12. 🌸

1.8K 159 6
                                    

-FIRST MEET-

Sasuke menarik koper miliknya setibanya di Bandara Internasional John F. Kennedy New York, Orang-orang dari berbagai kalangan sibuk berlalu lalang dengan kegiatan masing-masing. Dengan ponsel disebelah tangannya, Sasuke sibuk membuntuti sekertaris pribadinya dibelakang, jarak mereka terpaut beberapa meter.

Bruk!

"S-sorry."

Sasuke mengernyit mendengar sebuah tubrukan seorang wanita dengan sekertaris nya.

"Be careful when walking. " Tegur Sekertaris Sasuke, wanita itu menundukkan kepalanya

"Sorry, I really didn't do it on purpose. " Ujar wanita itu merasa bersalah

Sasuke menghampiri keduanya "Juugo, ada apa? "

Wanita yang menabrak sekertaris nya tadi langsung berlalu pergi dengan menyeret kopernya terburu-buru, Sasuke menatap lekat siluet wanita itu hingga tak lagi terlihat.

"Sakura? " Gumam Sasuke terdengar lirih "Apa mungkin wanita itu Sakura? " Lanjutnya

"Sasuke-sama? "

Sasuke sedikit terkejut oleh suara Juugo, matanya mengerjap memulihkan kesadarannya.

"Anda baik-baik saja? " Tanya Juugo khawatir

Sasuke menangguk sekilas, keduanya kembali melangkahkan tungkai kakinya menuju area parkir mobil.

Sasuke masih melamun memikirkan wanita tadi, pikirannya terus berkelana memikirkan kemungkinan kemungkinan yang terjadi.

"Sakura? Tapi rambut milik Sakura berwarna Pink, sedangkan wanita tadi memiliki rambut berwarna Coklat gelap. " Sasuke menggigit bibir bawahnya

"Apa hanya kebetulan? "

Sasuke menghela napas, kepalanya menggeleng ribut menyangkal hal-hal tidak masuk akal yang tiba-tiba menyangkut didalam otaknya.

Hal tersebut tak luput dari perhatian Juugo, matanya menatap khawatir terhadap keadaan atasannya.

"Anda anda yakin baik-baik saja Sasuke-sama? " Tanya Juugo memastikan

"Hn, cepat jalan. Aku tidak ingin kita terlambat. " Titah Sasuke, Juugo mengangguk patuh

🌸🌸🌸

Sakura kesulitan berlari karena memakai sepasang High Heels di kakinya, ditambah koper yang lumayan besar ia seret dari terminal 1 hingga area parkir bawah tanah. Napasnya tersenggal senggal dengan bulir keringat mengucur deras dari jidat lebarnya.

"Bunda lama. " Rajuk Sarada

Sakura tersenyum kecil menampilkan deretan gigi rapinya, tangan kanannya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Maaf, tadi Bunda tidak sengaja menabrak orang disana. " Ujar Sakura dengan cengiran nya

Shinji menatap Sakura dari ujung rambut hingga ujung kaki khawatir "Bunda baik-baik saja? "

We Don't Need DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang