Agensi MIWA...
Anson kini tengah memantau kinerja seluruh anggota yang tengah berlatih bertarung dengan pasangan mereka masing-masing. Sembari memikirkan sepertinya ia akan gagal dalam memimpin untuk yang kedua kalinya.
Strategi demi strategi sudah di susun secara rapi, tapi ada rasa keraguan yang terbesit dalam hatinya saat ini. Mereka semua melakukan kesalahan yang sangat fatal, terjebak oleh permainan dua musuh yang sangat sulit untuk di taklukkan.
Catharina yang selalu di andalkan selama ini tidak melakukan pekerjaannya dengan baik, semua anggota yang ada di lapangan sulit di hubungi.
MIWA mendapatkan banyak kesulitan karena ada dua kutub yang berbeda mengharuskan mereka menganti semua recana yang sudah di susun dengan sedemikian rupa.
Akankah nantinya MIWA berhasil menangkap para benalu-benalu merugikan itu? Atau kah mereka akan kembali di bilang bodoh karena membebaskan dua predator secara cuma-cuma?
"Ayah? Jadi bagaimana keputusannya? Apakah kita akan menjalankan rencana selanjutnya?" Suara seorang laki-laki berdiri di samping Anson yang tengah memantau anggota yang sedang berlatih.
"Yah, kita tunggu vern dan Catharina kembali dulu." Jelasnya.
"Baiklah, semoga secepatnya. Jangan sampai kita di bodohi lagi ayah." Melihat semua anggota yang latihan. Setelah mendengarkan kalimat tersebut, Anson hanya bisa melihat anak didiknya dengan tatapan yang lekat.
"Catharina masih dalam pemulihan, selain itu, kita belum mendapatkan informasi dari Vern hingga sekarang, begitu juga dengan Andrea, karena putrinya baru saja lahir, jadi bersabarlah meskipun ini adalah tanggung jawab kita. Ayah tau kita dan Carina mengalami kesulitan sekarang." Melihat Bian.
Dialah Bian Argenta laki-laki kelahiran Indonesia posisinya di MIWA adalah sebagai sniper sama seperti Ren. Jangan pernah melawan mereka dan tim kalau tidak mau jadi santapan peluru mereka.
"Baiklah, dengan senang hati menunggu, aku pergi dulu ayah." tertawa kecil lalu menunduk hormat meninggalkan Anson.
☘️☘️☘️
Setelah menyelesaikan makan siang, Andrea dan Carin memutuskan untuk pergi ke kamar dan beristirahat. Jika di lihat secara teliti sepertinya ada orang lain yang tinggal disini sebelumnya.
Mulai saat ini kehidupan mereka akan berubah karena ada malaikat kecil yang akan mereka rawat nantinya. Sejak bertemu dengan Andrea hari ini Carin tidak ada menyentuh atau melihat putri Andrea secara dekat. Andrea pun tidak memaksanya akan hal tersebut.
"Apakah nanti akan pergi bekerja lagi?" Makan cake sambil melihat Andrea.
"Sepertinya tidak." Melihat Carin lalu, meminum wine.
"Baiklah, oh ya? By the way, baju yang I bought it for your baby semoga sesuai dengannya." Tersenyum sambil menikmati cake.
"Yah terima kasih, apakah bajunya yang kita beli kemarin?" Jawaban Andrea.
"I'm not sure! Because baju yang kita beli kemarin hilang entah kemana. Tau-taunya aku sudah di rumah sakit saja. Sebelumnya aku minta maaf karena sudah menemui Elga tanpa seizin mu Andrea." tertawa kecil.
"Sudah aku maafkan, jangan pernah pergi tanpa sepengetahuan ku lagi. Kamu taukan apa yang akan terjadi jika melanggar?" Melihat Carin yang sedari tadi memakan cake.
"Yah aku tau sayang." Menyuapi Andrea cake. Andrea pun menerima suapan dan memakan cake nya.
"Oh ya? Terima kasih juga tidak menyakiti Henry, aku sangat takut dia kenapa-kenapa karena ulah ku," meminum air putih.
KAMU SEDANG MEMBACA
MIWA AND WINE [END]
RomanceNOTE: WINE AND MIWA "Segelas WINE yang di hidangkan, tidak akan habis jika tuanya tidak meminumnya, begitu juga dengan MIWA, kami tidak akan datang jika benalunya tidak menemui inangnya." #Rank 1 di agen #Rank 1 di emosional #Rank 2 di Andrea #Rank...