Bab 3

225 28 1
                                    

Senin, 03 April 2023

Happy Reading

.
.
.


Api untuk memasak ikan telah di hidupkan, tinggal menusukkan kayu pada ikan dan siap dibakar. Dua puluh menit berlalu, kini ikan bakar telah masak, bau wanginya semerbak. Membuat perut keroncong minta di isi.

Dengan lahap dua mahluk hidup berbeda spesies itu memakan makanannya. Rasanya cukup enak walau tak seenak makanan restoran. Setelah selesai makan, Aleta beranjak pergi diikuti Leo. Mencari tempat tinggal untuk mereka berdua.

Tanpa sengaja mata Aleta melihat sebuah pohon beringin besar. Bagian bawah pohon itu memiliki pintu cukup besar, seukuran orang dewasa. Dan tentu saja muat jika dimasuki mereka berdua.

Karena penasaran, dengan sendirinya kaki Aleta melangkah maju.

"Leo, ayo ke sana," Tunjuk Aleta ke rumah pohon itu dan dibalas raungan Leo.

"Roarrr"

Mereka berdua sampai di depan pintu rumah pohon, pintu itu diketuk beberapa kali.

Tok

Tok

Tok

Namun tidak ada jawaban dari balik pintu. Semua senyap, hanya suara jangkrik yang menghiasi kesunyian hutan.

Didorongnya pintu perlahan. Dan bom, pintu hanya tertutup tapi tidak terkunci. Melihat ke dalam tidak ada siapapun. Berakhir Aleta masuk.

Di dalam pohon ini luas, tidak seperti yang dia bayangkan. Saat masuk, Aleta seperyi berada di tempat lain, bukan di dalam rumah pohon. Tempat ini berisikan beragam jenis peralatan rumah bergaya modern. Bentuk dalam rumah pohon ini juga minimalis dan seperti rumah pada umumnya, juga berlantai 2 tingkat. Lantai berlapis marmer menambah kesan elegan nan mewah. Di tambah tangga memutar yang memiliki nilai estetika tinggi.

Oh, sungguh. Ini sangat berguna untuknya saat ini.

Namun, siapa pemilik rumah pohon ini?

Beralih ke atas meja terdapat kertas bertuliskan : Jika kamu membaca pesan ini, Berarti kamulah pemilik tempat ini. Semua barang di sini bisa kamu sesuaikan dengan keinginanmu. Kemanapun kamu pergi, rumah pohon ini akan selalu bisa kamu bawa. Hanya kamu yang dapat melihatnya dan juga mahluk yang kamu izinkan.

Sungguh setelah membaca pesan di kertas itu, Aleta menjadi senang. Dengan rumah pohon ini ia bisa tidur dengan tenang, aman dan damai.

"Leo, sekarang kita berdua punya tempat tidur tinggal," riangnya sambil memeluk Leo erat. Hewan peliharaannya itu juga ikut senang sepertinya.

.
.
.

Aleta dan Leo tertidur pulas dengan keadaan bersih dan nyaman. Mereka tidur setelah puas makan dan bersantai.

Sebuah keajaiban yang semua orang inginkan. Hidup enak seperti di negeri dongeng.

Aleta terbangun dari tidurnya dengan keringat bercucuran dingin. "Huh, masa sih ada dinosaurus ngejar aku. Untung cuman mimpi"

Tak sengaja matanya menangkap Leo yang tengah tertidur di sampingnya. Dengan iseng dan tanpa rasa bersalah Aleta mendorong Leo hingga tersungkur di lantai. Leo yang merasa terganggu pun terbangun dari tidurnya.

Memang tuan kurang ajar.

Leo yang kesal pun merajuk, masuk ke bawah kolong ranjang. "Jangan merajuk, aku malas membujukmu Leo"

Masuk Ke Novel ChinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang