33. KARMA

153 27 11
                                    

"Apa yang mereka lakukan padamu, Zeke? Kau nampak menyedihkan."

Zachary Mayer. Pria itu terlihat begitu khawatir saat melihat kondisi fisik Zeke yang penuh dengan luka. Ia berulang kali mengecek, apakah Zeke bisa hidup dengan luka semengerikan ini?

Zeke yang pusing saat melihat Zach mengitari tubuhnya itu menahan lengan Zach. "Ceritanya panjang. Lalu, kenapa kau bisa ada di sini?"

"Daniel bilang Jonathan belum tertangkap. Karena itu aku menyusul kemari."

Terlihat dari sudut mata Zach ada api dendam yang berkobar. Ia tahu jika Zach begitu membenci semua hal yang berhubungan dengan Scott.

Hah, apa jadinya jika Zach tahu bahwa sahabatnya selama ini, Peter, adalah Bryan Scott yang hilang?

"Zach."

"Ya?"

"Peter. Aku tengah mencari Peter," ujarnya serius.

Tak seperti yang Zeke duga, Zach justru mengernyit dalam dan menatapnya tak suka. "Kenapa? Bukan kah dia adalah Bryan Scott?" cecarnya dengan nada yang kasar.

"Kau sudah tahu?"

"Semua orang sudah tahu. Kabar menyebar dengan sangat cepat." Zach terlihat mengintimidasi ketika menatap Zeke. "Jangan bilang kau membela Scott sekarang," cicitnya dengan rahang yang mengeras.

"Zach, dengarkan. Aku jujur saja tidak akan pernah melupakan kekejaman Bryan saat itu. Dia membunuh ibuku di depan mataku. Bahkan dengan jelas aku mendengar bahwa ibuku adalah nyawa pertama yang ia cabut. Saat itu, aku ingat, dia bersama Jonathan.

"Bryan Scott membawa dendamku bersamanya tanpa pernah Sam atau pun Rylee ketahui. Terutama Sam. Ia hanya tahu Bryan terlibat dalam pembantaian tahun 1969, tetapi tidak dengan kenyataan bahwa Bryan lah yang membunuh ibu kami.

"Peter memang Bryan yang menyamar untuk mencari Mr. Buck di Saskatchewan. Tapi, dia kini bukan Bryan. Dia adalah Peter Landon. Dia menolongku dan Sam saat kami ada di bawah siksaan suruhan Jonathan, dia ada di pihak kita. Dia sama sekali tidak memihak keluarganya."

Zach tertawa keras mendengarkan penjelasan panjang lebar dari Zeke. Di telinganya, Zeke begitu polos saat membela Peter. "Hati orang tidak ada yang tahu, Zeke," tegasnya.

Dan itu membuat Zeke sedikit tersinggung. Zach tidak pernah tahu betapa besar peran Peter dalam menyelamatkannya dan Sam dari orang-orang suruhan Jonathan. Dia tidak tahu bagaimana Peter melindungi Sam setengah mati.

Setelah Zach berhenti tertawa, lima anggota aktivis penentang Scott terlihat mendekat dari arah berlawanan. Mereka terlihat kaget saat mendapati ketua mereka selamat. Dengan suka cita yang besar, mereka merangkul tubuh Zeke yang penuh luka dan bersyukur atas keselamatannya.

"Kenapa kalian bisa kemari?" tanya Zeke.

"Kami ingin menghabisi Jonathan. Dia adalah pihak jahat yang ingin kami habisi saat ini," sahut si paling kurus.

"Benar. Selain itu juga kami mencari keberadaan Peter atau si Bryan Scott. Kurang ajar dia." Kali ini si paling kekar menimpali.

Zeke menahan napas. Akan sulit meyakinkan mereka bahwa Peter bukan lah orang yang mereka anggap musuh. Well, itu mungkin berlaku bagi seorang Peter 10 tahun yang lalu. Tapi, kalau sekarang, ia yakin bukan. Peter bukan lah Bryan.

Kelima pria dewasa itu terlihat begitu ambisius ketika memutuskan untuk melanjutkan perjalanan mereka mencari Jonathan dan Peter. Meninggalkan Zach dan Zeke yang mereka yakini akan segera menyusul.

Zeke menatap kepergian anggotanya dengan wajah cemas. Ia menahan Zach yang hampir menyusul kelima anggota tadi. "No, Zach. Aku yakin Peter sudah berubah. Percaya padaku."

LITTLE CLICHÉ - Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang