Vote eouy
Bapak ketos
"Jean saya pulang"
Alisnya terangkat, heran. Kenapa rumahnya begitu sangat sepi biasanya istri jadi jadiannya itu sangat berisik.
"Je?" panggilnya sekali lagi. Namun tidak ada sautan sama sekali.
Wika melangkah mencari keberadaan gadis itu di dapur namun Tak ada. Lagi dan lagi alisnya terangkat saat melihat masakan dan kertas.
Gue bakal tanggung jawab sama perut lo itu, maka dari itu gue masakin sebagai ISTRI :). Btw gue lagi main lo gak usah nyari gue bye....
Makan tu masakan gue sampai lo mampus.
F- beban lo.
Wika berdecak kesal. "Siapa juga yang mau carin dia" kata Wika yang kesal sendiri.
Wika melonggarkan dasinya lalu menarik piring yang disiapkan oleh Jean di atas meja.
"Enak."
"Hais..... Dia belum balik-balik!" gerutunya sendiri sambil bolak balik di balik pintu.
Sedari tadi setelah ia makan dan beristirahat sejenak, ia selalu terpikirkan oleh Jean dan membuatnya menunggu lama di balik pintu. Gadis itu memang benar-benar membuatnya khawatir. Wika terus-menerus mencoba menelepon Jean, namun hasilnya Nihil.
Tok Tok Tok
Lelaki ini langsung membukakan pintunya. "Je kamu habis kemana sih!?" tanyanya dengan sedikit tegas.
"Hai Wika" sapa seseorang gadis.
Wika agak terkejut, dia kira yang mengetuk pintu tadi itu Jean. Tapi ternyata bukan.
"Kenapa kamu kesini? Siapa yang kasih alamat saya ke kamu?" tanya Wika dengan raut wajah tanpa ekspresi dan nada yang ketus.
"Itu gak penting....."
"Kalau enggak penting mendingan cepet pulang gak baik gadis di rumah saya" Wika menatap perempuan itu dengan tatapan tak bisa di artikan.
Gadis itu langsung tersenyum kikuk. "A-aku mau minta maaf!" katanya sambil menatap Wika.
"Buat?"
"Maafin aku karena udah tinggalin kamu tanpa ngasih kabar....." lirih gadis itu.
Ia memegang tangan Wika membuat lelaki itu terkejut. "Maaf....hiks...hiks... Aku gak bermaksud bu-buat ninggalin kamu Wik..... Aku disuruh A-ayah buat ikut dia ke Australia, Wika... Kamu percaya sama aku kan? Wika..... " Gadis itu terus menangis sambil menatap Wika memohon-mohon.
"Amanada, tolong lepasin tangan saya!" kata Wika dengan penekanan.
Tatapan mata lelaki itu sangat kosong. Dan raut wajahnya yang masih tetap sama, raut wajah tanpa ekspresi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bapak Ketos
Teen FictionEnd√ 16+ Note: Hargai semua author selagi kamu membaca ceritanya (vote/komen/folow) Jika ada typo atau hal lain blh bantu dikoreksi dan komen apa kesalahan author ok? ***** "Saya ketua osis! Saya mempunyai kewajiban buat keliling dan memastikan supa...