begin and the end

8 0 0
                                    

Di sebuah sekolah sihir bernama Arcanum Academia, hiduplah seorang lelaki muda bernama Ethan. Dia adalah siswa tahun keempat di rumah Lunar yang ceria dan penuh semangat. Dia memiliki adik bernama Sean, yang juga adalah siswa anggota Lunar hanya saja dia masih berada di tahun ke-dua.
Dengan adanya insiden yang membuat tongkat sihir milik Ethan mengalami sedikit kerusakan yang berakibat Ethan tidak bisa mengeluarkan sihirnya secara sempurna seperti sedia kala. Dampak dari kejadian itu pun membuat Ethan sempat terpuruk karena orang tua mereka terus membandingkan kedua kakak beradik itu, dan terkesan tidak adil menurut Ethan. Karena ia merasa bahwa dirinya tidak selemah itu di bidang pelajaran lainnya, terlebih di bidang akademik. Bahkan Ethan pun pernah menjabat sebagai ketua dari bidang Arkeosofi atau biasa dikenal dengan nama Ilmu Sejarah Sihir.
Hanya saja itu tidak cukup menurut orang tua Ethan karena biasanya keluarga mereka yaitu Keluarga Davenport selalu unggul dalam bidang Arcanetech yaitu bidang Teknologi Sihir. Terlebih orang tua Ethan yang dulunya tampak acuh pada Ethan menjadi lebih perhatian semenjak kehadiran adiknya, Sean hanya saja semua perhatian itu hanya ditunjukkan pada sang adik.
Suatu hari, ada sebuah turnamen yang diselenggarakan di Arcanum Academia, di mana siswa harus bersaing dalam berbagai tantangan untuk memenangkan hadiah yang sangat bergengsi. Sean dan Ethan memutuskan untuk ikut serta dalam turnamen itu tentunya, hanya saja beberapa saat setelah mendaftarkan diri, Ethan harus menelan rasa kekecewaan pada dirinya sendiri karena dia tidak memenuhi syarat untuk berpartisipasi.
“Hei, berhati-hati lah. Jangan kalah dengan peserta lainnya, atau kau hanya akan menghancurkan nama besar keluarga Davenport.” Ujar Ethan dengan sarkas.

“Ya tentu saja, aku juga tidak akan mengulang kesalahan yang sama sepertimu kok.” Ya, tentu saja Sean hanya bergurau dengan kata-kata itu hanya saja Ethan merasa bahwa sang adik telah merendahkannya.

“Jaga bicaramu.” Singkat Ethan, dan ia pun langsung pergi meninggalkan Sean.

“Hah aku hanya bercanda kak, hei tunggu jangan tinggalkan aku!” Seru Sean sembari mengejar Ethan.
Karena merasa bersalah pada kakaknya, sebelum turnamen dimulai Sean memikirkan cara yang dapat membuat kakaknya bisa mengikuti turnamen tersebut. Sean pun akhirnya menemukan cara dimana ia harus mendapatkan sebuah batu ajaib yang dapat memberikan kekuatan untuk mengabulkan satu permintaan pada siapa pun yang memilikinya. Tanpa sepengetahuan siapa pun, Sean pun memutuskan untuk menggunakan batu itu agar dapat membantu kakaknya mengikuti turnamen itu. Namun anehnya itu tidak membantu sama sekali karena Ethan tetap tidak dapat mengikuti turnamen tersebut. Ini semua dikarenakan peraturan dari turnamen itu telah dilindungi oleh mantra sihir yang kuat dan tidak dapat dipatahkan dengan permintaan batu ajaib.
Di setiap tantangan, Sean terus menunjukkan kemampuan luar biasa dan bahkan hampir berhasil memenangkan turnamen tersebut jika Sean bisa menyelesaikan tantangan terakhir. Ethan melihat bagaimana adiknya dihormati dan dipuja oleh seluruh sekolah, dan rasa cemburunya semakin memuncak. Akhirnya terlintaslah ide buruk di kepala Ethan, yaitu ia berniat untuk menyabotase turnamen sang adik.
Pada saat sebelum babak terakhir dimulai, Ethan merusak Sihiristal (Kristal Sihir) milik Sean dengan menggunakan mantra yang membuat kristal itu meledak saat digunakan. Ethan juga mengubah pakaian Sean dengan mengoleskan zat yang membuat pakaian itu dapat mempengaruhi keadaan mental penggunanya menjadi tidak stabil.

Ketika Sean mulai bersiap-siap untuk babak terakhir, dia merasa tidak enak badan. Ia mengalami beberapa kesulitan saat mempersiapkan perlengkapannya, dan bahkan menyadari bahwa Sihiristalnya telah retak. Namun, dia tidak tahu bahwa kakaknya telah menyabotase persiapan perlombaannya. Sean mencoba mencari solusi dan menemukan sebuah Sihiristal cadangan. Namun, dia juga menemukan bahwa aura pakaian yang akan dia pakai tampak sedikit berbeda dengan yang lainnya.

Sebelum perlombaan dimulai, Sean terlihat sedikit gugup namun dia memberikan performa yang luar biasa. Meski tidak memiliki persiapan yang sempurna, Sean tetap mampu menampilkan hasil karya sihir yang luar biasa dan berhasil menyelesaikan tantangan yang dihadapi dengan baik. Dia mendapat pujian dari para juri dan peserta lainnya. Ketika Sean dan Ethan pulang ke rumah pun Sean mendapat sambutan hangat dari orang tuanya, dan juga hadiah dari keduanya. Melihat itu tentu saja Ethan merasa sakit hati karena orang tuanya tidak pernah seperhatian itu pada dirinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 12, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Exit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang