Happy reading ✓
•
•
•
•
•
Typo bertebaran ⚠️
======================================================Indonesia 10.30 pm
Seorang pria paruh baya yang masih terlihat gagap dan perkasa itu sedang berkutat dengan laptop nya sesekali melihat berkas yang ada di meja kerjanya.
Tok
Tok
Tok"Masuk"instruksi suara nan tegas itu membuat seseorang yang berada di luar membuka pintu nya secara perlahan.
"Permisi bos,ada yang mau ketemu Lo nih"ujar Arga_ sektretaris sekaligus sahabat Ergan semasa kuliah.
"Hmm"guman seorang di panggil bos tersebut. Yang tak lain dan tak bukan seorang Ergantara putra Rajendra.
"Hay"sapaan bernada lembut yang cukup familiar itu membuat aktivitas Ergan terhenti. Dengan segera Ergan mengangkat kepalanya.
Deg
Ergan terpaku dengan apa yang di lihatnya. Sedangkan orang itu hanya tersenyum ke arah Ergan yang masih bengong dengan pandangan kosongnya.
"Gw pamit dulu bro,masih banyak tugas yang harus gw kerjakan"pamit Arga.
Seruan itu membuyarkan lamunan Ergan yang masih terpaku dengan keadaan nya saat ini. Sesekali ia memukul wajahnya berharap ini hanya mimpi.
"Hey"sapa orang itu lagi.
"R-riva"ujar Ergan gugup. Yups yang datang itu adalah Arumi
"Hey "panggil Riva.
"Gak mau peluk " ujar Riva sambil merentangkan tangannya.
Ergan yang melihat itu langsung saja menubruk Riva dengan pelukannya. Pelukan hangat yang selalu ia rindukan selama 5 tahun ini.
"Eh,kamu kenapa? Kok nangis?"tanya Riva panik saat merasakan bahunya yang basah.
"Coba lihat"pinta Riva.
"Biar gini dulu"ujar Ergan dengan suara tertahan.
"Udah jangan nangis,nanti sesak nafas"ujar Riva.
"Udah dong,masak nangis. Gak malu sama jabatan"goda Riva.
Ergan pun mengangkat kepalanya dan melihat kearah Riva. Riva di buat gemes dengan wajah Ergan yang memerah dan mata yang masih berkaca-kaca.
"Ulu ulu suami siapa sih ini,gemes bangett"ujar Riva sambil mencubit pipi Ergan.
"Hiks.. sakit sayang"adu Ergan manja.
"Manja"ujar Riva. "udah ah aku capek mau duduk"
Ergan yang melihat Riva duduk langsung saja mengekornya dan memeluk Riva dari samping.
Brakk
"DAD_dy"lirih Aldo di akhir kalimatnya. Ia terpaku saat melihat wanita yang selama ini ia rindukan.
Sama hal nya dengan Aldo,Riva pun terpaku melihat Aldo yang semakin besar. Tanpa terasa air mata mengalir di kedua pipinya saat melihat wajah Aldo.
"Bang"panggil Riva lirih.
Mendengar panggilan itu,membuat Aldo dengan segera berlari dan memeluk sosok seorang ibu yang merawatnya itu.
"Mommy hiks..Ado kangen hiks.."Isak Aldo di dalam pelukan hangat Riva.
"Mommy juga kangen sama kamu sayang"ujar Riva sambil mengecup puncak kepala Aldo.
Melihat itu,Ergan pun ikut memeluk dua orang yang begitu berarti dalam hidupnya.
***
"Mommy.. hikss"Riva dan yang lainnya disambut oleh teriakan serta tangisan seorang gadis kecil yang tak lain dan tak bukan ialah Vina. Ia menangis sambil berlari kearah Riva.
"Hey kenapa?"tanya Riva khawatir.
"Abg gak sengaja mom. Tadi abg sedang gendong kucing ini,lalu adek datang"ujar Vano menyesal.
"Maaf,janji gak ulang lagi"sesak Vano kearah Vina yang masih sesegukan di pelukan Riva.
"Udah ya,Abang nya gak sengaja itu. Jangan nangis lagi ya"ujar Riva lembut.
"Takut hikss..momm"rengek Vina.
Vina memang paling takut dengan hewan berbulu itu. Kalian ingatkan dengan peliharaan Vina yang ada di Italia? Yang ia beri nama 'mpus',itu bukanlah seekor kucing. Melainkan seekor harimau putih yang ia temukan sejak masih kecil bersama Alvaro. Vina hanya akan takut dengan kucing namun tidak dengan hewan buas. Aneh memang,tapi itu Vina.
"Udah,kucing udah Abang lepas"bujuk Vano.
Sedangkan Ergan dan Aldo hanya memandang sendu pemandangan di depannya itu.
"Daddy"panggilan itu membuat lamunan Ergan buyar. Pasalnya yang memanggil ia barusan bukan lah Aldo melainkan _
"Daddy apa kabal?"tanya Vano.
"Ah i_iya,Daddy baik"ujar Ergan dengan gugup. Ini adalah kali pertama ia bertemu dan berbicara dengan putra keduanya itu.
"Daddy?itu Daddy Vina?"tanya Vina polos.
"Iya sayang,itu Daddy kalian. Dan yang disamping Daddy itu Abang kalian"jelas Riva.
Mendengar itu,Vina dengan segera memeluk kaki Ergan,karena Ergan masih berdiri di depan pintu. Yang diikuti oleh Vano.
"Aku kangen Daddy"ujar Vina.
"Daddy juga kangen sama kalian"ujar Ergan sambil memeluk kedua anaknya itu.
"Ihh Daddy maca nangis cih,kalah Cama Vina huu"ejek Vina saat melihat sang Daddy yang menangis.
"Hey Abang,Abang capa nama na?"tanya Vina kearah Aldo yang masih berdiri.
"Abang jangan beldili dong,Tan Vina nda campe"gerutu Vina. Aldo yang melihat itu langsung terkekeh pelan.
"Hay princess,nama abang Aldo. Kalo nama kamu siapa?"tanya Aldo Sambil menyamakan tingginya dengan Vina.
"Vina. Aulin Alvina Elgantala"jawab Vina semangat.
"Nama yang cantik kaya princes ABG"ujar Aldo sambil memeluk tubuh Vina.
"Yang"panggil Ergan kepada Riva.
"Kenalkan diri kamu sayang"pinta Riva kepada Vano tanpa peduli dengan panggilan Ergan.
"Austin Alvino Elgantala, dad mau peluk"pinta Vano.
"Sini"pinta Ergan sambil merentangkan tangannya. Aldo langsung saja masuk kedalam pelukan hangat sosok seorang ayah yang ia rindukan dari dulu.
"Mommy gak di ajak nih?"tanya Riva pura-pura sedih saat dirinya tak diajak oleh anak-anaknya.
"Sini mom"ajak Aldo.
Mereka pun berpelukan untuk mengobati rasa rindu mereka yang selama 5 tahun ini mereka rasakan. Dan ingat jika posis mereka masih di depan pintu!!
~∆°∆~
Lanjut gak nih??
Karena aku orang nya baik, maka aku akan buatkan part khusus.
Jangan lupa jejak dan komennya
KAMU SEDANG MEMBACA
BOYFRIEND MY HUSBAND(END)
Ficção AdolescenteApa jadinya jika kita di tuduh berbuat sesuatu yang tidak kita lakukan? berusaha menjelaskan atau pasrah akan keadaan? Begitu pula yang terjadi diantara Riva dan Ergan. Dituduh berbuat sesuatu yang tidak pernah mereka lakukan sama sekali. Apa yang...