RHS 05|| Challenge?

1.2K 138 2
                                    

<revisi>

Saat ini para murid murid sedang menikmati jajanan yang mereka beli di kantin sekolah juga ada yang sedang bermain main di lapangan, pokoknya beraktivitas setelah belajar. Betul, sekarang sedang jam istirahat. Dimana merupakan jam yang dinanti nanti oleh setiap siswa/siswi sekolah. Seperti Muthe sekarang, sedang memborong segala jajanan yang berada di kantin sekolah, mulai dari batagor, chiki chiki kecil, serta es teh manis langganannya. Rasanya makanan adalah obat paling ampuh untuk meningkatkan mood bagi Muthe yang tempramen.

"halooo mumuuuchang! aduh aduh banyak banget beli jajannya. Minta dong" Christy tiba tiba muncul di hadapannya sambil berlagak manja didepan Muthe.

"Ga ada yang minta minta, belii sendiri.
kan uang kamu banyakk" Tolak Muthe yang tidak terima.

"ihh pelitt banget, males" Rengek Christy dan dia berlalu dengan cepat ke arah warung kantin sambil mengambil salah satu chiki milik Muthe.

Muthe yang melihat ke jailan temannya itu hanya bisa mengeluarkan mimik marah tapi tidak bersuara. Kerena di mulut masih penuh dengan batagor.
'aisshh dia ambil chiki yang enak nya lagi, huff sabar muthe.. bisa beli lagi' Batin Muthe dalam hati.

Setelah beberapa waktu yang cukup lama Christy kembali ke meja Muthe berada dengan membawa jajanannya.

"Met makan" Saut Christy asal lalu menyuapkan bakmi ayam. Belum sempat dimasukannya bakmi itu ke dalam mulutnya, muthe sudah menahan tangan Christy, "Heh! doa dulu kali" tegas Muthe.

"Ohh iyaa hehe, maaf lupa laper cuy" jawab remeh Christy dan segera dia mengambil sikap doa. Sesudah itu mereka pun menikmati makanannya masing masing dengan berbincang ria khas mereka, sampai titik penghabisan makanan mereka.

"Ah kenyang euy, emang bakmi pak badrun juaranya" celetukan Christy setelah dia beres makan, sambil mengelap mulutnya yang terdapat bumbu bakmi.

"Awas lho nanti jam selanjutnya kamu ngantuk" Tegur muthe, dengan sedikit mengancam.

"Waduh harus beli kopi ini mah, bentar bentar deh aku beli kopi dulu biar ga ngantuk" Christy beranjak dari duduk, lalu sedikit berlari ke arah warung kantin yang menjual kopi kalengan. Melihat hal itu Muthe hanya bisa menggelengkan kepala kecil.

---

Di tempat lain, terlihat Jessi yang sedang asik bermain basket bersama teman teman nya di lapangan yang memiliki dua fungsi sebagai lapangan basket dan futsal. Jessi memang menyukai olahraga basket sejak ia kecil tapi hanya sebagai hobi untuk mengisi waktu luang saja.

Sejak masuk SMA ia bertemu dengan teman teman yang menyukai basket juga yaitu Olla, Zee, dan Adel. Sehingga sejak menjadi akrab mereka membuat tim kecil basketnya. Yang tidak mempunyai nama.

Bermain basket saat jam istirahat pertama sudah menjadi suatu rutinitas bagi mereka setiap hari. Lalu kenapa hanya di jam istirahat pertama saja? Karena jam istirahat ke dua waktunya mereka bucin kepada pujaan hati nya masing masing. Kecuali Olla.

Seperti Zee dan Adel yang sudah pasti berstatus berpacaran dengan seseorang, Jessi yang hts, dan olla yang sedang pdkt. Hal itu sudah resmi ditetapkan dilingkup pertemanan mereka.

Di tengah permainan, salah satu dari mereka menyahuti, "gua bosen dah mainnya gini doang." Dia adalah Adel,  yang tiba tiba diam di tempat sambil mendribel bola basket.

"Maksud?" Olla dan Jessi secara bersamaan. Di sisi lain sudah ada Zee yang sudah tersenyum kecil seakan paham apa yang di maksud adel.

"Ah payah masa ngga ngerti sih? tuh anak mau ada tantangan gitu, biasalah challenge. Yakan bro?" Seru Zee yang menjawab pertanyaan Olla dan Jessi dan dijawab anggukan cepat dari Adel.

"Males anjeng dah ah bubar bubar. Nanti kita juga yang kena jes" Olla yang paham pun mengeluh sambil menampilkan sifat pundung.

Karena jika kita lihat hari hari sebelumnya. Sudah beberapa kejadian memang mereka seperti ini, pasti akan ada challenge mendadak yang mereka buat saat bermain. Biasanya mereka akan menentukan challenge apa lalu bermain, tim yang kalah dalam mencetak gol paling banyak di permainan, maka dua orang yang di tim itu akan bersuit satu sama lain, lalu yang kalah akan mendapatkan challengenya.

Dan setiap mereka bermain seperti itu sering kali Olla atau Jessi yang mendapatkan karena mereka kalah soal game suit.. Makanya Olla malas ketika Adel ingin mengadakan challenge lagi.

"Lebay banget anjing, dah ayo main. Sebelum bel masuk kelas bunyi. Nih gua kasih challenge nya" Adel berhenti sejenak, matanya melirik kesekitar lapangan, "yang kalah harus cium tangan salah satu cewe!" Ucap Adel dengan cepat agar permainan di laksanakan.

"Biar makin seru, cewe nya yang lagi diincer ya nggak?" timbal Zee dengan nada menyinggung ke arah Olla dan Jessi. Zee dan adel sudah cukup yakin bahwa mereka akan menang lagi.

"Alah gua sih berani, dah ayok" Ajak Jessi dengan nada penuh percaya diri.

Mereka pun memulai pertandingan itu, dengan tim 1 ada Zee dan Olla, tim 2 Adel Jessi. Permainan mereka cukup singkat hanya sekitar 6 menit sejak dimulai. Dalam waktu segitu tim 1 sudah mencetak gol sebanyak 5 kali dan tim 2 4 kali. Dengan itu tim 2 yang kalah.

Akhirnya Zee dan Jessi bersuit untuk menentukan siapa yang akan menerima challengenya itu. Permainan suit ini di lakukan sebanyak 3 kali. Hasil menyatakan bahwa Zee menang sebagai 2 kali, dan Jessi menang sebanyak 1 kali.

Zee, Olla, Adel yang tau Jessi kalah pun bersorak gembira secara bersamaan.

Mereka berseru seru nama Muthe kepada Jessi karena tau bahwa pasti incaran Jessi untuk challenge ini pasti Muthe. Jessi yang mendapat seruan itu hanya bisa pasrah dan tersenyum tipis mengingat, 'kalau challenge nya kek gini mah gapapa, kesempatan' batin Jessi dalam hati.

Tanpa mereka sadari, ternyata mereka bersuara agak keras sehingga seruan mereka tadi bisa terdengar bagi orang di sekitar lapangan. Murid yang di sekitar mereka mendengar itu tapi tidak terlalu di gubris. Beda dengan 2 murid yang sedang berjalan melewati koridor di pinggir lapangan.

Ya itu Muthe, mendengar namanya di sebut reflek menoleh mencari sumber suara. Mengetahui ternyata teman teman Jessi yang menjadi sumbernya. Muthe langsung menghampiri mereka.

"Apa manggil manggil?!" dengan nada tinggi tapi tak berteriak.

"Wadoh dateng orang nya Jes" Zee menyengol siku Jessi beberapa kali.

Melihat itu Muthe menatap jessi, matanya seakan bertanya kepada lawan tatapnya dengan menyipitkan mata. Jessi hanya membalas senyum canggung, 'duh napa harus sekarang sih'

Namun sepertinya keberuntungan berpihak pada jessi, bel masuk pun berbunyi dan menyadarkan tatapan mencekam antara Muthe dan Jessi.

"Eh masuk kalian!" Christy membubarkan teman temannya yang berada di lapangan dengan berteriak.

Sebelum mereka berpencar ke kelas masing masing, Adel menepuk pundak Jessi dan berbisik "Jangan ciut lo, di tunggu ya hihi."


Jessi tak menggubris perkataan Adel, ia langsung membalikkan dan mendorong tubuh Muthe ke arah koridor, "ngga ada apa apa kok, dah masuk masuk" ucapnya santai.


TO BE CONTINUE:vote

[✓] 1. Rahasia || JesMuthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang