CHAPTER 6

356 43 8
                                    

Disclaimer: Milik Masashi Kishimoto
Painting: Sasuke x Sakura x Itachi
Penulis: W.... D.. A.....
Karya: ke 6
Rated: T-M
Typo: udah tau sendiri kan. Banyak banget typo dan berantakan

SELAMAT MEMBACA🥰🙏🏼
.
.
.
.
.
.
.
.

-AN EXPERIMENT-

Sebelumnya....

"Ah!! Bagaimana kalau Sasu?" Pria itu memiringkan kepalanya saat menatap ke arah Sakura.

"Yaaaa.. aku akan memanggilmu SASUUUUUU" Sakura merentangkan kedua tangannya dan langsung menyambar tubuh pria yang ia beri nama Sasu. Tubuh pria itu berjengit saat ia merasa tubuh mungil gadis merah muda malah memeluknya dengan penuh kasih sayang.
.
.
.
.
.
.
.

Selanjutnya.....

Sakura berjalan melewati trotoar yang tak jauh dari rumahnya. Senyumnya terukir kala ia mengingat kejadian beberapa menit sebelumnya. Dimana ia telah bertemu dengan seorang teman baru yang bahkan ia sendiri yang memberi nama pada teman baru nya itu. 'Sasu' itu yang selalu terucap dalam batin Sakura.

Kaki kecilnya melangkah hingga pada akhirnya ia sampai di sebuah gerbang rumahnya. Rumahnya begitu sepi tak ada siapa pun disana. Lalu ia bertanya pada satpam penjaga gerbang rumahnya.

"Paman Ebisu. Dimana ayahku?" Tanya Sakura pada satpam yang selalu stay di pintu gerbang kediaman Orochimaru.

"Entah non. Dari tadi Tuan Orochimaru belum pulang. Ada apa non?" tanya Ebisu.

Sakura mengangguk-anggukkan kepalanya. Ia menoleh ke arah pintu rumahnya yang berjarak lumayan jauh dari gerbang rumahnya.

"Lah... Nona Sakura pulang jalan kaki?" Tanya Ebisu lagi menoleh ke arah jalan dari balik gerbang besarnya.

"Ayah menghubungiku, kalau ayah mengatakan aku akan di jemput oleh anak buahnya. Tapi mana?" Jelas Sakura sedikit kesal.

Ebisu bernafas lega, sebab tuan besarnya tidak mengetahui soal ini. Andai saja mengetahui, bisa-bisanya dirinya lah yang akan di pecat. Memang bukan salah Ebisu. Sebab Ebisu lah yang mendapati Sakura dan dia lah yang berada di rumah.

"Kalau begitu nona cepat ganti pakaian lalu istirahat ya" Ebisu menuntun Sakura sembari tertawa kikuk. Jujur ia sangat takut kalau tiba-tiba saja Tuan besarnya datang dan mengetahui Sakura, putri kesayangannya kembali dengan sendirinya tanpa di jemput oleh anak buah Orochimaru.

Sakura merasa heran pada Ebisu yang menuntun Sakura dengan dorongan yang sedikit memaksa. Namun ia lebih memilih diam. Karena ia merasa kakinya terasa pegal.
.
.
.
.
.
.
.
.

Suara alunan musik gitar mengalun merdu memenuhi cafe Ichiraku yang terkenal di kota Konohagakure. Banyak dari mereka berdatangan membawa kekasihnya. Cafe yang terkenal akan kemewahannya membuat siapa saja yang berkunjung kedalam cafe tersebut sudah di pastikan mereka akan betah duduk disana. Apalagi saat mereka hadir bersama kekasih atau keluarga di cafe Ichiraku, sudah di pastikan akan merasa nyaman selama duduk dan bersantai di sana.

Seperti halnya sepasang kekasih, gadis berambut pirang dengan wajah cantik bak berbie dan pria tampan dengan kulit putih pucat saling menikmati makanan yang mereka pesan sebelumnya. Mereka adalah Sai dan Ino. Satu Tangan mereka saling bertautan di atas meja. Satu tangannya lagi terlihat bebas.

"Sayang. Sebenarnya kau ini kerja di mana?" Tanya Ino mengerucutkan bibirnya. Ia merasa kesal sebab dari awal mereka kenal, Sai sama sekali tak memberitahu soal kerjaan pada Ino.

Sai tersenyum manis melihat kekasihnya yang nampak kesal kepadanya.
"Jangan marah seperti itu. Akan ku beri tau pada mu nanti" jawab Sai mencubit dagu Ino dengan satu tangannya yang bebas.

An Experiment Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang