Perubahan 🐬

1.5K 96 27
                                    

PRANG!!

Vian melepas tautan bibirnya dengan ekspresi panik, dia melihat piring kaca yang jatuh di lantai kemudian dengan cepat Vian menoleh ke arah Lino yang sudah tersenyum sinis.

"Ya tuhan!, tuan muda! tuan muda hati-hati!" Seru bibi, langkah kakinya dengan cepat menuju piring pecah dan membersihkannya.

"Bi maaf bi, aku tadi ga sengaja jatuhi piring nya." Ungkap Lino, ia berjongkok lalu mengambil pecahan piring di lantai tapi di cegah dengan bibi.

"Biar bibi aja tuan muda."

"Oke bi, hati-hati ya bi itu banyak banget pecahannya apalagi yang kecil." Balas Lino, ia berdiri kembali lalu berjalan keluar dari arena dapur.

Vian menatap kepergian Lino lalu mengikutinya.

Lino membuka pintu kamar lalu menutupnya, langkah kakinya berjalan ke arah sofa lalu mengambil semua barang-barang milik Vian.

Bunyi kenop pintu terbuka, Lino tidak perlu melihat siapa orang yang masuk ke kamarnya karna ia tau kalau itu Vian.

Lino membalikkan badannya lalu menatap Vian yang berjalan ke arah nya dan berhenti di depan nya.

"Bawa semua barang lo dan ga usah lo balikin semua baju gue, sekarang lo pulang." Usir Lino, ia melempar barang pribadi milik Vian yang di tangkap sang pemilik.

"Li, gua minta maaf soal tadi." Balas Vian, ia masih diam di tempat tapi matanya menatap Lino yang mengambil handphone lalu duduk di sofa.

"Li, gua minta maaf."

Lino tidak mengubris kata-kata Vian, lelaki manis itu asik memainkan handphone miliknya.

"Li, soal tadi itu gua khilaf sumpah, biasanya gua cium pacar gua tapi sekarang dia jauh dari gua jadiny gua gak bisa ngelampiasin nafsu gua sendiri." Ucap Vian

"Oh, jadi lo ngelampiasin nya ke gue?" Balas Lino, menatap Vian.

Hening.

"Fuck Vi, gue bukan tempat buat lo ngelampiasin nafsu jorok lo." Ucap Lino, emosinya naik.

"Li so-"

"Lo pergi dah."

"Li."

"PERGI ANJING! GUE UDAH USIR LO DARITADI SETAN! BUDEG LO!?" Teriak Lino, dadanya naik turun karena emosi.

"Oke fine, gua pergi." Ucap Vian, ia menatap Lino sebentar lalu membalikkan badan, mengambil kunci motor, helm dan segera keluar dari kamar.

"ANJING!" Umpat Lino, ia melempar handphone ke dinding.




Bunyi drum motor terdengar nyaring di garasi, Vian mematikan mesin motor lalu membuka helm dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah.

"Vian.."

Langkah Vian terhenti saat mendengar namanya, ia menoleh dan melihat mama dan papanya di meja makan.

"Kamu gak mau sarapan? atau kamu udah sarapan di rumah temen kamu?" Tanya Yuna.

"Vian udah makan di rumah temen ma, itu makanan buat Vian taruh aja nanti siang Vian makan." Balas Vian dengan tersenyum.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 12, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SMA 1 [BL LOKAL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang