1//pertama kali ketemu

80 8 1
                                    

indonya gajelas plis maafkan aku🙏🙏 author ini sudah terlalu terbiasa ngetik fanfiction dlm bahasa inggris sampe gatau cara ngetik cerita pake indo, ini aja author pake google translate inggris ke indo😭🙏 also, ada bbrp bagian yang pake bahasa inggris mohon maaf🙏 hehe -author

*+:。.。 。.。:+*


Indahnya pagi hari ini, sinar matahari yang terang menyinari wajaku dari jendela kamar, suara burung pagi terdengar, angin berhembus melewati pohon-pohon dengan lembut.

Pada pagi ini, tidak ada yang menemaniku disekolah... eh...

Oh iya... Kaiser ya..?

wait...

AS IN MICHAEL KAISER?! KAKAK KELAS YANG ITU???
AH HELL NO, HUH?
WHAT?!
aduh...

'Yaampun,, siapa lagi disekolah yang namanya kaiser... ah yasudahlah..'

Aku bersiap-siap untuk pergi kesekolah, dan tentunya, aku pergi kesekolah jalan kaki. Agak jauh sih... 1KM...gapapalah...olahraga juga kan ya?

senyampainya disekolah, sebelum aku masuk ke kelas, udah ditungguin sama trio pembully... dahlah... i dont even have the energy to fight back...

"si lont* dah nyampe ni~"
"enaknya diapain ya~?"
"kasih ke om-om depan gang mau?"

'sabar, [name], sabar. tahan'

"tumben diem amat"
"serem banget coy mukanya pfttt"
"udah kayak babi hutan tau ga sih?"

salah satu dari mereka menarik kerahku dan mendorongku jatuh kelantai. dan menginjak tanganku dengan keras, otomatis aku mengerang kesakitan.

"enak ya?"
"enak banget ya? berani ngelawan lagi?”

yang kedua sekarang ada disamping aku, dan ngejambak rambut aku, rasanya mau nangis. mau nangis. sakit. aku tutup mata buat nahan rasa sakitnya.

yang ketiga ada disamping yang satu lagi,  nendangin kaki aku...

kayaknya memar nanti...

stop...



"lu pada ngapain?"

aku membuka mataku dan menoleh kebelakang, ketiga orang itu juga ikutan menoleh.

"kai... ser?"

salah satu dari mereka bilang dan langsung berjalan mendekati Kaiser, dengan senyuman manis.

"kak Kaiser nyari aku?" dia bertanya, makin mendekati, hampir aja tangan kaiser dipeluk, untung kaiser menghindar.

'jijik...' umpat Kaiser dan [name]

"jangan sentuh gw... dan jangan sentuh [name]."

Kaiser berjongkok dan menggendong [name], princess style, dan meninggalkan ketiga cewek itu didepan kelas.

sambil berjalan, Kaiser mengelus pundak [name] dengan tangannya yang beristirahat di pundaknya.

"maaf gw telat, gw bawa ke pmb ya?" tanya Kaiser... aku cuman menganggukkan kepalaku. "Eh, lu [name] kan ya? malu banget kalo ternyata salah orang."

"Iya... ini [name]"

perjalanan ke pmb engga lama, Kaiser meletakanku di kasur pmb. Kaiser pergi untuk mengambil kotak p3k.

"mereka giniin lu udah berapa lama?"

"dari awal masuk, abis aku pulang bareng kak kenyu, besoknya diginiin."

"... coba turunin dulu kaos kakinya, mau liat memar apa kaga."

Pas aku turunin kaus kaki aku, beneran ternyata, ada memar di beberapa tempat. Kaiser menghela nafas dan membuka kotak p3knya.

"maaf..."

Kaiser menoleh, dan memiringkan kepala.

"buat?"

"karena udah nyusahin kak Kaiser..."

"... gapapa, engga nyusahin kok."

Kaiser mengoles salep ke kaki aku, terus Kaiser menatap mukaku.

"ada kotoran dimuka aku kah?"

"engga, ini bibir kamu abis berdarah? ditampar sama mereka?"

Kaiser mengelap bibirku dengan jari jempolnya.

"... iya."

"bener-bener kurang ajar..."
"mulai dari sekarang ini, kamu sama gw terus ya? biar ga gini lagi."

Kaiser bilang sambil nempelin hansaplast ke pipi dan area yang luka lainnya.

"mn.."

aku menganggukkan kepala.

"e-eh?" Aku terkejut pada saat Kaiser mengelus kepalaku. "tadi berantakan."

"oh."

"sebentar ya, gw mau urus yg tadi dulu."
Kaiser beranjak dari kursinya dan pergi.

beberapa menit kemudian dia kembali dengan senyuman puas diwajahnya.

"kak Kaiser ngapain tadi...?"

"nothing much."

"hmmm...." i gave him the side eye.

"jangan liatin kayak gitu dong"

"iya iya, makasih udah bantuin ya, kak Kaiser" Aku tersenyum ke arah Kaiser.

"iya, gapapa. Bisa jalan? udah mau bel"

"bisa kayaknya..." Aku duduk di ujung kasur pmb dan kedua kakiku menyentuh lantai, masih bisa berdiri.

"bisa deh" ucapku.

"itu namanya berdiri, sweetheart."

DUGDAGDIGDUGDAGDIGDUAGSUAGJENZIAN DUAAARRTRR

's-sweetheart?!' pikirku.

"e-e-e-e-eh iya juga y-ya..." aku menggaruk tengkuk ku dan mulai berjalan pelan.

"bisa..."

"sakit ga? perlu gw gendong lagi?"

'aduh, bahaya.' wajahku memerah, membuat aku membuang muka ke arah lain.

"ga usah! bisa jalan sendiri kok!"

"... hmmm.... iya yaudah. ayo balik ke kelas, gw temenin." ucap Kaiser, beranjak dari kursinya dan berjalan keluar dari ruang pmb bersamaku, sambil memegang pundak ku.

protect you | Kaiser AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang