2 bulan kemudian
Sudah hampir dua bulan tak bersekolah karena traumanya namun kini cewek berambut kepang dua itu kini memberanikan dirinya untuk kembali bersekolah, ia turun dari motornya lalu berjalan menuju kelasnya, setiap kelas yang ia lewati ia sedikit merasa gelisah karena semua mata siswa-siswi di sana tertuju padanya "ini perasaan ku aja atau gimana" ucap Cika dengan raut wajahnya yang gelisah. Sesampainya di kelas ia melihat ada Topan yang duduk di sana "Cika, kemana aja lo?" Pekik Topan melihat Cika yang baru masuk sekolah
"Mmm nggak kemana-mana kok hmm" ucap Cika menunduk sambil menaruh tasnya di kursi
Hanya ada Topan dan Cika di dalam kelas akhirnya Cika pergi dari sana dan pergi ke perpustakaan karena menurutnya jika sepagi ini pasti perpustakaan sangat sepi
*****
Cewek itu kini sedang berjalan menyusuri rak perpustakaan untuk mencari buku fiksi yang akan ia baca nanti tetapi ia tidak menemukan apa-apa namun, ketika ia berjalan ke arah rak lain ia melihat buku fiksi bersampul biru yang membuatnya tertarik untuk membaca namun sayangnya itu terdapat di rak atas jauh dari jangkauan nya, meskipun begitu ia tetap berusaha keras untuk mengambil buku itu
Tiba-tiba cowok bertubuh tinggi dengan mudahnya mengambil buku itu dari belakang cewek itu membuat Cika membalik badan, Ryan membulatkan matanya saat melihat Cika berambut kepang dua itu ada di hadapannya dan cowok itu tidak segan-segan memeluk tubuh cewek itu
Ryan menarik pinggang cewek itu lalu memeluknya erat sambil mengelus kepala cewek itu "Cika ini beneran lo kan" ucap Ryan dengan nafas berat
"Hmm r-ryan" ucap Cika berusaha melepaskan pelukannya
Ryan kembali menarik pinggang cewek itu dengan kedua tangannya membuat cewek itu tidak dapat bergerak "Don't be afraid of me, please" bisik Ryan di telinga cewek itu
Tubuhnya terasa merinding dan ia mulai menutup matanya perlahan dalam dekapan cowok itu
Flashback off
"Mau kemana dek malam malam gini keluar?" Ucap pria di sebelah kanan Cika memutar bola matanya ke arah Cika
"Cari makanan" singkat Cika cemberut karena merasa risih dengan kedatangan ketiga pria ini
"Yang ramah dong neng, neng geulis" ucap pria di sebelah kirinya sambil mengelus dagu Cika dengan lembut. Hal ini, semakin membuat Cika ketakutan kini jantung Cika berdegup kencang dan terasa merinding di sekujur tubuhnya
Tak disangka, pria yang berada di belakang itu menarik topi jaket Cika membuatnya menghentikan langkahnya. Disini, Cika benar-benar merasa ketakutan pria itu menariknya dan mendorongnya hingga punggung Cika terbentur Tembok kasar itu
Kedua pria itu terus memegang tangan cewek itu meskipun dia sudah memberontak dengan sekuat tenaga,
Pria itu pun maju tiga langkah ke arah Cika kemudian tangannya mengelus puncak kepala cewe ituCika terus memberontak namun sialnya kekuatan kedua pria ini jauh lebih kuat dibandingkan dirinya tak lama Cika menendang aset pribadi milik pria di hadapannya itu dengan sekuat tenaga membuat pria itu terjungkal kesakitan "ahkkk" pekik pria itu meringis kesakitan
Namun kedua pria ini tak melepaskan Cika pria di sebelah kiri itu pun mencium paksa leher Cika
Cika tersadar dan membuka matanya lalu secara tiba-tiba mendorong tubuh Ryan darinya, lalu cewek itu meringkuk meremas remas rambutnya sambil menangis "cik lo ga apa-apa? Maaf gua ga maksud—" ucapannya terhenti karena Cika bangkit dan berlari lalu pergi dari perpustakaan dengan mata yang sembab