003

666 39 0
                                    

Warning

TIDAK ADA SANGKUT PAUT DENGAN KEHIDUPAN ASLI MAU ITU SIFAT, KARAKTER, ATAU TOKOH DI DALAM CERITA

CERITA MENGANDUNG KATA KASAR

JIKA KAMU HOMOPHOBIAC ATAU TOXICPHOBIC MOHON JANGAN MAMPIR ATAU MEMBACA CERITA INI

Chenle home 05:00

Ya kini Chenle sudah berada di rumahnya sejak jam 04:05 sore tadi, dia juga sempat di tanya oleh mamanya kenapa dengan muka dia yang banyak lebam dan luka tetapi dia tidak menjawab sekalipun dia langsung saja naik ke lantai 3 di kamarnya

Dan sekarang papa mama nya sedang berdiskusi di dapur mengenai masalah dia di sekolah dan juga tentang perjodohan,dia akan di jodohkan dengan anak sahabat mami dan papinya itu seminggu lagi, mereka juga satu sekolah

“by ada apa dengan anak kita? semenjak dia bertemu dengan mereka  dia tidak pernah lagi menunjukan dirinya sendiri dan malah menjadi orang lain di dirinya”
Tanya Hechan kepada sang suami yaitu Mark

Kalain mau tau siapa mereka?
Tunggu di bab selajutnya ya?

“Aku juga tidak tau honey, gimana kita bicara kepada Chenle dan bertanya kepada dia”
Jelas Mark kepada Haechan

“kamu yakin dia akan terbuka bersama kita?”
Tanya Haechan lagi kepada
Mark

“kita tidak pernah tau kalau kita tidak mencoba,kalau dia tidak ingin bicara dengan kita,tidak usah  memaksa dia untuk cerita kepada kita, dan jika dia terbuka itu lebih baik”
Ujar Mark yang berusaha agar Haechan mau

......

Tok tok

“Chenle mama sama papa masuk ya?”
Tanya Haechan diluar tapi tidak ada jawaban sama sekali dari pemilik kamar itu

“sudah ayo masuk saja”
Balas Mark kepda Haechan

Kini mereka sudah berada di kamar Chenle, mereka sangat terkejut karena melihat Chenle manggores tangannya dengan cutter dan hampir ingin menggantung dirinya tetapi di hentikan oleh mamanya

“astaga Chenle sayang untuk apa kau melakukan itu, itu tidak baik Chenle”
Ujar Haechan sambil memeluk Chenle dan menaruh nya di kasur

“ma lele cape ma, lele mau menghilang aja dari dunia ma, jadi biarkan aja lele ma, lele mau beristirahat dengan tanang ma”
Lirih Chenle kepda mamanya

“kau tidak seharusnya melakukan ini agar hidup mu tenang Chenle”
Balas mark yang membuka suara sehabis melihat Haechan menangis ketika melihat anaknya yang begini

“lele udah gk kuat pa,lele gak ada tempat bersandar pa untuk cerita”
Lirih Chenle lagi

“kami ada buat kamu  le, kamu bisa cerita sama kami le”
Balas Haechan

“ma lele takut sama trauma lele bakalan terjadi lagi dengan lele, lele gak sekuat yang mama kira”
Balas Chenla kepada Haechan

“sudah tidak usah takut dengan trauma itu, itu tak akan oernah terjadi lagi kalau kamu bisa menjaga dirii mu”
Bukan Haechan yang membalas melainkan Mark yang menjawabnya

“tapi lele juga mikirin masa depan lele nanti bakal kayak mana, lele sudah...... ”

Kalian mau tau lele sudah apa? Tapi ini masih rahasiaa

Maaf jika ada salah kata dan typoo, dan maaf juga jika tidak nyambung

Trauma ||Jichen /Chenji Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang