Yeonjun, sebagai kakak tertua, memiliki tanggung jawab paling besar diantara semuanya. Bagaimana bisa Yeonjun meninggalkan Mores bontot-nya di dalam hutan gelap gulita ini?
"Hey, sudahlah. Hee-i itu anak yang cerdas. Jangan ragukan kemampuannya. Lebih baik kita pulang agar besok memiliki energi lebih untuk mencari adikmu." ujar hyung tertua."Yeonjun hyung... Kau tahu dia adikku, jadi tolong izinkan aku untuk mencarinya malam ini. Nanti kalau aku sudah lelah aku akan pulang"
"Dia juga adikku. Ayo cari dia bersama" jawab Yeonjun sambil menepuk pundak adiknya.
Yeonjun menghentikan Kai yang hendak mendahuluinya. Yeonjun menemukan saputangan oranye, ia begitu yakin bahwa saputangan itu milik hee-i.
"Jangan lengah Kai. Mungkin Hee-i meninggalkan beberapa aksesorisnya ketika ia pergi ke hutan. Seperti saputangan ini"
_____✧༺ ғʀᴀɢʀᴀɴs ༻✧_____
Siulan burung terdengar dari celah jendela, suara yang membangunkan Jay setelah malam yang lama. Jay selalu bangun lebih pagi daripada lainnya. Dia mandi terlebih dahulu sebelum memasak sarapan.
Cipratan air dari lubang kecil shower membasahi tubuh Jay. Di pagi yang masih gelap dengan cuaca yang lebih dingin dari biasanya, ia mandi terlebih dahulu sebelum memasak sarapan. Yaa bisa dibilang Jay seperti sosok ibu untuk Hansle.
Ting... Ting... Ting...Jay berkeliling di sekitar kamar-kamar Hansle dengan tangan kiri membawa cangkir dan sendok di tangan kanannya. Suara nyaring tercipta dari pukulan demi pukulan. Suara itu sudah menjadi alarm Hansle setiap pagi.
Jungwon adalah orang kedua yang bangun, tanpa mandi ataupun cuci muka dia berjalan gontai menuju meja makan. Jay memaklumi jika Jungwon tidak mandi pagi, karena letak vila ini lebih tinggi dari kota yang membuat suhunya lebih rendah. Tapi kalau Jungwon tidak cuci muka... Itu kurang pantas.
Lima menit berlalu, kini semuanya sudah bangun dan duduk mengelilingi meja makan kecuali Sunghoon. Rutinitas pagi Jay bertambah, dia harus mengurus bayi besar satu ini. Mungkin efek dari lukanya dia jadi tambah manja.
"Hey.. Bangun ini sudah pagi. Apa kau tak mendengar alarm pagi? Lihat... Gelasku hampir pecah karena membangunkan-mu!"
Jay berusaha menggoyangkan bahu kekar di depannya sambil menarik selimut Sunghoon.
"Iya.. Iya. Aku bangun, hoam.. pagi ini sarapan bubur kan?"
"Masih menguap dan mengucek mata, bukannya cuci muka malah bahas sarapan. Cuci muka dulu sana!"
Setibanya Jay dan Sunghoon di meja makan. Mereka sarapan dengan bubur + susu kedelai. Itu atas perintah Sunghoon semalam, dia menganggap lukanya itu mengharuskan dia memakan sesuatu yang lembut layaknya orang sakit pada umumnya.Lama tak muncul suara, Heeseung mulai menyadari ada yang kurang.
"Dimana ayah? Apa dia tidak ikut sarapan?"
"Ayah kembali ke castle pagi tadi. Dia bangun saat matahari belum terbit kemudian berpamitan padaku dan pergi begitu saja" Jawab Jay
Sebenarnya Vernon tidak tinggal bersama Hansle. Dia tinggal di castle yang letaknya dipuncak, jauh dari vila Hansle.
Hansle meneguk habis susu kedelai di dalam gelas masing-masing. Kecuali Niki. Jika bertanya kenapa Niki belum selesai sarapan? jawabannya karena Niki menghitung jumlah kunyahan makanan di setiap suapnya. Harus 20× memang kebanyakan acara bocah satu ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴄʀʏsᴛᴀʟ ғʀᴀɢʀᴀɴs || 𝐄𝐍𝐇𝐘𝐏𝐄𝐍
Viễn tưởng(𝐄𝐍𝐃𝐈𝐍𝐆) Hidup mereka sebagai remaja berstatus pelajar sangat mengerikan. Hanya karena bangsa asing yang memburu sebuah crystal. Mereka adalah Hansle, ketujuh bersaudara yang sama-sama melindungi crystal Fragrans, kemampuannya yang bisa meng...