-27-

1.8K 244 30
                                    

Sejak pertemuannya dengan Kakak ipar, Jennie sering datang ke apartment Lisa. Dia sudah berjanji sama Rose untuk tidak menceritakan tentang keberadaan Rose kepada Jisoo. Namun begitu, Rose meminta Jennie untuk membawa Haerin ke apartment Lisa karena dia sudah merindui mertuanya itu.

Dan sekarang, Haerin terus menangis dengan haru ketika melihat sosok menantu kesayangannya yang sudah berada didepan matanya.

"Mom, maafin aku. Seharusnya waktu itu aku melindungi Mommy daripada Hanjoo" lirih Rose merasa bersalah.

"Tidak nak, itu bukan salah kamu. Semuanya sudah berlalu, jangan difikirkan lagi ya" ujar Haerin "Gimana sama kondisi cucu Mommy ini hurm?"

"Dede bayinya sehat kok Mom. Tapi akhir akhir ini aku sering kebangun waktu malam" sahut Rose.

"Kenapa?" Tanya Haerin.

"Kangen Jisoo Oppa" cicit Rose dengan pelan.

Haerin tersenyum tipis "Apa kamu mau memberi peluang untuk anak bodoh Mommy itu? Mommy berharap agar kalian bisa kembali bersatu"

"Aku butuh waktu Mom" sahut Rose.

"Tidak apa apa, Mommy tidak akan memaksa"













*
*

Malam harinya, Rose memilih untuk berjalan jalan ditaman. Awalnya, Lisa ingin menemaninya namun dia tidak mengizinkannya karena dia butuh waktu sendiri.

"Sayang kembali lah. Hati aku sakit"

Langkah Rose terhenti. Dengan jelas dia dapat mendengarkan racauan seseorang "Tuh cowok mabuk kayaknya" guman Rose menatap cowok yang membelakanginya.

"Rosie, aku mau kamu"

Deg

Rose terbeku. Dia memicingkan matanya untuk menatap sosok itu dengan lebih jelas. Sedetik kemudian, dia mula menyadari kalau sosok itu adalah Jisoo, suaminya.

"Oppa" panggil Rose. Dia sudah memutuskan untuk memberi peluang kepada Jisoo. Dirinya tidak tega ketika melihat betapa rapuhnya sosok Jisoo.

Jisoo yang dipanggil langsung membalikkan badannya "R-Rosie" gumamnya "Ah, ini pasti tidak mungkin. Sepertinya gue sudah banyak minum" ujarnya memijit kepalanya.

Dia bangkit dan berjalan pergi dari sana "Jisoo Oppa!" Panggilan dari Rose terus saja diabaikan olehnya. Dia beranggapan kalau sekarang dia lagi berhalusinasi.

"Mr Ji, I love you!!"

Teriakan itu akhirnya menghentikan langkah Jisoo. Dia membalikkan badannya dan menatap wanita yang sudah menangis itu "R-Rosie?"

"Hiks Oppa" isak Rose.

Dengan sedikit oleng, Jisoo berlari menghampiri Rose. Dibawanya Rose kedalam pelukannya "Sayang, jangan pergi. Aku mohon" lirihnya.

"Hiks aku disini Oppa. Aku tidak akan pergi" sahut Rose sesenggukan.

Jisoo menangkup kedua pipi Rose "Kamu nyata? Aku lagi tidak berhalu bukan?"

Rose mengangguk "Aku nyata. Aku masih hidup Oppa"

"Hiks Rosie, maafin aku. Aku benar benar menyesal. Jangan pergi lagi sayang" isak Jisoo.

"Aku tidak akan pergi kalau Oppa mencintai aku" sahut Rose.

"Roseanne Skyler" Jisoo menjeda kata katanya. Dia menggenggam kedua tangan Rose "Aku, Jisoo Alveano mencintai kamu dengan setulus hati aku dan aku tidak ingin kehilangan kamu. Aku akan berusaha menjadikan keluarga kita sebagai keluarga yang bahagia" lanjutnya.

Tangisan Rose semakin keras. Akhirnya, Jisoo mengungkapkan rasa cinta kepadanya "Aku pegang janji kamu" ujarnya kembali masuk kedalam dakapan Jisoo.
















Setelah masalah selesai, Rose akhirnya kembali tinggal bersama Jisoo. Sara juga sudah kembali kerumah nya dengan perasaan bahagia karena masalah anak dan menantunya sudah selesai.

Sekarang, jam sudah menunjukkan pukul 2 pagi dan Rose terbangun dari tidurnya. Perutnya tiba tiba meronta meminta untuk diisi.

Sepertinya ini kesempatan yang bagus untuk menggunakan suaminya. Hehe:)

"Oppa" panggil Rose mengguncangkan badan Jisoo.

Tidak butuh waktu yang lama, Jisoo membuka matanya "Eungh. Kenapa Sayang?" Suaranya terdengar serak.

"Laper" rengek Rose "Anak kamu pengen kamu masakin nasi goreng" pintanya.

Bukannya kaget, Jisoo malah tersenyum penuh bahagia "Kamu ngidam Sayang!?"

"Iya Oppa" sahut Rose mengecurutkan bibirnya.

Jisoo mengecup dahi Rose "Baiklah Sayang. Tunggu disini ya. Aku akan menyiapkan nasi goreng yang enak untuk kamu sama anak kita!" Dengan antuasis Jisoo berganjak kedapur. Dia memang tidak terlalu pintar memasak namun masakannya masih tetap bisa dimakan.

"Papa kamu semangat banget ya" ujar Rose mengusap perutnya "Nanti kamu minta sesuatu yang aneh aneh ya. Kita kerjakan Papa kamu" lanjutnya. Dih, nih calon Mama malah memberi ajaran yang ngadi ngadi.















"Enak?" Tanya Jisoo setelah Rose memakan nasi goreng yang dimasaknya.

Rose mengangguk dengan pipinya menggembung lucu "Not bad" sahutnya membuatkan senyuman Jisoo semakin lebar "Tapi punya Jennie lebih enak si" lanjut Rose membuatkan senyuman Jisoo menghilang.

"Kenapa!? Kamu tidak suka sama komentar aku!?" Tanya Rose galak setelah dia menyadari raut wajah Jisoo yang berubah.

"Ah, tidak sayang!" Sahut Jisoo dengan cepat "Apa pun komentar kamu, aku akan tetap terima dan aku akan berusaha belajar memasak demi kamu sama anak kita" lanjutnya.

"Tidak perlu. Aku akan meminta Jennie saja yang masak untuk aku" ujar Rose.

"Suami kamu itu aku apa Jennie si?" Ngambek Jisoo.

"Kalau Jennie cowok sudah pasti dia yang menjadi suami aku" santai Rose mengelus perutnya dan berganjak kekamar.

"Ihhh Sayang!!" Rengek Jisoo. Bukannya dibujuk eh malah ditinggal. Kasian nih calon Papa.
















  Tekan
   👇

Mr Ji, I Love You✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang