〰️〰️〰️
"Mbak."
Rose menyeka air matanya dengan tisu, dia kemudian melirik ke arah Taehyung yang kini menyodorkan secangkir teh hangat kepada Rose. "Silahkan diminum dulu ya, Mbak." Seru Taehyung.
Rose mengambil cangkir tersebut, aroma teh membuatnya merasa cukup tenang, kemudian Rose menyeruput tehnya.
"Selanjutnya... mau bagaimana Mbak?" tanya Taehyung.
Rose menggigit bibir bawahnya, "Aku kecewa sekali Mas sama Jimin. Pernikahan yang aku impi-impikan, pernikahan yang sangat sakral ini dia hancurkan dengan mudahnya. Mimpi-mimpi yang saya impikan, harapan-harapan dan janji yang kami bangun bersama. Dia hancurkan dengan mudahnya, Mas."
"Mbak dengan Jimin berpacaran dahulu sebelum menikah?" tanya Taehyung.
Rose mengangguk, "Kami kenal melalui sebuah event, dia hadir mewakili kantornya. Kami sempat berpacaran selama 6 bulan, sebelum pada akhirnya memutuskan untuk menikah. Kami sudah sama-sama matang, jadi tak ingin lama-lama berpacaran." Jawab Rose.
"Saya dan istri dijodohkan, Mbak." Cerita Taehyung, "Mama saya dan Ibu istri sahabat. Jadi, kami dijodohkan karena di pikir sudah sama-sama matang dan berkecukupan."
Rose menatap Taehyung, "Selama ini apakah rumah tangga Mas baik-baik saja?" tanya Rose.
"Kalau ditanya apakah saya mencintai istri saya, maka jawabannya adalah belum Mbak. Bukan tidak, hanya belum. Tapi, saya menjalani peran suami saya dengan baik kok Mbak. Saya menafkahi dia lahir batin. Kalau urusan kebutuhan sexual, kami sama-sama saling melengkapi," Taehyung mengangkat bahunya, "saya tidak tau kenapa dia mendua."
Rose menghela, dia menatap keluar jendala. Saat ini Rose sedang berada di rumah Taehyung.
"Aku nggak mengerti jalan pikir peselingkuh, Mas."
"Saya demikian Mbak."
Rose tersenyum tipis, "Setelah semua berakhir, apa yang ingin Mas lakukan?" tanya Rose.
Taehyung menatap Rose, "Saya... belum punya pikiran kesana."
Rose mengangguk, "Aku pun demikian Mas."
"Mbak mau menikah lagi?" tanya Taehyung.
Rose tertawa, "Mas, saya sedang patah hati karena diduakan suami sendiri. Jadi, saya belum tau deh mau menikah lagi atau engga. Saya takut gagal lagi."
Taehyung tersenyum, "Mbak pantas mendapatkan yang terbaik."
Rose ikut tersenyum.
"Mas, aku masih ingin melanjutkan semuanya. Meskipun hatiku tercabik-cabik, aku ingin mereka merasakan hal yang sama, Mas."
***
"Mas..."
Jimin merasa jantungnya seakan merosot hingga perutnya, dia kemudian menoleh ke arah Rose yang duduk di sofa sembari menyeruput teh hangat.
Ini sudah pukul 2 malam, Jimin sudah mengendap-endap agar tidak ketahuan pulang terlalu dini hari. Tapi, ternyata Rose sudah menunggu kepulangannya.
"Mas baru pulang?"
Jimin tergagap, "Y-ya, urusannya cukup lama."
Rose bangkit dari duduknya, dia menaruh gelas tersebut di meja kemudian berjalan mendekati Jimin. "Kenapa Mas jadi berkeringat seperti itu?" tanya Rose seraya menyeka keringat dari dahi Jimin.
"Y-ya? Enggak kok... cuman, perasaan kamu saja."
Ketakutan Jimin terasa dengan jelas, Rose dapat merasakannya. Dasar penghianat! Ingin sekali Rose membisikan hal itu ke telinga Jimin, namun tak ia lakukan.
"Mas."
"Iya, Rose?"
"Kenapa ada bekas lipstick perempuan di baju Mas?" tanya Rose seraya memegang kerah baju Jimin.
Jimin buru-buru menjauhi Rose, "Nggak, itu cuman bekas lipstick dari klien perempuan Mas. Jadi, dia nggak hati-hati, kena baju Mas." Jawab Jimin.
Tidak masuk akal!
Rose bersedekap dada, "Mas. Mas taukan kalau aku sejak awal sudah menegaskan bahwa aku tidak suka adanya kebohongan di dalam rumah tangga kita? Aku harap, Mas menghargai arti pernikahan kita."
Jimin menyerit, "Maksud kamu?"
"Maksud aku, Mas harus cukup cerdas untuk tau... kalau perselingkuhan itu adalah hal yang bodoh dan dapat merusak masa depan. Masa depan Mas."
〰️〰️〰️
BERSAMBUNG
KAMU SEDANG MEMBACA
Selingkuh | Rose & Taehyung
Fanfiction[TAEHYUNG & ROSE AREA] Intinya, sama-sama sudah menikah! High Rank : #3 - Rose #8 - Taerose