二 : hadiah bu indah

3K 302 29
                                    

Happy reading
▪️
◾️
Typo bertebaran
◼️

"BANGSAT! "

"SEKARANG JAM BERAPA ASU?"

Lian melirik jam yang berada di nakas, jam 06:29

"Anjing telat"

Lian buru-buru masuk kamar mandi mencuci muka dan menggosok gigi dengan buru-buru. Membuka lemari mencari seragam lalu memakainya asal asalan.

Baju yang dikeluarkan, rambut yang acak acakan, dasi yang menggantung mengenaskan, dan jangan lupakan baju yang kusut/lecek karena belum di setrika.

Lian buru-buru mengambil kunci dan tas kemudian berlari menuju garasi tempat motornya berada.

Menaiki motor kebesarannya dan menancap gas menuju sekolah dengan kencang, bodo amat dengan orang-orang yang sudah misuh misuh karena dirinya yang mengendarai motor seperti orang kesetanan, yang penting tidak telat masuk sekolah.

Jam menunjukkan pukul 07:15. Dari jauh Lian melihat gerbang sekolah yang sudah tertutup.

"Kan kan" Lian menghentikan motornya di depan gerbang sekolah.

"Duhh pak satpam juga kemana lagi"

Sebuah ide muncul di kepala Lian, kalau di anime bakal ada lampu yang nyala di atas kepalanya.

Lian menitipkan motornya di warung depan sekolah tempat biasanya dia dkk membolos.

"Mpok Tutik Lian titip sepeda motor ya" teriak Lian.

Kakinya berlari menuju pagar belakang sekolah yang tidak terlalu tinggi, mundur beberapa langkah kemudian berlari dan meloncat dengan berpegangan di pagar.

Happ

Lian mendarat dengan selamat.

"Anjay keren banget gue" batin Lian

Lian sudah mesem-mesem kek orang gila, berjalan menuju kelasnya menyusuri koridor kelas yang sudah sepi.

Untung saja Lian tidak bertemu dengan Bu indah si guru killer, hari yang beruntung.

"HALLO EPRIBADEH, PANGERAN GANTENG DATANG" teriak Lian di depan pintu kelas, tangannya di angkat ke atas membentuk huruf Y

Para manusia di kelas hanya memandang Lian cengo.

Lian yang merasa tidak ada balasan pun membuka matanya.

"Sial"

Gimana gak sial, Bu indah saja sudah berada di kelas, memandang dirinya dengan tatapan garang jangan lupakan tangannya yang membawa rotan panjang.

"Ehh Bu indah, apa kabar Bu? kok semakin hari Ibu semakin cantik saja" rayu Lian

"Terimakasih Lian, sebagai hadiahnya kamu lari keliling lapangan 15 kali" ucap Bu indah dengan senyuman, senyuman yang mengerikan bagi teman -teman Lian di kelas dan tentunya bagi Lian juga.

"Kok gitu sih Bu, anak salah saya salah apa?" ucap Lian ngawur, mukanya di buat semelas mungkin.

Teman-teman Lian yang di kelas mati matian menahan tawa, tidak berani tertawa karena tatapan tajam Bu indah yang memandang mereka.

"Kamu telat, baju tidak di masukan, tidak rapi dan telat masuk kelas saya" kata Bu indah tegas.

"Baiklah ibunda ratu, akan saya laksanakan hadiah dari ibunda" Lian menunduk telapak tangannya di letakkan di dada seperti seorang pelayan yang memberi hormat ala ala bangsawan.

Lagi-lagi manusia di kelas harus mati matian menahan tawa mereka, 'Sialan Lian' batin mereka.

"Jangan mencoba kabur Lian, Pak Naryo yang akan ngawasin kamu"

Liano Abigail ; Adopted child [ Hiatus ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang