SL - 5 🤍

3.1K 228 76
                                    

Dobel up karena aku gak bisa tidur semalem. Jadi, ini aku lanjut dan baru kelar.

Happy menuju 1k pembaca deh. Tapi, tolong lah jangan sider-sider amat. Miris betul saya lihat Vote yang mengkis-mengkis ini😭✋



.*.*.*.


"Kamu pakai baju yang cantik dong, Na. Jangan begitu pakaian kamu!"

Diana mengomeli anak perempuannya karena susah sekali diatur.

"Ini Bunda sama Ayah nggak niat buat jodohin Nana, kan? Kenapa Nana disuruh dandan cantik segala? Aneh banget??"

Mendengar itu, Diana menghela nafas berat. "Enggak, sayang. Ngapain bunda sama ayah jodohin kamu? Kakak kamu aja belum nikah kok," tuturnya pelan.

"Ya siapa tau aja, Ayah jatuh miskin terus aku dijual ke Om-om CEO gitu? Kan nggak tau juga," gerutu Nana dengan asal.

"Sembarangan kalo ngomong. Ayah ini udah kaya 7 turunan, 7 tanjakan. Jangan ngeremehin ayah ya kamu!" tegur Jeffry pada Nana.

"Ya maap?"

"Sana ganti baju yang rapi. Kamu ini jawab mulu kalo di kasih tau orang tua," lanjut Jeffry yang mengomeli menggantikan istrinya.

Nana pun dengan malas menghentakkan kakinya masuk ke dalam kamar dan ganti baju yang lebih baik. Dia sejujurnya sangat malas untuk ikut, tapi kakaknya menolak untuk ikut dan mengharuskan dirinya yang wajib ikut.

Entah acara apa, Nana tidak tahu. Yang penting dia sudah pastikan bahwa ini bukan acara perjodohan seperti yang dia baca pada Novel Online biasanya.

Setelah siap, mereka bertiga berangkat ke tempat tujuan utama malam itu.

Ternyata hanya acara perusahaan yang memang wajib dihadiri oleh beberapa petinggi perusahaan. Jadi, wajar jika Jeffry memaksa Nana untuk ikut karena dia tentu harus mengenalkan salah satu penerusnya.

Ya, walaupun sejujurnya Nana tidak bisa diharapkan. Tapi, setidaknya ada yang bisa Jeffry kenalan kan pada rekan bisnisnya.

Itu bahkan lebih dari cukup.

Sedangkan Jaziel?

Haha, Jaziel bahkan sekarang sudah ada di apartment Auryn. Menikmati waktu berdua dengan sang kekasih tanpa memikirkan sang adik yang tertekan karena banyak bertemu kolega ayahnya.

Nana yang malang. ;)

"Jeffry?"

Seorang pria yang tampak lebih dewasa dari Jeffry itu menyapa. Membuat Nana dan Diana yang tadinya sibuk berbicara berdua ikut menoleh.

"Kak Jo?" Jeffry ingat betul siapa yang menyapa dirinya.

"Waduh, lama nggak ketemu. Masih seger aja lo," puji yang bernama Jonathan itu.

"Kak Jo bisa aja.."

Jonathan melirik ke arah Diana dan Nana sejenak, kemudian kembali menatap Jeffry seolah meminta dikenalkan.

"Oh, hampir lupa. Ini istri aku, Kak. Namanya Diana, dan ini anak gadis ku.. namanya Zeeana.."

Jonathan menjabat tangan Diana dan Nana bergantian sembari tersenyum.

Sweet Love - Markmin Gs ✓ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang