Manusia itu egois. Terkadang yang mereka ingin ingat hanya saat mereka tersakiti dan melupakan fakta bahwa ada manusia lain yang ikut terluka. Lucunya, saling menyalahkan satu sama lain seperti jadi kebiasaan yang tak pernah hilang. Sekalipun sudah terlampau oleh renggang waktu yang lama.
Sama halnya seperti yang aku alami. Terjebak dalam zona jatuh cinta pada teman sendiri, membuatku menyalahkannya atas patah hati yang kurasa selama ini. Sialnya, meski kukatakan bahwa aku membencinya, hingga saat ini perasaan mencintainya pun masih ikut mendominasi.
Sore itu, aku masih saja memandang foto kami berdua dengan lagu berjudul Say Something milik A Great Big World terputar dari ponselku.
Say something, I'm giving up on you
I'll be the one, if you want me to
Anywhere, I would've followed you
Say something, I'm giving up on youDi foto itu terlihat ia dengan senyum manis merangkul pundakku nyaman dan aku yang berdiri dalam rangkulannya, tersenyum dengan tangan yang membentuk peace. Kami berdiri dengan latar hutan kanopi yang pernah kami kunjungi.
Panggil saja dia, Bintang. Laki-laki yang entah mengapa membuatku merasakan cinta serta benci di waktu bersamaan. Awal aku jatuh cinta kepadanya, karena kami dipertemukan oleh tragedi memalukan saat upacara kemah orientasi.
Saat itu aku lupa membawa setangan leherku. Tentu saja aku sangat panik, terbayang sudah bagaimana panitia perkemahan akan menghukumku nanti.
Akan tetapi, ia dengan sigap menolongku dengan cara memberikan setangan lehernya. Awalnya aku menolak karena benda itu adalah satu-satunya milik Bintang, lantas dengan tegas ia berkata, "Gak papa, biar gue aja yang kena hukum, palingan disuruh lari keliling lapangan."
Semenjak kejadian di perkemahan tersebut, kami mulai dekat. Bahkan terlihat seperti sepasang kekasih, padahal faktanya aku hanya dianggap sebagai teman dekat oleh Bintang, miris sekali bukan?
Saat memasuki awal kelas sebelas, Bintang mengetahui perasaanku. Entah dari siapa ia bisa mengetahui itu semua, tetapi dari situlah perasaan benci ini muncul.
Saat itu, kupikir ia akan menerimanya atau sekedar mengajakku bicara untuk menolak, tetapi yang ia lakukan malah pergi pindah sekolah.
Bintang pergi tanpa pamit. Sampai satu tahun lamanya, aku belum pernah bertemu lagi.
And I am feeling so small
It was over my head
I know nothing at all
And I will stumble and fall
I'm still learning to love
Just starting to crawlLagu ter-pause secara tiba-tiba, kedatangan seorang gadis berambut sebahu pun menjadi tersangka utamanya.
"Ta, ayo pulang. Noh, yang lain udah pergi dari tadi. Lo mau jadi penghuni sekolah? Gak lucu tau. Masa galau karena cinta, langsung jadi penghuni sekolah," ucap Ica bawel, sahabatku.
Aku hanya terkekeh pelan mendengarnya. Kemudian memilih bangkit dari duduk dan mengikutinya untuk pulang.
"Ta," panggil Ica, "lo gak ada niatan buat mundur gitu?" tanyanya pelan. Aku hanya menggelengkan kepala, sangat tak minat untuk menjawab pertanyaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAY IT WITH SONG
Fiksi RemajaKumpulan challenge CERITA MINI (CERMIN) yang berkaitan dengan lagu written by admin & member Pellumb I Bardhe Cakrawala Literasi (PBCL) #2 - literature dari 407 cerita (23 Maret 2023)