"Rash bisa ga ke rumah gue sekarang,di rumah gue lagi ada kajian kan, nah terus gue tuh bingung mau ngapain" Ucap Tania memberitahu Arasha.
"Terus kalo gue ke rumah lu gue harus ngapain ?" Tanya Arasha.
"Ya udah lu jemput gue aja dah kalo gitu" Ucap Tania memeberi keputusan.
"Ya udah tunggu, gue siap siap" Ucap Arasha mematikan sambungan telpon-nya.
Setelah selesai bersiap Arasha memutuskan untuk langsung menjemput Tania.
Sesampainya di rumah Tania ia bertemu dengan mamanya Tania.
"Halo tan apa kabar" Ucap Arasha ke mama Tania.
"Alhamdulillah Tante baik, pasti mau jemput Tania ya" Ucap mama Tania.
"Heheh iya Tan, Tania nya udah siap belum ya Tan" Tanya Arasha.
"Udah kaya nya, sebentar ya Tante panggil kan" Ucap mama Tania dan beranjak pergi menuju kamar Tania setelah berpamitan ke ibu ibu pengajian di sana.
"Ibu ibu maaf sebentar ya, saya mau memanggilkan Tania dulu" Ucap mama Tania.
Informasi sedikit pengajian nya belum di mulai ya.
"dek nama kamu siapa, cantik banget" Ucap salah satu ibu ibu yang ada di sana.
"Arasha tante" Ucap Arasha sambil tersenyum.
Tak lama kemudian Tania pun datang bersama mamanya.
"Ma Tania berangkat dulu ya" Ucap Tania menyalimi tangan mama nya.
"Oh iya nak hati-hati ya" Ucap mama Tania.
"Tante kamu jalan dulu ya" Ucap Arasha dan menundukan sedikit kepala nya ke arah ibu ibu.
"Sopan sekali ya".
Ucap ibu-ibu tadi yang bertanya ke Arasha, setelah mereka pergi.🍈🍈🍈
"Tan mau kemana nih ?".
Tanya Arasha."Ke Gramedia aja yuk gue mau beli salah satu buku".
Ucap Tania dan di angguki Arasha.Sesampainya mereka di Gramedia mereka memutuskan untuk berpencar.
"Rash kita mencar aja ya, nanti ketemunya di sini lagi aja" Ucap Tania.
"Iya" Ucap Arasha dan berlalu pergi begitupun Tania.
Saat asik melihat buku buku ia melihat ada 1 buku yang menarik perhatian nya.
"Islam belum tentu Muslim?" Gumam Arasha.
"Kaya nya buku ini menarik deh dari sinopsis nya dan judul nya juga menarik" Monolog Arasha.
Tanpa menunggu lama ia pun membeli buku itu dan ia juga membeli 4 buku novel.
Setelah mendapatkan buku yang akan ia beli Arasha pun berjalan ke kasir, hendak membayar.
Saat hendak membayar, tiba tiba saja ia di tabrak oleh seseorang hingga ia terjatuh.
"Aduh, mba maaf ya, saya tidak sengaja" Ucap seseorang itu.
"Iya mas tidak apa" Ucap Arasha membereskan buku nya yang terjatuh.
"Nih mba buku nya" Ucap seseorang itu.
"Makasih mas, loh mas nya yang waktu itu nabrak saya kan" Ucap Arasha kaget, pasalnya yang waktu itu menabrak nya, ia lah lelaki di depan-nya yang sangat menyebalkan menurutnya.
"Mas saya boleh tanya" Ucap Arasha setelah berdiri.
Dan di jawab hanya deheman saja.
"Kenapa mas nya selalu nunduk kalo ketemu saya, memang nya saya jelek itu ya, lagian pakaian saya tidak terbuka banget ko, cuma pake jeans sama crop top doang" Tanya Arasha penasaran memang sejelek itu kah ia sampai lelaki di depan nya tidak mau memandangnya, lagian baju yang ia kenakan pun masih terbilang sopan.
"Maaf pakaian mu terlalu terbuka, dan itu bisa mengundang syahwat kepada laki laki di luar sana yang melihat mu, memang nya guru ngaji kamu tidak mengajari mu ?" Ucap Syamil datar dan masih menjaga pandangannya.
"Maaf tapi saya non muslim mas" Ucap Arasha santai.
Jleb
"Baiklah, kalo gitu saya cuma mau bilang saja, bahwa di agama saya ya itu Islam, kami di ajarkan untuk menutup aurat dengan menggunakan gamis dan hijab. Dan saya tidak mau melihat aurat perempuan yang bukan mahram saya, kalo gitu saya permisi"
Ucap Syamil dan meninggalkan Arasha yang terdiam."Gue jadi semakin penasaran aja tentang Islam" Gumam Arasha dan langsung pergi ke kasir untuk membayar buku-bukunya.
~bersambung~
KAMU SEDANG MEMBACA
PILIHAN ARASHA (On Going)
Fiksi RemajaKisah ini tidak hanya menceritakan mengenai seseorang yang saling mencintai namun kisah ini menceritakan juga bagiamana melepaskan atau mengikhlaskan seseorang jika dia bukan takdir kita. Menceritakan tentang perempuan cantik bernama Kalea Arasha S...