∆POM || PART 13∆

166 45 9
                                    

Kedua bola mata coklat indah milik Alice bersinar. Terkejut mendengar ucapan kurcaci ini. Apa? Teman-temannya akan dijadikan sebagai tuhan oleh mereka semua dan disembah. Tak sempat berpikir dalam kenapa bisa mereka melakukan hal itu.

“BAWA GADIS INI KE PENJARA BAWAH TANAH!” perintah Charli berteriak kepada prajuritnya para belalang raksasa. Menunjuk ke arah Alice berdiri dengan kedua matanya sedikit keluar.

Alice tersentak ketika Charli mengatakan hal itu, dengan waspada nya, Alice menghindar karena ada tiga belalang raksasa yang mendekatinya. Arga tak mau jika Alice dibawa ke penjara, dengan gesitnya tangan kekarnya menggenggam tangan kiri Alice.

Menoleh, mendapat sentuhan dari pria ini, “Apa yang kau lakukan?”

“Aku akan ikut bersamamu.”

Suasana semakin tegang di sana. Mendengar ucapan dari Arga, Charli pun tersenyum miring. “Oh, kau pun mau ikut bersamanya? Asalkan kau tahu sendiri, dia gadis pembawa malapetaka yang bisa membuat kalian semua mati!”

“DIA BISA MEMBUAT KITA SEMUA MUSNAH!” teriak Charli. Yang lain terlihat ketakutan, apalagi Silvie yang menangis terus meminta untuk dilepaskan. Beberapa kurcaci serta hewan raksasa lainnya bersorak setuju atas ucapan dari sang putra mahkota yang akan segera dinobatkan menjadi seorang raja sebentar lagi.

Jika sudah munculnya bulan, ritual penobatan pun dimulai serta memilih tuhan diantara manusia ini untuk disembah nanti. Setelah Charli menjadi raja.

“Cepat bawa mereka berdua ke penjara bawah tanah!”

Alice dan Arga pun diseret oleh belalang raksasa ini, dibawa keruang bawah tanah dan dikurung dengan penjagaan yang sangat ketat. Mau tahu siapa penjaganya? Ya, penjaga penjara bawah tanah adalah cacing raksasa dengan tubuhnya yang sangat besar.

Melihat cacing kecil saja geli, apalagi ini besar banget sebesar batang pohon.

“LEPASKAN KAMI!” teriak Alice, kedua tangannya menggenggam jeruji besi dan ditarik-tariknya dengan sekuat tenaga. Namun, para belalang itu telah pergi digantikan dengan Cakfous cacing raksasa yang menjaga, membentangkan tubuhnya dari sudut ke sudut depan penjara tersebut.

Alice kewalahan, ia jongkok dibelakang tembok sana. Menutup kedua wajahnya dengan telapak tangannya.

“Kenapa mereka besar-besar?” lirih Arga. “Alice are you okay?” Arga menghampiri Alice dan duduk disebelahnya.

“Kenapa kamu mau ikut ke sini?” tanya Alice, menatap Arga.

“Mereka semua gila, menobatkan kita menjadi tuhan. Dan di sembah. Aku lebih baik bersamamu di sini untuk menjaga mu agar tidak sendiri,” jawab Arga, seraya tersenyum kikuk.

I don't know why this can happen?

Arga menekuk kedua lututnya, “Aku masih tidak mengerti dengan ucapan kurcaci barusan. Maksud dia apa? Kenapa dia mengatakan hal kejelekan dari kamu.”

“Sepertinya itu kenyataan, aku pun tidak tahu pasti. Aga.” ucap Alice dengan lirih. Ia pun tidak tahu dan harus berpikir matang-matang atas ucapan Charli. Jika memang benar dirinya akan menjadi sebuah malapetaka bagi teman-temannya. Alice tidak akan memaafkan dirinya sendiri sampai kapanpun.

♣♣♣♣

Balik lagi dengan Charli yang sudah bersiap-siap menaiki singgah sananya. Sebelum itu, mereka semua membawa keenam orang ke tengah tempat yang di mana gua itu memiliki lubang besar ditengahnya untuk melihat bulan. Jadi bolong besar dan bisa ditutupi lagi menjadi semula. Mereka berenam didatangi oleh semacam peramal mana yang pantas menjadi tuhan. Diambil dua orang pria dan wanita untuk dijadikan sembahan bagi para kurcaci gila ini.

PORTAL OF MISTERYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang