TYPO TANDAIN!!!
Jangan lupa ngevote & komen!!!
Selamat membaca
. . .
Botol berputar dengan cepat, dan perlahan-lahan mulai melambat. Membuat jantung beberapa dari mereka memacu lebih cepat. Perlahan-lahan akhirnya botol itu berhenti memutar, menunjuk salah satu dari mereka, yaitu Ethan.
Alim, Gema dan Atlan menyeringai menatap Ethan, laki-laki itu langsung berujar cepat guna mengalihkan kegugupannya. "Gak usah natap gue gitu, cepat tanya gue."
"Dasar penakut, milihnya truth," cibir Gema.
"Ethan menoleh dengan sinis. "Kenapa? Itukan pilihan gue, udah cepatan tanya gue."
"Apa aib yang lagi lo sembunyiin dari kita?" tanya Atlan.
Sesaat Ethan tampak berpikir. "Tadi gue diem-diem kentut depan kalian," jawabnya dengan muka polos.
"Anak setan," umpat Atlan.
Gema dan Atlan menyorot tajam. Bersiap untuk menguliti Ethan hidup-hidup. "Yang benar aja lo, tapi kenapa gue gak hirup baunya?" tanya Gema.
"Kentut gue kan bersih dari najis, jadi gak berbau. Emangnya lo yang kalau kentut baunya mirip telur busuk," ujar Ethan.
"Hidung lo yang busuk, buka kentut gue," ujar Gema kesal, tak terima.
"Hidung gue juga bersih dari najis dan hadast," ujar Ethan.
"Bersih apanya? Tuh upil lo keliatan," tunjuk Gema pada hidung Ethan. Laki-laki itu seketika menarik ponselnya dan bercermin disana. Meneliti hidungnya baik-baik. "Mana upil gue?" tanya Ethan.
"Ya, di hidung lo lha. Masa di hidung gue," sahut Gema.
"Tau, kalau di hidung gue! Tapi dimana!!"
Gema menatap kesal. "Apa perlu gue korek isi hidung lo? Biar gue tunjukin dimana letak keberadaannya!!"
Ethan mendengus dan kembali bercermin di ponselnya.
Tak memperdulikan kedua laki-laki itu yang berdebat, botol kembali di putar, menunjuk salah satu dari mereka, yaitu Alim. Kini atensi mereka teralihkan ke laki-laki yang tengah menghisap rokoknya lalu menghembuskan asapnya keudara. "Gue suka yang menantang," kata Alim.
Atlan, Ethan dan Gema saling memandang lalu kembali menatap Alim.
"Deketin Helium selama sebulan, kalau lo gak bisa luluhin dia selama sebulan. Beliin kita bertiga motor baru," ujar Atlan. "Tapi, kalau lo bisa luluhin dia dalam waktu sebulan, motor kita bertiga buat lo."
Ethan berdecak. "Ck, gak mau ah. Gue gak mau mainin cewek."
"Alasan," cibir Atlan." Lagian bukan lo yang gue suruh, tapi Alim." Atlan menatap Ethan. "Lumayan, kalau kita menang bisa dapat motor baru."
Ethan kembali protes. "Gak! Gue gak setuju, kalau bos yang menang gimana? Motor kesayangan gue yang jadi taruhannya, gak mau gue pisah sama si Tatang!" ujar Ethan tak setuju. Tatang adalah nama motor kesayangannya.
"Penakut banget lo, belum tentu juga Alim yang bakal menang," ucap Atlan.
"Dan belum tentu juga, bos yang kalah," balas Ethan kesal.
Gema membuka suara. "Positif tingking aja, bos yang kalah. Lumayan, dapat motor baru."
Ethan mendengus. "Yaudah iya, karna kalian maksa gue setuju. Tapi, bantu gue doa supaya bos yang kalah."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALIMRAN
Fiksi Remaja❝𝐌𝐞𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤𝐢 𝐦𝐮 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐡𝐚𝐥𝐮𝐬𝐢𝐧𝐚𝐬𝐢, 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐨𝐛𝐣𝐞𝐤 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐧𝐲𝐚𝐭𝐚 𝐧𝐚𝐦𝐮𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚 𝐟𝐚𝐭𝐚𝐦𝐨𝐫𝐠𝐚𝐧𝐚.❞ *** Alimrah Elfathan, pentolan SMA Megantara, siswa yang di takuti dan siswa yang di kagum-kagumi...