لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا
"Sesungguhnya, Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kemampuannya."
-K-
Lelaki itu, yang tidak lain adalah lelaki tunanetra yang bernama Kenzo Assegaf Athfaryq. Dia sedang berada di mushola yang ada di rumahnya, dia duduk bersila menghadap kiblat dengan Al-Quran yang ada di tangannya. Tidak ada seorang pun disana selain dirinya.
Kenzo memang lah tunanetra, tapi Kenzo tidak pernah sekalipun meninggalkan sholat dan membaca Al-Quran. Mungkin bagi sebagian besar orang akan merasa sangat kesulitan jika membaca Al-Quran ataupun buku dengan mata yang tidak bisa melihat.
Lain hal nya dengan Kenzo, dia justru tidak merasa kesulitan dalam hal itu. Sejak dirinya masih kecil, Kenzo sudah menghafal banyak surat dan dia sudah sangat hafal ayat-ayat Al-Quran hanya dengan meraba nya.
Meskipun ia ditakdirkan untuk tidak bisa melihat, tetapi Kenzo tetap bersyukur akan hal itu. Kenzo tau, jika Allah tidak akan memberi cobaan kepadanya dibawah kemampuannya.
Sebenarnya, Kenzo tidak buta sejak lahir. Saat umurnya empat tahun setengah, Kenzo mengalami kecelakaan bersama dengan ibunya. Kecelakaan itu merenggut nyawa ibunya dan mata Kenzo tertusuk oleh pecahan kaca mobil sehingga membuatnya buta seperti sekarang.
Sungguh hal yang luar biasa pedih bagi seorang Kenzo. Kehilangan sosok ibu adalah ketakutan terbesarnya, dan ketakutan itu terjadi saat dirinya masih sangat kecil. Sungguh Kenzo kecil yang malang.
Jam menunjukkan pukul enam pagi, sudah sekitar setengah jam Kenzo membaca Al-Quran. Kenzo kemudian berdiri dari duduknya dengan tongkat ditangan kirinya, sedangkan tangan kanannya ia gunakan untuk memegang Al-Quran yang sudah dia pakai untuk disimpan kembali.
Lelaki itu melangkahkan kakinya ke arah pintu mushola dengan sangat hati-hati.
"Bi Marni!" seru Kenzo.
Selang berapa detik, akhinya Bi Marni selaku pengasuh Kenzo sejak kecil itu tiba. Sejak mamanya meninggal, Kenzo hanya tinggal berdua dengan pengasuh nya. Jika kalian bertanya tentang papahnya, papah nya Kenzo sudah meninggalkan Kenzo dan mamanya sejak Kenzo baru lahir.
"Iya, den? Ada yang perlu bibi bantu?" tanya bi Marni.
"Bibi tolong bawakan peralatan melukis Kenzo ke taman belakang rumah ya, bi."
"Siap, den Kenzo!" ucap bi Marni dengan antusias.
"Kenzo ke taman duluan ya, bi."
"Mau bibi antar?"
"Tidak usah bi, Kenzo mau sendiri aja, Assalamu'alaikum."
"Waalaikumsalam, hati-hati ya den."
Meskipun bukan anak kandungnya, Bi Marni sangat menyayangi anak majikannya itu. Ya, walaupun Tuan dan nyonya nya sudah tidak ada, tapi Bi Marni masih ingin terus menjaga dan merawat Kenzo dengan penuh kasih sayang. Mengingat Kenzo yang tidak bisa melihat seperti dulu, membuat Bi Marni merasa sangat iba pada anak itu, apalagi Kenzo tidak punya kerabat yang bisa mengurusnya.
-K-
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenzo [ON GOING]
Teen FictionSingkat saja, ini adalah kisah Kenzo Assegaf Athfaryq yang tuna netra dan Chesi Alvarendra. Warning!!! Cerita ini mengandung banyak bawang 🌚 Start : 23 Maret 2023 End : -