...
"Yang?"
"Hhm?"
"Aku kepengen beli Bakso tapi kuahnya aja boleh ga sih?"
Rena yang udah otw tidur langsung bangun sambil menatap suaminya itu dengan pandangan terheran-heran.
Sumpah ini jam sepuluh malem, kenapa kerandoman Jeno kambuh lagi??
"Ha? Gimana maksudnya?"
"Y-ya itu aku kepengen kuahnya doang Yang."
Rena mengibas rambut panjangnya sambil mengucap sumpah serapah berkali-kali dalam hatinya. Kesel dia sebenernya.
Waktu itu Jeno juga minta Sop Buah tapi tanpa buah. Terus kemarin kepengen makan sayur Bayam tapi sayurnya pake Sawi, gatau tuh konsepnya gimana.
"Yaudah ayo mumpung masih jam segini!"
Jeno tiba-tiba cemberut imut lucu gemesin tapi ngeselin bagi Rena. "Nggak usah deh. Kamu malah marah-marah gitu."
"Hah?!! Marah gimana sih??? Aku tuh nggak marah!"
"Tuh kan malah bentak-bentak."
"Enggak astaga! Aku ngomongnya biasa aja loh! Nih nih lihat! Mukaku emang kelihatan marah?!!" Kata Rena dengan nada suaranya yang sedikit meninggi disertai kedua matanya yang melotot lebar.
Tanpa ngomong apa-apa lagi Jeno mengubah posisi berbaringnya membelakangi Rena yang masih terduduk dengan ekspresi tercengangnya.
Beberapa detik kemudian Rena mendekat, lalu mencolek-colek lengan Jeno. "Mas? Sayang? Nggak jadi beneran?? Katanya kepengen??"
"Nggak ah."
"Kok ngambek sih?"
"Enggak."
Nggak dipungkiri, Rena pun mulai gemas dengan tingkah Jeno yang kaya bayik banget itu.
"Bilang enggak tapi mulutnya manyun kaya bebek." Ucap Rena ditengah kekehannya.
Rena semakin mendekat, lalu mengecup pipi Jeno kilat. "Ayok ih!"
Jeno menoleh ke belakang, "Tapi.."
"Apa lagi?????"
"Tiba-tiba aku kepengen sekolah Jujutsu." Kata Jeno sambil bangun untuk duduk.
Hah???
"TUHANN APA LAGI INI YA TUHAN!!? KENAPA SUAMIKU BERBEDAA???" seru Rena sambil menengadah saking geramnya sama tingkah Jeno.
"Mau aku cariin jarinya Sukuna juga??? Iyaaa?????! Mau aku pesenin seragamnya sekalian?? Oke besok aku bakal ngomong sama Gojo Sensei!! KAMU KENAPA SIH AH???!!!!!"
Jadi minggu lalu tuh mereka abis maraton Jujutsu Kaisen gitu. Entah kenapa rasa, suasana, dan emosi dari para pemainnya masih kebawa-bawa sama Jeno. Atau mungkin Jenonya aja yang aneh.
"Menurutmu sebenernya ada nggak sih sekolah kaya begitu di dunia ini?" Kata Jeno dengan muka bener-bener polos tanpa noda sedikit pun.
Rena yang udah mulai esmosi pun langsung turun dari kasur. Berdiri petentang-petenteng sambil natap Jeno kesel.
Dia mau marah-marah lagi, tapi baru mau mangap buru-buru diurungkannya. Capek tauk marah-marah tuh. Apalagi yang dimarahin orangnya kaya Jeno begitu. Jatuhnya malah kesel sendiri.
"Yang??"
"APA?!!!" Seru Rena sampe ngeluarin angin kenceng banget, ngebuat rambut Jeno tersibak ke belakang karena hembusan Jutsu dari Renata. Candaa/?!