Manusia boleh membuat rencana, namun tetap Tuhan penentu skenario utamanya
____SAMBUNG RASA___"Lea, kenapa Nak? Ibu perhatikan dari tadi kamu banyak melamun?" Suara lembut nan menenangkan itu terlontar dari bibir Aisyah - ibu Azalea. Lea memberi gelengan, senyum tipisnya tersungging pada sang ibu.
"Cerita sama ibu sini, sudah lama Lea enggak curhat sama ibu, kan." Aisyah duduk di sisi sang putri. Lea beringsut memangkas jarak, kepalanya menyandar pada bahu sang ibu.
"Ibu, dulu sama ayah katanya nikah karena dijodohin ya?" Lea menatap wajah teduh Aisyah. Ibunya mengangguk dibarengi senyum.
"Iya dan enggak."
"Maksudnya Bu?" Lea memasang wajah penasaran.
Aisyah tertawa pelan. "Sebenarnya yang dijodohkan itu Mama Diandra, tapi pas mau akad malah kabur, akhirnya Ibu yang maju pasang badan, daripada keluarga besar menanggung malu kalau pernikahan batal."
"Tapi Ibu cinta sama Ayah?"
"Kalau enggak cinta enggak bakal ada kamu, Arkana, sama Arshaka, Lea." Suara bariton menimpali obrolan Lea dan Aisyah. Menyebut nama Lea, kembarannya dan juga di bungsu Arsakha. Sosok berpunggung lebar melangkah dari ruang tengah dan bergabung di sofa three seater tempat Lea dan Aisyah bercengkerama.
"Ayah, ceritain dong waktu ayah dan ibu nikah dulu."
"Kenapa tiba-tiba mau diceritain kisah ayah sama ibu? Anak gadis ayah lagi jatuh cinta ya? Siapa laki-laki itu? Pokok ya ayah harus ketemu dia dulu." Abyasa - ayah Azalea berkata posesif. Menempati ruang kosong di sisi sang putri, Lea langsung mengubah posisi, bergelayut manja di lengan ayahnya.
"Enggak, Yah. Lea cuma penasaran aja sama kisah ayah dan ibu. Bukti nyata kalau nikah dijodohin itu enggak selamanya buruk, kan? Buktinya ayah dan ibu bisa saling mencintai sampai sekarang." Lea sengaja menebar tanya. Perasaanya sedang galau mendapati Ashila yang seperti ogah-ogahan mengurusi persiapan pernikahan. Dari mulut Shila juga Lea bisa tahu jika kakak sepupunya itu menerima saat papanya menyodorkan calon suami potensial seperti Sagara Dhaniswara. Lewat tutur Shila, Lea bisa merangkum semua titik simpul, jika Sagara mengenal Deas, papanya Shila saat mengikuti pengajian rutin, lalu Deas mengenalkan Shila pada Sagara. Keduanya menjadi dekat, dan, ya, seperti yang Lea tahu, tipikal Sagara tidak mau berdekatan terlalu lama dengan lawan jenis jika bukan mahram atau perempuan itu enggan untuk dihalalkan.
Ada rasa sesak meruangi hati setiap kali Lea mengingat jika dulu dia memilih menjauh karena belum mau dinikahi Sagara. Bukan itu yang menjadi fokus Lea sekarang, tapi sikap Shila. Ada rasa tak rela jika laki-laki sebaik Sagara diperlakukan dengan setengah hati oleh kakak sepupunya sendiri. Sungguh, Lea telah lama mengikhlaskan Sagara, mau dengan siapa pun laki-laki berpasangan, terlebih saat tahu jika Shila yang telah Sagara pilih.
"Lea mau ayah jodohin juga?" Abyasa menggoda sang putri. Lea mendelik sembari menggeleng tegas.
"Ih, enggak deh, Yah. Lea masih bisa cari jodoh sendiri. Cukup sekali aja ayah nyuruh Lea ketemuan sama laki-laki pilihan ayah. Buktinya Kak Rashad bukan jodohnya Lea, kan."
Abyasa tertawa mendapati ekspresi Lea yang meletup-letup saat bicara. "Sekaran siapa laki-laki yang dekat sama Lea, Nak?"
"Enggak ada, Yah."
"Terus kenapa tiba-tiba tanya soal nikahan ayah sama ibu?" Cecar Abyasa.
"Kak Shila, kan, dijodohin juga sama papa Deas, Yah. Makanya Lea penasaran aja."
"Itu karena Shila udah kepala tiga mungkin, Nak. Makanya Papa Deas inisiatif nyariin calon suami." Aisyah menimpali.
"Terus, kalau misal nanti Lea udah kepala tiga dan belum ketemu sama jodoh, apa Ayah sama Ibu juga bakal ngejodoh-jodohin Lea?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ETHEREAL (Sambung Rasa)
Romance#Atmadja_Series2 Reading list cerita romance pilihan oleh WattpadRomanceID di bulan Juni 2023 __ Rasa yang tepat di waktu yang salah. Mungkin kalimat itu cocok untuk mewakili perasaan Sagara Dhaniswara. Dia pernah jatuh hati pada sosok Azalea. Namun...