Prolog

3 1 0
                                    

Sudah menjadi kebiasaan bagi remaja di era ini yang melaksanakan berbagai acara setelah mendengar berita kelulusan. Banyak dari mereka berkerumun sembari saling memberi warna pada seragam masing-masing temannya, tanpa peduli menyebabkan kemacetan lalu lintas.

Suatu hal yang tidak memiliki manfaat sama sekali, bahkan tak sedikit mengakibatkan kerugian bagi orang lain. Seakan attitude hilang begitu saja dari diri para remaja. Kemanakah adab penuntut ilmu yang selama ini dipelajari?

Tak hanya itu, berbagai acara untuk menyambut acara kelulusan begitu semarak dilakukan oleh para siswa. Tak ayal sebuah pesta prom night menjadi sesuatu yang paling ditunggu-tunggu.

Di sebuah tempat yang cukup luas, terdapat cahaya yang berkilauan saling berebut memendarkan sinarnya. Suara canda tawa menghiasi lokasi tersebut menambah kesan keramaian pada malam hari yang cukup cerah.

Seorang gadis  duduk  dengan senyum manis di bibir mungilnya. Tak terasa tiga tahun sudah berlalu sejak ia menduduki masa-masa putih abu-abu yang penuh suka duka.

"Rin, gak mau gabung?" Sapa salah satu teman sekolahnya.

Gadis itu hanya menggeleng, ia sedang menunggu sahabatnya yang sempat berpamitan untuk ke toilet.

"Yaudah, gue ke sana dulu!" Lagi-lagi hanya dibalas senyuman oleh gadis itu.

Kareena Anastasya Rajendra, gadis bermata sipit dengan aksen berwarna hazel, dengan bibir mungil berwarna pink alami itu bukanlah gadis pendiam seperti yang kalian pikirkan. Dia hanya  malas menanggapi ajakan teman-temannya dan memilih menikmati dekorasi tempat acara prom night sekolahnya   diadakan.

.
.
.

"Gawat gaeees, tempat kita digrebek polisi!" Seorang gadis cantik dengan rambut sebahunya  berlalu sembari berteriak memperingati teman-temannya. Bukannya apa, sekembalinya ia dari toilet gadis itu begitu syok melihat banyaknya mobil polisi yang memasuki area tersebut.

Mendengar teriakan gadis itu, semua menjadi ricuh. Mereka berlari berusaha secepat mungkin meninggalkan tempat tersebut. Begitu pula Kareena yang kebingungan, ia berlari mencoba mengejar sahabatnya yang langsung saja pergi setelah berteriak. Tidak, ia tidak meninggalkan Kareena.  Hanya saja karena kericuhan itu mereka jadi terpisah.

Beberapa polisi memasuki lokasi acara, mereka memeriksa apa saja yang berada di tempat tersebut dan membawa para remaja yang tertangkap untuk di interogasi.

"Cepat bawa mereka dan barang bukti!" Ucap tegas seorang laki-laki bertubuh tegap.

~♡♡__________________________♡♡~

Lama banget sih aku off ini akun, karena suatu hal jadi harus hiatus dan pernah publish beberapa bab cerita yang harus aku hapus lagi.

Dan... yeeeey, ini debut pertama ideku setelah memutuskan menghilang..

Berharap banget, cerita ini menjadi salah satu favorite kalian..

Jangan lupa dukungannya teman-teman.  

Salam sayang dari Queenfa😙😍

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 24, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Husband PolganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang