Sial

6 2 0
                                    

by hnvhira23

"Coba sekarang aku tanya sama kamu. Kamu pernah gak sekali aja ingat sama aku di saat kamu lagi bareng teman-teman kamu?" Deswita benar-benar kehabisan kesabarannya kali ini. Hari ini adalah hari spesial dan bersejarah bagi Deswita, meskipun ia baru seminar proposal dan bukannya sidang skripsi, ia tetap menganggap hal tersebut adalah sesuatu yang besar dan spesial. Dan di hari yang dianggap spesial ini, dia mau orang yang dianggap spesial berada di sisinya tapi yang dilakukan Willy, kekasih Deswita, malah nongkrong bersama teman-teman prodinya tanpa ingat akan janjinya kepada Deswita. Padahal Deswita sudah mengingatkan Willy dari jauh-jauh hari dan Willy berkata ia akan datang, bahkan pagi tadi Willy benar-benar meyakinkan Deswita dengan janjinya yang mengatakan bahwa ia akan datang. Buktinya mana?

"Calm, by. Kamu masih ada seminar hasil dan sidang skripsi, right?" Willy mengucapkan pertanyaan itu dengan sangat santai, membuat Deswita tambah kesal. Rasa-rasanya ia mulai frustrasi menghadapi Willy malam ini.

"Willy, mending kamu pulang deh. Aku capek banget." Deswita sengaja mengusir Willy untuk menghindari pertengkaran antara dirinya dan Willy semakin panjang.

"Jangan marah dong, by." Willy terus membujuk Deswita. "Kamu pasti belum makan, kan? Gimana kalo kita makan dulu? Setelah itu terserah deh kamu mau marah atau apa, terserah. Ya, sayang yaaa... Aku mau nebus kesalahan aku siang tadi. Maafin aku ya, sayang." Willy menggenggam tangan kanan Deswita, mencoba membujuk. Deswita yang hanya wanita biasa, luluh dibuatnya. Dengan senyum manisnya Deswita menyetujui ajakan Willy.

"Aku ganti baju sebentar, "pamit Deswita.

"Jangan lama-lama. Jangan dandan cantik-cantik, kamu udah cantik," gombal Willy.

Beberapa saat kemudian, Deswita sudah berganti pakaian menggunakan hoodie dipadukan dengan jeans yang terlihat santai namun tetap anggun di tubuh rampingnya. Willy langsung tersenyum begitu melihat Deswita melangkah mendekatinya.

Saat Deswita akan membuka pintu penumpang untuk masuk ke mobil Willy, Willy langsung mencegahnya dan membukakan pintu mobil untuk Deswita. Deswita yang salting akan perlakuan Willy tersenyum merekah ke lelaki dihadapannya itu. Saat Deswita membalikkan badan ingin memasuki mobil, betapa terkejutnya wanita dengan lesung di pipi kirinya itu karena melihat di kursi yang seharusnya ia duduki sudah tersimpan sebuah bucket bunga dengan warna-warna yang indah, sebungkus coklat berukuran sedang berbentuk hati, dan disandaran kursi tersampir sebuah selemparng bertuliskan "Queen of The Day" ditemani banyaknya makanan ringan yang dibentuk menjadi selempang.

"Willy, are you serious? I hate you, you know?" Deswita tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. Ia langsung memeluk Willy.

"I know. I'm sorry," Willy membalas pelukan Deswita, mengecup singkat puncak kepala Deswita, menyatakan kepada wanitanya bahwa ia benar-benar mencintai wanitanya itu.

"I'm sorry. I love you, more" Deswita melepas pelukannya, menatap wajah Willy sekilas, dan tersenyum manis. "Okay, ayo pergi. Aku udah laper banget," ucap Deswita mengusap perutnya.

"Hahaha. Yaudah, ayo sayang." Willy mengambil makanan-makanan ringan di sandaran kursi penumpang dan memindahkannya ke kursi belakang. Ia juga mengambil selempang bertuliskan "Queen of The Day" dan memakaikannya ke tubuh Deswita. Setelahnya, ia mengambil kursi dibelakang setir mobil.

♥⁠╣╠⁠♥♥⁠╣╠⁠♥♥⁠╣╠⁠♥♥⁠╣╠⁠♥♥⁠╣╠⁠♥♥⁠╣╠⁠♥♥⁠╣╠⁠♥♥⁠╣╠⁠♥

Pagi ini Deswita sudah memiliki janji dengan kedua temannya, Firly dan Rona untuk pergi membeli buku yang akan membantu mereka dalam menyelesaikan skripsi nantinya.

Jam sudah menunjukkan pukul 08.42 saat sebuah pesan masuk ke handphone Deswita. Pesan singkat dari Willy.

Will🤍
Morning, honey. Ada acara apa hari ini? Would u spend time with me, today?

Deswita tersenyum membaca pesan singkat itu. Rasanya dia sangat ingin menghabiskan waktu berdua dengan Willy ditengah sibuknya aktivitas masing-masing. Tapi Deswita sudah membuat janji bersama Firly dan Rona, tidak mungkin dia membatalkan janji itu hanya karena ingin menghabiskan waktu bersama Willy. Benar-benar tidak masuk akal.

Deswita
Next time, maybe. I've appointment with Rona and Firly

Will🤍
Kemana? Mau dianter? Aku temenin, ya

Deswita
Gak usah, Rona udah otw jemput kok. Nanti kalo udah sampai, aku kabarin

Will🤍
Okay, have fun

Tepat pesan terakhir Willy masuk ke handphone Deswita, mobil Yaris berwarna magenta milik Rona berhenti tepat di depan rumah Deswita. Deswita langsung bangkit dari duduknya menghampiri mobil Rona, disana juga sudah ada Firly.

"Sampai saat ini tak terpikir olehku
Aku pernah beri rasa pada orang sepertimu
Seandainya sejak awal tak kuyakinkan diriku
Tutur kata yang sempurna, tak sebaik yang kukira
Andai ku tahu semua akan sia-sia
Takkan kut'rima cinta sesaatmu"

"Ehh, denger deh lagu ini lagi rame banget di tiktok." Suara Firly tiba-tiba memecahkan keheningan di dalam mobil yang tadinya hanya terisi oleh lagu-lagu yang di setel Rona.

"Kan gue gak main tiktok," ucap Deswita mencoba menikmati lagu yang Firly bilang sedang ramai ti tiktok itu.

"Lo tau lagu ini kan, Na?" Kali ini Firly memberikan atensinya pada Rona.

"Tau, tapi bukan dari tiktok. Udah lama juga gak buka tiktok gue mah," jawab Rona menggerakkan kepalanya mengikuti musik.

"Denger deh kalian harus dengen pokoknya. Lagu ini tu related banget sama percintaan lo, Ta." Dengan antusias Firly mengembalikan atensinya ke Deswita.

"Maksudny?" Deswita tidak mengerti maksud Firly karena ini kali pertama dia mendengar lagu ini.

"Sial-sialnya ku bertemu dengan cinta semu
Tertipu tutur dan caramu
Seolah cintaiku
Puas kaucurangi aku?"

"Bagaimana dengan aku terlanjur mencintaimu?
Yang datang beri harapan, lalu pergi dan menghilang
Tak terpikirkan olehmu, hatiku hancur kar'namu
Tanpa sedikit alasan, pergi tanpa berpamitan
Takkan kut'rima cinta sesaatmu"

Firly tidak sempat menjawab pertanyaan Deswita saat lirik yang ia tunggu terdengar di telinganya. Yang Firly lakukan hanyalah mengikuti sang penyanyi menyanyikan lagu berjudul "Sial" itu.

"Related banget, kan?" Firly memandang Rona dan Deswita bergantian.

"Enggak sih." jawaban Rona terdengar ragu.

"Enggak gimana?" Tanya Firly heran. Ia yakin dengan jelas bahwa lirik lagu ini sangat mewakili kisah cinta temannya itu. Deswita hanya diam, mencoba memahami maksud kedua temannya ini. Ia tidak merasa Willy seperti itu. Willy benar-benar mencintainya, dan itu yang ia yakini.

"Soalnya Willy gak keliatan cinta sama Wita, cuma Wita aja yang mau dibego-begoin si jantan itu," ucap Rona tanpa pikir panjang sontak disahuti tawa oleh Firly.

"Sialan!"

SAY IT WITH SONG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang