10. Keseriusan Gus Azhar

144 8 3
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
»»——⍟——««
Happy Redding
»»——⍟——««



Follow instagram:
@storybuahfirr

⚠️HATI-HATI KARENA CERITA INI MEMBUAT KALIAN NYENGIR TERUS-TERUSAN⚠️

"Tidak mungkin saya terus menyimpan rasa ini tanpa terikat janji suci denganmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak mungkin saya terus menyimpan rasa ini tanpa terikat janji suci denganmu. Saya tidak ingin terus memikirkan yang bukan mahram, maka dari itu saya ingin memikirkan kamu dengan halal yaitu dengan cara mengikat janji suci bersamamu. Karena satu-satunya cara yang Allah ridhai untuk menghalalkanmu adalah pernikahan."

~Fakhri Azhar Al-Abbad~

Hipi ridingg

*******


Satu minggu kemudian...

Hari ini jadwal Alfina piket di ndalem. Seperti biasa, ia piket di bagian dapur saja. Alfina membantu Khadijah memasak untuk makan siang para santri.

"Nduk, tolong ambil bawang putihnya di rak bterus iris-iris, ya." titah Khadijah

Alfina menurut, ia mengambil sebuah plastik yang berisi bawang putih di rak bumbu. "Berapa siung, Umma?"

"Enam siung,"

Alfina mengeluarkan enam siung bawang putih lalu membuka bungkusnya dan mengirisnya.

Tok! Tok! Tok!

Suara pintu terketuk membuat Khadijah memberhentikan aktivitasnya menggoreng tahu lalu ia menyuruh Alfina untuk melanjutkannya dan ia pergi membukakan pintu. Sebetulnya Alfina tidak bisa memasak meskipunn hanya memasak tahu, hanya saja karena ia sering membantu Khadijah memasak, perlahan ia mulai bisa sedikit-sedikit.

Sudah satu bulan Alfina di pesantren, dan itu mampu merubah pribadi Alfina secara perlahan. Meskipun tak banyak perubahannya, tapi tak apa, semua itu butuh proses. Jalani saja dengan terus berusaha.

Samar-samar, Alfina mendengar suara yang tak asing di pendengarannya. Ia mematikan api kompor lalu menuju tembok perbatasan antara ruang dapur dan ruang tamu, ia mengintip di belakang gorden. Dapat ia lihat, dua pasangan paruh baya sedang mengobrol, wajahnyaa terlihat serius. Dua pasangan paruh baya itu adalah Khadijah, Firdaus dan.... orang tuanya?

Alfina membuka gorden sedikit lebar agar ia bisa lebih jelas siapa pasangan paruh baya itu yang sedang mengobrol dengan Khadijah dan Firdaus. Apakah benar orang tuanya?

Gus Untuk Alfina [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang