Selamat pagi, siang, sore, malam, atau kapanpun kalian baca part ini.
Sebelum baca, bolehlah vote terlebih dahulu maniez, trus jangan lupa komen, biar author semangat nulis (mumpung libur) wkwkw
Selamat membaca♡
_________________________________________
Setelah beberapa waktu, datanglah hari ini, hari dimana Zee dan Marsha akan mengucap janji suci.
Acara hari ini akan berlangsung di sore hari, di salah satu hotel di kota bandung. Zee dan Marsha sepakat tidak mengadakan acara resepsi, hanya pemberkatan.
Zee menatap dirinya didepan cermin. Dirinya tampak sangat tampan dengan setelan tuxedo biru, dan kemeja putih. Walaupun, perasaannya saat ini tidak tenang
Sebuah senyuman pahit terukir di wajah Zee. Hari ini, dia akan menikah dengan seorang yang belum pernah ia kenal, orang yang dia harap, takkan pernah berurusan dengannya.
Zee masih berharap, Ashel lah yang akan berada di posisi Marsha saat ini. Namun, beginilah hidup, penuh dengan kejutan.
"Zee, udah selesai?" Tanya Aldo.
Zee membalikkan badannya mengahadap Aldo, lalu mengangguk. Kemudian Aldo mengajak Zee untuk keluar dari ruangan wardrobe.
Zee mengatur napasnya saat ini, mencoba menenangkan dirinya, entah mengapa Zee menjadi gugup saat ini.
Zee menatap satu persatu setiap orang yang ada di ballroom hotel ini. Keluarga dari Jinan, dan juga keluarga dari Cindy turut menghadiri acara pemberkatan pernikahan ini.
Jumlah dari keluarga, serta kerabat Marsha yang menghadiri acara ini mungkin sekitar 20 puluh orang. Bukan angka yang banyak, namun jika dibandingkan dengan anggota keluarga Zee yang datang, tentunya akan menjadi angka yang banyak.
Dari keluarga Zee, kita hanya bisa melihat orang tua Zee sendiri, Gracio dan Shani, adik-adik Zee, Aldo dan Christy, serta satu orang sepupu Zee, Kevin.
Tak ada tamu lain selain keluarga dari pihak Zee dan juga Marsha. Karena Zee dan Marsha meminta, agar pernikahan ini berlangsung tertutup.
Tak lama kemudian, pintu balroom hotel ini terbuka. Terlihat Marsha dan Jinan berada didepan sana.
Jinan yang tampak rapi, dengan setelan tuxedo berwarna hitam, juga Marsha yang tampak cantik dengan gaun pernikahan berwarna putih.
Jinan dan Marsha mulai memasuki ballroom hotel.
Cindy menyeka air matanya yang terjatuh. Cindy tak menyangka bahwa ia harus melepaskan Marsha secepat ini.
Kini Jinan dan Marsha sudah berdiri didepan Zee. Zee mencoba untuk tersenyum, walaupun nampak sangat kaku.
Jinan tersenyum juga menatap Zee, dengan mata yang berkaca-kaca, ia berkata, "Zee, mulai hari ini, tugas ayah untuk menjaga Marsha, akan ayah serahkan ke kamu. Oleh karena itu, ayah harap, kamu tidak mengecewakan ayah"
○◇○
Acara hari ini telah selesai, dan detik ini, saat ini, Zee dan Marsha sudah terhitung sebagai suami istri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Kamu, dan Kita [END]
Romanzi rosa / ChickLitTentang bagaimana seorang Marsha Lenathea dan Arzhie Adriano Harlan bisa mengubah kata "aku" dan "kamu" didalam kamus hidup mereka menjadi satu kata. Kita.