mau jadi pelakor" Tanya syilla pada destia
Mereka yang ada di sana hanya melihat perdebatan antara ke 3 gadis itu
"Heh ko malah debat, mana yang di omongin cowo lagi" Ucap wildan
"Lagian si destia noh duluan, yaudah deh sana kalian semua ke tempat masing masing kalo kalian menang gue kasih hadiah kalian semua" Ucap syilla yang mana membuat mereka terpekik senang dan pergi menuju tempat pemainSyilla dkk pun duduk di bangku penonton dan di sebelah nya ada aulia dan sarah
"Ini yang tanding mana dulu nih" Tanya syilla
"Katanya si yang ini tim SMA BHINEKA TUNGGAL IKA sama SMA TRISAKTI dulu, SMA DIRGANTARA sama SMA NUSANTARA di lapangan yang satunya lagi" Ucap vio
"Eh kalian tau gak waketos kita udah balik loh" Lanjut vio"Waketos siapa? Emang dia dari mana? " Tanya syilla
"Namanya NARENDRA ALKEN BRAMANTYA, dia tuh ya cowo yang paling ganteng se sekolahan ini, tapi sifat nya itu lho melebihi kenzo sama shaka, kalo shaka sama kenzo mh masih jawab kalo di tanya, ya meskipun singkat" Papar vio
"Eh katanya kan dia itu pertukaran pelajar nya itu kan 1 tahun, ko ini baru 5 bulan dia udah balik" Tanya destia
"Gak betah kali, dia kan udah balik dari pas seleksi buat lomba" Pikir vio
"Tapi kok ngedadak gitu ya, apa jangan jangan dia mau ketemuan kali ya sama pacar nya" Ucap destia"Diem bego, tuh lomba mau mulai" Ucap syilla, mereka pun sontak terdiam namun tiba tiba ada seseorang yang mendatangi destia
"Des bantu gue pliss" Ucap orang itu panggil saja laras
"Bantu apa si ras"tanya destia
" Itu si Gita dia keseleo jadi gak bisa tanding, lo bisa gak gantiin si Gita buat basket"ucap laras"Lo minta gue gantiin si Gita" Tunjuk destia pada dirinya, laras pun mengangguk
"Gak ah takut bola gue" Bantah destia
"Vio lo mau ya" Ucap laras pada vio
"Gue mau si tapi gue gak bisa maen basket" Ucap vio mereka bertiga hanya menepuk jidat nya"Tuh si syilla aja dia jago banget tau" Ucap destia
"Gak ah gue udah ikutan 4 ya masa di tambah lagi si" Bantah syilla
"Ayolah syill plis" Ucap laras memohon
"Oke gue mau tapi lo gantiin gue memanah" Ucap syilla pada destia"Syill yang ada gue bukan manah target" Bantah destia
"Syilla plis lah bantu kita" Ucap laras
"Yaudah deh, tapi lo semua harus traktir gue selama 1minggu" Ucap syilla
"Oke" Jawab mereka serempak
"Rasain gue kuras uang jajan lo pada" Batin syilla"Yaudah ganti baju yu" Ucap laras sambil menarik tangan syilla
Ditempat lain
Terdapat beberapa orang pria di sana
"Bos tadi ada yang menampar nona" Lapor si pria itu pada bos nya
"Siapa yang telah berani menampar nya" Ucap si bos
Dan si pria itu memberikan sebuah berkas pada bos nya, lalu bos nya itupun membacanya"Hmm ternyata keluarga itu,untuk saat ini jangan apa apakan mereka dulu, kalau mereka berani bermacam macam lagi dengan nya cepat seret kemari beserta keluarganya" Ucap si bos.
"Baik bos"
"Oh ya untuk penyerangan nanti kalian jangan lupa melindungi nya karena aku tak mau dia sampai lecet sedikit pun" Ucap si bos, pria itupun mengangguk dan langsung berpamitan pergi"Aku sangat merindukanmu" Batin si bos sambil memperhatikan foto seorang gadis di HP nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi cia(tahap revisi)
Ficção Adolescentemenceritakan tentang seorang gadis yang selalu di siksa oleh kedua orang tuanya, karena fitnahan seorang sahabat sang gadis tersebut yang iri akan kehidupan nya.hingga pada suatu malam gadis itu sangat lelah dengan kehidupan nya sehingga memutuskan...