Aku berjalan pura-pura tak mendengar apapun, tapi tatapanku kosong, benar-benar kosong.
Tiba-tiba...
"Dorrr-!!!, ehh nifaa, ngapain disini??. " tanya sivwa yang tiba-tiba keluar dari ruang OSIS.
Aku sontak terkejut, bisa bisanya ia berpura-pura tak terjadi apa apa di dalam.
Aku hanya terdiam dan bergegas pergi mengacuhkan sivwa.Aku duduk di markas matrix gang, aku terdiam di pojokan. Lalu aku melihat ke arah foto yang dibingkai, air mataku perlahan menetes melihat foto yang memiliki banyak kenangan itu.
"Apa kita bakal misah gini?? Arya, sivwa. Kenapa sih kalian ga percaya sama gue?, bukan gue yang bunuh intann. Tolongg percayaan, gue juga merasa bersalah soal kematian intann!?. " ucapku pada foto itu.
Tiba-tiba pintu markas matrix gang terbuka, ternyata excel."Eh nifa?, kenapa nangis?. " tanya excel.
Aku mencoba menghapus air mataku, siall lelaki itu menghampiriku dan malah membuat air mataku semakin deras.
"Cerita aja nifa, kenapa?. " ucap excel yang duduk dibawahku.
Aku tertunduk dan menatap sayu excel.
"Gapapa sih kalau ga mau jawab. " ucap excel memberikanku sebotol air mineral.
"Tapi ingett, jangan nangis mulu. " lanjutnya, kemudian pergi dari markas matrix gang.Aku yang masih setia menatap foto itu tak dapat berkutik sama sekali, terpaku di pojokan dan diam seribu bahasa.
TOK TOK TOK
"Heyyy ada orang di dalam?. " teriak seseorang, aku hanya diam tak membalasnya.
Kemudian orang itu membuka pintu, wah ini dia sivwa dan Arya.
"Lo ngapain di pojokan? Udah kayak setan. " ucap Arya.
"Nifa kenapa?. " tanya sivwa menghampiriku.
"Shit, lo gausah pura-pura baik. " ucapku yang membuat sivwa menghentikan langkahnya.
"Maksud? Lo?. " tanya sivwa.
"Gue denger apa yang kalian bicarakan di ruang OSIS, jangan pikir gue bodoh!! Gue denger semua. " ucapku yang membuat Arya dan sivwa terkejut.
Aku pun beranjak dari duduk ku dan pergi keluar markas.
Tangisku makin menjadi jadi, sakit di dada semakin terasa.
Bagaimana mungkin persahabatan yang kamu jalin selama ini rusak hanya karna kesalah pahaman?.Aku pergi ke taman, tiba-tiba saja excel dan Gabriel datang menghampiriku yg sedang duduk di taman.
"Kenapa sih? . "Tanya mereka berdua,
Aku tertunduk lemas, bagaikan tak di kasih makan 5 tahun.
" apa gue bunuh diri aja yah?. "Tanyaku
" kenapa sih lo?? Ga sayang apa sama matrix gang???. "Ucap Gabriel
" yah, begitulah. " ucapku yang sudah pasrah akan keadaan.
"Kenapa lo kepikiran buat bunuh diri??. " tanya excel
Tiba-tiba juga arya dan sivwa datang, " salahin aja kita!. "Ucap arya
" paan sih lo?. "Ucapku dengan nada tinggi
" udahlah, gausah munafik.??!! Lo bakal nyalahin kita biar matrix gang hancur kan!?. "Ucap sivwaDEGHHH
Ucapan itu membuatku tak dapat lagi berkata kata, pikiranku kosong sudah, tatapanku juga mulai tak berarti.
Sampai esok hari pun aku selalu menghindari matrix gang, sivwa dan juga lainnya. Yang masih setia ku temui hanyalah rayza karna dia selalu mengantarku pulang dan pergi.
paginya, aku masih tak ingin berjumpa dengan matrix gang. Bahkan jikalau bertemu dijalan aku nampak acuh, aku berusaha fokus untuk menyiapkan acara wisuda kali ini.
" nifaa!!. "Panggil seseorang yang tak lain tak bukan adalah radhit.
" kenapa? . "Tanyaku ketika pria itu datang menghampiriku.
" hehee, gapapa kokk!!! Btw gimana buat acara wisuda besok??!!. "Tanya radhit excited.
" oh, udh hampir siap. " ucapku lalu pergi meninggalkan radhit.Benar, alasanku mulai menjauhi matrix gang karna aku takut mereka akan mulai membenciku, jikalau sajaa Arya dan sivwa tak berpikiran seperti itu , mungkin hubungan ku dengan matrix gang akan baik baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Nifa [End]
Novela Juvenil"GAUSAH PEGANG PEGANG, CEWE GUE LABEL HALAL. " ucap rayza dengan pandangan tak suka. "tch. Bodoh. " ucap pria tadi meninggalkan aku dan rayza, rayza langsung membalikkan tubuhnya kearahku, "faa, jangan ladenin cowo seperti dia. " ucap rayza mengge...