08 || disappear

10 4 19
                                    

January 08th, 2020

Sudah seminggu setelah hari Calum menjadi tahanan rumah. Yang dilakukannya hanya berbaring dan berbaring tanpa berniat untuk melakukan hal-hal menarik yang bisa saja ia lakukan ketika lagi bosan saat liburan. Beberapa kali Liz akan menjenguknya, menemaninya melewati hari atau hanya sekedar mengantarkan makanan. Keduanya tidak sehangat sebelumnya, kemungkinannya adalah karena Calum masih belum membuka dirinya.

Sengaja memilih tinggal di apartemennya, ketimbang di rumah keluarga Hemmings adalah salah satu cara untuk menghindari keadaan dan pertanyaan-pertanyaan yang tak ingin ia jawab kedepannya. Sekali waktu, Liz hanya berbicara mengenai keadaan Luke yang sudah mulai membaik dan memastikan akan datang berkunjung menemani Calum setelah ia keluar rumah sakit.

"Oi! Wakey wakey, beauty sleep!" Bisik seseorang membuatnya seketika terperanjat menemukan Nicky Byrne di depan matanya. Segera ia bangkit dari sofa dan dengan beberapa spekulasi membentur kepalanya. Bereaksi layaknya roda-roda nan berpacu pada porosnya.

"Are you sober?" Tanya pria Irish tersebut.

"I'm moderately functional."

Sejenak terdiam, sang tuan sadar bahwa pemuda di hadapannya telah meminum sesuatu berkadar alkohol cukup tinggi, terlebih dengan pandangan mata Calum nan bergerak liar, hingga bau alkohol nan tercium sampai sudut ruangan.

"I'll take that as a no."

"Oh, please. Just tell me, bagaimana kau bisa sampai kemari?" Calum kembali mendudukan dirinya pada sofa panjang di susul dengan Nicky nan masih menelisik pemuda tersebut.

"Mudah, Reece memanduku."

"What? Reece disini?!"

"Hu'um, dia menunggu kita." Ujar Nicky dengan santai seolah apa yang telah mereka lewati beberapa hari lalu adalah sebuah hal biasa.

"Fuck you, Nicky! Aku tidak akan terlibat dengan rencana apapun yang akan kalian lakukan kali ini. Reece bukan lagi menjadi tanggung jawabku, dan cepat atau lambat kau akan kembali mendekam di penjara. Jadi, you better let it be!"

"Well, well, well, that doesn't sound like you, C. Kau harus ingat siapa yang memiliki ambisi kuat untuk membunuhku dan Bryan sebelumnya, meski hatimu memilih jalan lain untuk diam di tempatnya." Nicky tampak tenang dengan setiap kata-kata yang keluar dari mulutnya. "Anyway, kau pasti penasaran apa yang di lakukan Louis Tomlinson selanjutnya, bukan?"

Calum menoleh kembali kearah Nicky, menelisik lelaki itu berharap dapat membaca pikirannya. "A vast desert, there are shrubs that are ready to injure everyone who passes nearby."

"So, apa yang kau pikirkan? Ini tidak akan di lepas begitu saja, dan sudah jelas, jika kau merusaknya, kemungkinan buruk lainnya sangat tidak dapat disangka-sangka." Calum berterus terang sembari menunjuk borgol di kakinya. Benda pendeteksi itu benar-benar mengekangnya untuk bergerak bebas, dan jelas ini tidak akan dapat membuatnya kemana-mana setelah apa yang terjadi dengan sebelumnya.

"First of all, kita memang harus menghancurkannya." Saran Nicky membuat Calum tampak terkejut dengan ucapannya.

"What?!"

"Second of all, kita akan menemui Lucas, adikmu."

"Are you mad?"

"Third of all, kita akan menjalankan misi gamma. This way is more efficient."

"This way will get us killed."

Untuk sejenak keduanya kembali terhening tak tahu harus mengarahkan pembicaraan kemana. Keduanya masih tampak dalam pikiran masing-masing, seolah tengah membayangkan seperti apa bentuk jarum di dalam jerami.

𝐒𝐔𝐏𝐄𝐑 𝐑𝐈𝐎𝐓 「CONTINUED」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang