"Kamarmu ada di lantai dasar. Kamu bisa masak, kan? Aku sengaja tidak mempekerjakan orang agar tidak ada yang mengwasi kita. Kamu bebas mau kerja atau tidak, karena aku akan tetap memberimu uang setiap bulan. Mau berapa? Sepuluh juta? Cukup, kan?"Joanna, wanita berambut coklat gelap ini tampak menarik nafas panjang. Lalu menatap pria berparas tampan yang saat ini berdiri di depannya. Sembari menatap lekat-lekat dirinya.
Gajiku bahkan hanya separuh itu. Tentu lebih dari cukup!
"Kurang, ya? Lima belas? Dua puluh? Rumah ini tidak terlalu besar, aku rasa perawatannya tidak terlalu banyak. Kalau begitu bawa ini saja. Pakai seperlunya. Untuk kebutuhan rumah. Kalau kamu mau belanja barang-barang pribadi juga bisa. Tapi ada limitnya. Tidak boleh lebih dari 100 juta per bulan."
Jeffrey, pria berlesung pipi ini baru saja memberikan kartu warna emas pada Joanna. Wanita yang baru saja resmi menjadi istrinya. Atau lebih tepatnya, istri pengganti sahabatnya.
Sebab Teressa, wanita yang dijodohkan dengannya kabur di hari H. Sehingga orang-orang bingung tentu saja. Jeffrey yang tidak ingin keluarganya malu tentu langsung ambil tindakan. Dengan menarik asal wanita yang ada di sana.
Joanna, wanita yang ternyata sahabat Teressa ini harus menjadi tumbal. Memakai gaun pernikahan kebesaran dan menjadi istri pria yang seharusnya menjadi suami sahabatnya. Sungguh kasihan.
Beruntung saja pernikahan ini hanya diisi oleh orang-orang terdekat saja. Diadakan secara private juga. Di hotel milik keluarga si pria.
Namun tetap saja, orang-orang terdekat versi orang kaya seperti mereka bisa berisi hampir 300 orang. Karena yang datang tidak hanya keluarga saja, namun kolega juga. Tidak heran jika Jeffrey sampai nekat menarik wanita asing agar bisa dibawa ke altar.
"Untuk bersih-bersih rumah, mencuci dan memasak, harus aku yang lakukan?"
Joanna menunjuk dirinya sendiri. Dengan wajah penasaran sekali. Sebab dia jelas tidak terima akan hal ini. Mengingat dia masih kerja dan tidak mungkin sanggup membersihkan rumah besar ini sendiri.
"Aku akan mencuci pakaianku sendiri. Untuk bersih-bersih, sudah ada robot pembersih otomatis. Mungkin sekitar satu bulan sekali kita panggil go clean untuk ganti gorden dan melakukan deep clean. Tenang saja, aku bisa masak. Kalau aku di rumah, aku bisa memasak untuk kita. Kalau aku tidak ada, kamu bisa pesan saja."
Joanna hanya menatap Jeffrey saja. Karena dia masih bingung sekarang. Mengingat semuanya terjadi secara tiba-tiba
Menikah. Tinggal bersama dan sekarang? Pembagian tugas untuk mengurus rumah?
"Kamu tenang saja, aku tidak akan menuntut banyak. Aku tidak akan menyentuhmu, apalagi mendaftarkan pernikahan kita. Jadi, kamu akan tetap aman. Untuk imbalan yang aku janjikan, akan aku berikan jika kamu sudah kepikiran mau apa. Tenggat waktu sampai Nenekku kembali ke Amerika. Mungkin tahun depan. Karena dia pasti akan tiba-tiba datang dan memeriksa keadaan kita."
Joanna mengangguk singkat. Lalu pamit untuk memasuki kamarnya. Kamar yang ada di lantai dasar.
"Joanna?"
"Iya?"
"Aku ada pacar. Kamu tidak perlu khawatir soal---"
"Pacar? Jadi, kamu tetap mau menikahi Teressa meskipun masih ada pacar?"
"Mau bagaimana lagi? Aku terpaksa melakukannya. Lagi pula, temanmu juga sudah sepakat pada awalnya. Tidak tahunnya, dia kabur di hari pernikahan."
Joanna menatap suaminya tidak percaya. Alisnya menukik tajam. Karena masih bingung dengan keadaan rumit yang tengah menimpa dirinya.
Tenang, di sini kalian akan ketemu Jeffrey versi adem :)
Kalo suka, jangan lupa tambahkan ke library!!!
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
PENGGANTI [END]
Short StoryTenang, cerita ini ramadhan friendly. Tapi nggak janji :)