8. 00 AMJoanna sudah tiba di tempat kerja. Setelah seharian kemarin mengobrol dengan Jeffrey panjang lebar. Agar lebih saling mengenal. Karena mereka akan tinggal selama satu tahun ke depan. Sampai Nirmala kembali ke Amerika sesuai rencana.
"Kenapa wajahmu seperti itu? Mana foto pernikahan temanmu? Kenapa tidak kamu posting, sih?"
Joanna terkekeh pelan. Dia mengaku tidak melakukan foto di ponselnya. Karena terlalu hanyut pada acara. Padahal, ini karena dia yang menjadi pengantinnya.
Setelah berhasil menjawab pertanyaan teman-temannya, Joanna mulai kerja. Sesekali, dia juga mengecek ponselnya. Berharap Teressa membalas pesan dan memberi kabar. Sebab dia agak khwatir juga.
Iya. Joanna tidak terlalu mempermasalahkan hal ini. Mengingat dia sudah mencapai kesepakatan dengan Jeffrey. Sehingga dia tidak akan dirugikan terlalu banyak dalam keadaan ini.
Setelah kerja, Joanna langsung pulang. Dia mulai pesan ojek online seperti biasa. Agar lebih hemat waktu dan tenaga.
Satu jam kemudian Joanna tiba di rumah. Dia juga berpapasan dengan Jeffrey yang baru saja pulang. Sembari menatap bingung dirinya.
"Kenapa tidak naik taksi, sih? Tidak takut masuk angin?"
"Apa itu masuk angin? Aku biasa naik ojek online, lebih hemat waktu juga kalau dipikir-pikir."
"Hemat waktu sih iya, tapi tidak hemat tenaga. Naik taksi lebih aman! Kamu bisa menyetir? Aku bisa belikan mobil jika kamu ingin."
"Boro-boro nyetir, nyebrang saja tidak berani. Sudah, lah! Tidak perlu khawatir! Aku bisa mengatasi ini!"
Joanna langsung memasuki rumah. Melewati Jeffrey yang kini masih menatapnya. Agak kasihan tentu saja. Sebab dia tidak pernah melihat wanita setangguh dia.
"Kamu bisa berhenti kerja jika mau. Selama satu tahun. Aku rasa itu tidak buruk. Apalagi jarak kantor dan rumah jauh. Kamu diberi tumpangan juga tidak mau."
"Tidak mau, lah! Nanti teman-temanku tahu kalau kamu suamiku!"
Jeffrey menatap Joanna tidak percaya. Agak sakit hati juga. Karena merasa jika wanita ini malu akan kehadirannya.
"Kau malu padaku?"
"Iya, siapa yang tidak malu jika ketahuan menjalin hubungan rumit seperti itu? Lagi pula, kita hidup seperti ini hanya selama satu tahun. Aku tidak mau orang-orang tahu dan membuat sisa hidupku hancur. Untuk yang kesekian kalinya, aku bersyukur orang-orang yang ada di acara itu tidak ada di sekelilingku. Coba kalau di antara mereka ada yang satu tempat kerja denganku? Bisa hancur hidupku. Apalagi kalau sampai ada yang kenal orang tuaku. Ya Tuhan, bisa mati aku!"
Joanna mulai memasuki kamar yang ada di samping tangga. Bersih-bersih badan sebentar sebelum akhirnya masak makan malam. Bersamaan Jeffrey yang memang berniat masak juga. Mengingat Rosa akan datang dan makan malam di sana.
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
PENGGANTI [END]
Krótkie OpowiadaniaTenang, cerita ini ramadhan friendly. Tapi nggak janji :)