P 4

25.9K 3.1K 77
                                    

Voment!




Happy Reading!

“Sialan! Dasar ayah menyebalkan!” ujar Lio frustasi mengingat kejadian saat berada di kekaisaran.

“Sungguh memalukan” gumam Lio yang berakhir menutup matanya karena lelah sedari tadi uring-uringan akan tingkahnya.

Flashback on

Sudah sedari tadi Lio melangkahkan kakinya mencari sang ayah yang entah menghilang kemana

Padahal tadi di sampingnya astaga... Apa sang ayah meminjam pintu ajaib milik doraemon untuk kembali ke kerajaan uhh!

“Pengen gue bejek rasanya”

Saat Lio kembali melangkahkan kakinya seorang lady dari keluarga viscount memajukan kakinya sehingga membuat Lio terjatuh.

Tapi tunggu– kok ga sakit

Ia pun membuka matanya membuat matanya membulat sempurna ketika melihat sosok yang menahan tubuhnya.

Lady yang sengaja ingin menjatuhkan Lio juga terkejut, begitu pun dengan seluruh bangsawan yang berada di aula kekaisaran.

Lio yang tersadar dengan keterkejutannya pun segera bangkit. Merapihkan bajunya yang sedikit berantakan

Maafkan saya Your Highness! Dan Terimakasih telah menolong saya” ujar Lio membungkuk kan tubuhnya.

Sosok yang dipanggil Your Highness hanya berdehem sebagai jawaban– Rionard Steven Bachtera, anak dari Amperor Aviestro Bachtera dan Empress Tiffany Agseisa Magrovannya

“Nama” ujar Rionard tiba-tiba

“Ha” Lio mengerjapkan matanya dua kali dengan kepala yang sedikit dimiringkan

Rionard menggigit pipi dalamnya menahan gemes melihat tingkah pemuda di depannya

“Nama mu siapa hm” ulang Rionard membuat seluruh bangsawan tertegun, pasalnya Sang Imperial Highness tidak pernah suka mengulang perkataannya

“Maafkan saya!”

“Saya Adelio Marques Elston dari Granduke Wizard, Your Highness” ucap Lio membungkuk kan tubuhnya

“Jika sedang berbicara tatap lawan bicaramu” seru Rionard yang kembali sukses membuat seluruh bangsawan membeku ditempat masing-masing

Lio mengangkat wajahnya ragu

“M-maaf kan s-saya” cicit Lio menggigit bibir bawahnya menahan gugup

“Adelio” sontak Lio dan Rionard menatap kearah sumber suara

Lio bernafas lega, ia pun berlari kearah belakang tubuh milik ayahnya

“Ayah~ tolongin Lio” cicit Lio dibelakang tubuh sang Granduke

Jasver menghela nafas perlahan

“Salam Your Highness!” seru Jasver yang berada tepat dihadapan Rionard

“Salam Your Grace” Rionard sedikit membungkuk kan tubuh sebelum kembali seperti semula

“Tidak berubah Rionard” Jasver sedikit terkekeh yang dibalas kekehan juga oleh Rionard

“Apa yang sudah diperbuat putra ku kepadamu Rionard” ujar Jasver kembali tersadar dengan sosok yang berada di belakang tubuhnya

“Jika dia nakal hukum saja. Saya mengizinkannya”

“Apa apaan Lio ga nakal!” seru Lio tidak terima

Jasver menatap Lio tidak percaya. Sedangkan Lio menatap sang ayah dengan tatapan kesal

“Anaknya aku atau dia sih” gumamnya yang masih terdengar oleh Jasver dan Rionard

“Jika boleh ayah memilih, ayah pilih Rionard” Lio menatap nyalang sang ayah

“Saat kembali ke kerajaan aku bilangin ibu!”

“Pengaduan sekali”

Your Highness tidak boleh ikut-ikut” Lio menatap kesal Rionard membuat Rionard menyeringai kecil.

Flashback off

Ceklekk

Sepasang suami istri memasuki kamar milik Lio.

Chatrine mendudukan dirinya dipinggir kasur menutupi tubuh anaknya dengan selimut.

“Dia tadi mengadu kepadaku” Jasver mengangkat sebelah alisnya

“Katanya kau lebih memilih Rionard dibanding dirinya” ujar Chatrine seraya terkekeh

“Dia beneran ngadu ternyata”

“Kau jangan terlalu sering menjaili anakmu Jasver”

“Dengan tingkahnya yang begitu, mana mungkin aku bisa menahan untuk tidak menjailinya” Chatrine terkekeh geli mendengar ujaran sang Granduke yang berstatus suaminya

“Mana sang tiran hm? Apakah sang tiran sudah berubah menjadi sosok yang baik hati” Chatrine menatap sang suami dengan tatapan geli

“sang tiran akan selalu ada Chatrine, tapi tidak untuk keluarga nya”

“Aku sungguh mencintaimu Your Grace” Chatrine memeluk tubuh suaminya

Eunggh

Sepasang suami itu menatap kearah sang putra sulungnya yang sedikit merasa terusik

“Ayo keluar. Nanti Lio bangun” Chatrine beranjak dari ranjang milik Lio, mencium singkat dahi anaknya yang disusul oleh Jasver

Tanpa mereka sadari ada sosok perempuan yang melihat tingkah mereka berdua dengan tatapan sulit diartikan.

Sosok perempuan itu pun beranjak dari depan pintu kamar milik Lio kala sang Granduke dan Granduchess berjalan kearahnya.





---------------------------------------------------------
Hati memiliki nalarnya sendiri, sedangkan nalar tak memiliki hati.
---------------------------------------------------------





Dukung saya dengan cara vote + komen!

Anyway kalian bisa panggil saya dengan sebutan Denta or Den, maybe yang lebih simple?

Sebelumnya terimakasih semuanya! Tadinya saya ga mau up, tapi saya lagi senang ngeliat banyak yang baca, vote + komen cerita saya.

Maaf masih banyak kurangnya! Sayang kalian banyak-banyak.

I Become A Character Who Can Change The StorylineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang