48. Mengungkit Masa Lalu

2.9K 152 5
                                    

WAJIB FOLLOW DAN VOTE SEBELUM MEMBACA!!!

• • •

4 bulan kemudian.

Ceklek.

Dylan baru saja tiba di rumah sekitar pukul satu dini hari. Menjadi seorang CEO sekaligus pemimpin perusahaan memang cukup melelahkan, dengan banyaknya tugas yang harus ditanggung membuat ia semakin sibuk dengan posisi barunya akhir-akhir ini.

Kakinya melangkah hati-hati memasuki kamar dimana ia langsung melihat seorang wanita tengah pulas teridur dipembaringan tanpa terusik akan kehadirannya. Dylan tersenyum saat ia menatap Putranya yakni baby Zayn yang esok akan merayakan hari ulang tahunnya yang pertama tengah sama pulas tertidur di dalam box's bayinya.

Waktu benar-benar tak terasa baby Zayn kini sudah berumur satu tahun dan kini usia kandungan Disha pun sudah beranjak empat bulan, perubahan yang total dalam kehidupannya membuat Dylan semakin bersyukur dan bahagia, ia pun tambah bersemangat bekerja untuk memberikan hasil terbaik untuk anak serta istrinya. Meski terkadang hati dan badannya merasa lelah setelah pulang bekerja semua rasa penatnya akan terbayar oleh ukiran senyum indah dan hangat dari Istri juga bayinya saat menyambut kepulangannya dari kantor.

Dylan mengecup cukup lama kening Putranya dengan sayang ia mengusap lembut pipi gembul baby Zayn yang tinggal menunggu beberapa bulan lagi ia akan menjadi seorang 'Abang'.

"Happy birthday Pangeran kecil kesayangan Papa," lirih Dylan dengan diam-diam ia memberikan ucapan selamat ulang tahun untuk Putranya pertama kali.

Cowok itu semakin tersenyum hangat ia merasa senang dengan tumbuh kembang yang pesat dari Baby Zayn, diusianya yang baru saja satu tahun anak itu sudah bisa berjalan dan berbicara meski belum fasih. Namun sedikit disayangnya Dylan selalu cukup sibuk selama bekerja jadi setiap hari ia selalu berangkat pagi dan pulang sangat larut hingga ia sering tak sempat bermain bersama Putranya karena kesibukan dikantornya.

Namun Dylan tak ingin merasa bersalah dan merasa gagal menjadi seorang ayah, meski sibuk setiap hari disetiap akhir pekan ia selalu membawa baby Zayn bermain dan bertamasya hanya ingin tahu bagaimana proses tumbuh kembang sang Putra meski tak setiap hari ia bersama dengan baby Zayn sebab sibuk bekerja.

Dylan melangkah menuju ranjang dimana kali ini ia menatap punggung sang Istri tengah meringkuk membelakanginya, cowok itu tersenyum dengan perlahan ia membuka Jas formal kantor yang sehari-hari ia kenakan dan melonggarkan dasi yang sudah terasa mencekik lehernya.

Cup.

Dylan mengecup lembut kepala Disha yang masih tertidur dan belum sadar jika Suaminya telah pulang.

Eugh.

Disha lengguh kecil ia sedikut terusik akan sesuatu yang sendari tadi mengusap-usap lembut kepalanya, Dylan duduk dipinggir ranjang lalu menumpukkan kepalanya dengan satu tangan seraya memandangi wajah manis Istrinya.

"Waktu tidur aja kamu keliatan cantik banget, sayang." gumam Dylan lembut disertai senyuman hangat. Lagi-lagi bibirnya mengecup kening sang Istri.

Disaat ia larut menatap dalam Disha kini pandangannya berpaling dimana Dylan sekarang tengah menatap perut Disha yang sudah mulai terlihat buncit terbuka sedikit dan tak tertutup oleh selimut, senyuman hangat itu kembali terbit.

Cup.

Dylan mengecup perut sang Istri dengan tersenyum ia mengusap beberapa kali perut Disha.

"Apa udah waktunya Papa kunjungi kamu sayang?" tanya Dylan bergumam berbicara didepan perut Istrinya.

"Maaf ya, sayang, belakangan ini Papa sibuk banget jadi Papa jarang ngajak Dede ngobrol," lirih Dylan lagi.

Jadi Orang Tua Muda Saat SMA [ TERBIT ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang