Bab 3

14.9K 1K 9
                                    

Keesokan pagi nya

Setelah sarapan dengan roti seadanya, pagi2 Sena kembali keluar dengan niat pergi ke desa lain mencari kantor polisi, ia tidak percaya kalau keluarganya tidak lapor polisi setelah 1 x 24 jam, pasti setidaknya mereka sekarang sedang mencarinya, begitu pikir Sena

Penjaga keheranan karena ibu pengurus membiarkan gadis itu pergi begitu saja

"(Bu, kenapa kau membiarkan gadis itu pergi sendirian, bukankah kau bilang ia punya kekurangan?) " Tanya penjaga yang heran

"( justru karena kasihan padanya, semalam ia seperti anak2 yang bosan, ia mencari kesana kemari, sepertinya karena tidak punya teman bermain, ia jadi tidak betah disini, kemarin ia sudah pergi dan kembali, dan sepertinya hari ini pun akan begitu, dia pasti akan kembali disore hari) " Terang ibu pengurus

***

Sena kembali mengembara ke desa lain, ia sudah berkeliling di desa ini kemarin, jadi ia sudah tahu jalan mana saja yang tidak perlu didatangi lagi

Setelah berjalan hampir satu jam, ia sudah melewati banyak hal, area yang sedikit kosong tanpa penduduk, persawahan dan perkebunan penduduk, barulah setelah itu ia memasuki desa lain, setelah berputar2 didesa yang berbeda, tidak terasa hari sudah sore

Ia kembali pulang lewat jalan yang ia lewati sebelum nya

Begitu hari mulai gelap, ia sudah tiba di penampungan, ia sangat lelah berjalan kaki seharian tanpa hasil

Belum lagi jarak antar desa yang begitu jauh satu sama lainnya, jika ia harus mengecek desa lainnya lagi, pasti kakinya akan kena asam urat karena berjalan tanpa henti

Aku ga mungkin keliling ke semua desa cuma buat nyari kantor polisi, dimana2 juga biasanya orang hilang itu dicariin, bukan malah aku yang nyariin kantor polisi, mami pasti udah lapor polisi sekarang, jadi mending aku nunggu mereka nyari aku sampe sini deh

Tapi tadi sepanjang jalan gada orang yang megang HP, masa sih kompak banget ga megang HP, setidaknya pasti ada satu orang yang lg main HP di jalan, warung atau lg nelfon, ini malah gada sama sekali, aneh banget

Sena yang lelah akhirnya lansung pergi tidur setelah makan malam dengan lahap lantaran belum makan sejak tadi siang

Hari-hari berikutnya ia habiskan hanya dengan melamun didepan rumah penampungan, dengan harapan polisi lebih mudah menemukan nya

Setelah di observasi selama berhari-hari, tak ada tanda2 keberadaan ponsel di daerah ini, Sena tidak tahu apa saat ini dia didaerah pelosok, jangankan ponsel, ada satu hal penting yang tidak ia sadari, bahkan listrik pun tidak ada, berhari2 yang lalu ia terlalu sibuk mencari kantor polisi dan handphone di sekitarnya namun lupa hal paling mendasar yaitu listrik

Karena tidak ada keberadaan listrik, maka ia tidak mau repot2 lagi mempertanyakan dimana telfon rumah atau ponsel pintar

Hari berikutnya ibu pengurus sudah tidak tahan melihat Sena yang hanya bisa melamun, ia tidak tahu mengapa Sena tiba-tiba berhenti pergi keluar, namun ia tidak bisa membiarkan Sena hanya duduk melamun didepan rumah penampungan seakan menanti kedatangan seseorang

"( bu, mungkinkah dia merindukan keluarganya?) " Tanya penjaga pada ibu pengurus yang berdiri didekatnya

"( iya, kasihan sekali, aku harus membuat pikirannya teralih pada hal yang lebih baik) "

"( bukankah dia tidak mengerti ucapan kita?, ajarkan saja dia cara bicara, dia terlihat seperti gadis penurut dan tidak memberontak, hanya bersikap konyol sesekali dan itu wajar bagi seorang gadis yang memiliki kekurangan) " Saran dari penjaga cukup masuk akal pada ibu pengurus

Setelah mendengar saran penjaga tersebut, ibu pengurus pun menepuk2 bahu Sena dan mengisyaratkan pada Sena untuk mengikutinya

Ibu pengurus mulai mengajari kata2 benda yang terdapat didalam rumah penampungan, ia menunjuk satu persatu benda yang ada disana dan mengulang cara penyebutan berkali-kali pada Sena

Sena yang memiliki akal sehat , tentu saja lansung mengerti bahwa beliau ingi  mengajarinya bahasa disana, perlahan-lahan dia mulai mengingat kata2 itu dan menggunakannya dalam komunikasi sehari-hari

Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, ibu pengurus selalu meluangkan waktu setiap hari untuk mengajari sena bahasa mereka

Hingga tidak terasa sudah satu tahun lebih Sena diajari olehnya

Usahanya tidak sia2, Sena sudah bisa di anggap fasih saat ini, walau tentu saja tidak bisa dibandingkan dengan penutur asli, tapi Sena sudah bisa di ajak bicara tanpa perlu bantuan orang lain lagi

Ibu pengurus menyadari sesuatu, Sena adalah anak yang sangat manis walaupun ia memiliki kekurangan, dia selalu mengatakan bahwa ia berpisah dengan keluarga nya dibukit itu saat mereka sedang bertamasya, bahkan ia menyebut tentang orang-orang yang bertugas menjaga keamanan, namun ia menyebutkan dengan cara yang berbeda, ibu pengurus hanya mengiyakan semua cerita Sena sebagai cerita anak2 yang sedang bertumbuh kembang

Sedangkan Sena? Ia sudah berhenti berharap tentang polisi di area ini, itu sudah lebih dari satu tahun, mungkin keluarga nya sudah menganggap nya tiada dan berhenti melakukan pencarian

Kini keseharian Sena adalah membantu ibu pengurus penampungan untuk merawat anak2 disana, ibu pengurus cukup mempercayai Sena karena ia tidak pernah memberontak atau melakukan kejahatan walaupun ia memiliki kekurangan

Suatu hari, ibu pengurus meminta Sena menjaga rumah penampungan sementara ia pergi ke papan pengumuman desa, ada hal penting yang di umumkan disana

Setelah beberapa saat

Ibu pengurus pulang terburu-buru dengan wajah penuh semangat

" Sena, Sena kemari " Panggilnya

Sena sudah memberitahu ibu pengurus tentang nama aslinya sejak ia mulai bisa berbicara dengan bahasa mereka

" Pihak kerajaan sedang melakukan perekrutan massal, ini memang di adakan setiap tiga tahun sekali, ini kesempatan bagus, kita masih punya waktu untuk belajar, ibu akan mengajari mu bagaimana cara merajut, bagaimana? Ibu tidak bisa mengajarimu menjahit karena itu butuh peralatan yang lebih mahal, sedangkan kita kekurangan uang, tapi ibu akan mendaftarkan mu di bagian perajut bukan penjahit " Ibu pengurus terlihat sangat bersemangat saat menyampaikan kabar ini

Setelah berada di desa ini satu tahun lebih, kini Sena sudah tau bahwa negara ini memiliki sistem kerajaan, bahkan tidak pernah muncul di buku geografi nya dulu, jadi dia sama sekali tidak bisa menyimpulkan ada di benua mana negara ini berada, sudah jelas bukan negara tetangga Indonesia, hingga kini ia tidak habis pikir bagaimana ia bisa berakhir disini, hal ini masih menjadi misteri baginya

"Baiklah " Sena menurut saja, ia sudah pernah diberitahu bahwa sebenarnya penampungan ini hanya menerima anak2 dan bukan perempuan dewasa seperti dia, namun mereka tetap menerimanya karena beberapa pertimbangan, oleh karena itu ibu pengurus berusaha agar sena bisa mendapat pekerjaan yang layak  untuk menopang hidupnya sendiri

Satu hal yang tidak sena ketahui, fakta bahwa ibu pengurus dan orang-orang di desa melihat nya sebagai gadis yang memiliki kekurangan, mereka tidak pernah membahas hal ini dengan nya karena takut ia tidak akan mengerti dan merasa sedih tanpa alasan, nyatanya inilah satu2nya alasan mengapa ibu pengurus menampungnya saat itu

Author kualat : masuk kedalam wattpadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang