Jihoon masih menangis dalam kesendiriannya dihutan tempat ia biasa bersama Hosik. Air matanya sudah mengering, matanya bahkan sudah terluka perih. Tapi itu tak sebanding dengan semua rasa sakit dan kepedihan dalam hatinya. Kehilangan mate seumur hidup, adalah kesedihan yang paling dalam dirasakannya selama 15 tahun hidupnya sebagai angel. Jihoon masih terlalu muda untuk merasakan rasa kehilangan sebesar ini. Bahkan saat memberikan kecupan terakhir untuk Hosik, Jihoon merasa tak sanggup. Jihoon memutuskan terbang pergi perlahan meninggalkan tubuh dingin Hosik, yang memberikannya senyuman bahkan diakhir hayatnya
Yoongi beberapa saat lalu datang melihat kondisi Jihoon, bahkan kedua orang tuanya pun ikut datang. Tapi Jihoon tidak ingin bertemu mereka. Jihoon ingin sendirian. Jihoon hanya ingin berada ditempat ini bersama Hosik dan semua kenangannya. Tidak ingin terganggu oleh siapapun.
Beberapa hari, terus seperti itu. Jihoon akan selalu berada dihutan tempat dirinya menghabiskan waktu bersama Hosik. Duduk melamun, menatap langit, sesekali mendekati sasaran panah yang dibuat Hosik sebelumnya, dan kembali menangis saat melihat beberapa anak panah bekas Hosik berlatih masih tertancap jauh dalam sasaran yang dibuatnya. Hosik sangat hebat menggunakan pedang dan busur, diumurnya yang terbilang masih cukup muda. Walaupun memiliki kepribadian unik dan konyol, Hosik tetaplah memiliki hati yang lembut dan baik. Semua tingkah laku dan kebersamaannya bersama Hosik masih Jihoon ingat jelas dalam ingatan.
"Hosik-ya..... Bogoshippeo... Nan Jeongmal bogoshippeoyo...."
Menangis, kembali menangis. Jihoon akan terus seperti itu. Tak peduli sudah semerah apa matanya, sudah berapa banyak air mata yang terkuras. Hatinya tak pernah merasa lega, perasaannya tak pernah bisa merelakan kepergian Hosik yang mengenaskan.
Mati ditangan seorang iblis.
Jihoon memang menyaksikan belati ditangan Namjoon yang melesat cepat menembus jantung Hosik. Tapi, Jihoon bahkan tidak bisa menghentikannya. Ingin berteriak pun tenggorokannya terasa tertahan untuk mengeluarkan suara. Jihoon bergerak secepatnya saat Namjoon pergi meninggalkan Hosik. Tapi dirinya sudah terlambat, apapun upaya yang dilakukannya, Hosik memang tidak akan selamat.
Jihoon tidak tau apa yang menyebabkan tragedi dalam istana Gyunghui, yang ia tahu kejadian itu pasti ada hubungannya dengan keberadaan Namjoon. Jihoon selalu berfikir, jika waktu bisa diputar ulang. Jika sedari awal saat Jihoon tau Hosik datang terlambat dan dirinya langsung pergi menyusul ke istana, apakah Jihoon bisa menyelamatkan Hosik? Atau bisakah Jihoon mencegah semua tragedi itu terjadi? Tapi Jihoon hanyalah seorang angel biasa, dia tak memiliki kekuatan yang cukup besar untuk bisa mencegah tragedi berdarah itu.
Jihoon menatap kearah istana Gyunghui yang masih berdiri kokoh. Setelah tragedi yang sangat mengenaskan sebelumnya, kerajaan Gyunghui mengalami kehancuran dan penjajahan oleh kerajaan lainnya. Kekuasaan baru dari kerajaan lain telah menempati kerajaan Gyunghui. Tubuh tak beryawa yang berada di dalam istana telah dikuburkan dan beberapa sanak keluarga yang masih mengenali tubuh keluarganya sendiri. Membawa dan kemudian menguburkannya sesuai dengan prosesi keluarga masing-masing.
Jihoon tau Hosik telah dikuburkan dengan baik oleh keluarganya sendiri, tapi Jihoon tidak berniat datang melihat pemakamannya. Rasa tak terima atas kepergian Hosik masih terasa di dalam hati. Jihoon tidak akan pernah terima. Sekalipun tidak pernah terima atas semua kejadian itu.
Suara langkah kuda tiba-tiba saja masuk dalam pendengaran Jihoon, Jihoon menoleh dan menemukan Hwimang -kuda milik Hosik yang setengah berlari menuju arahnya dan mengusel manja ke tubuh Jihoon. Jihoon terkejut akan hal ini, setaunya Hwimang masih dipelihara di dalam istana oleh raja baru karena ketangkasannya.
Beberapa kuda istana memang memiliki stamina dan ketangkasan yang lebih baik daripada kuda lainnya, Hwimang adalah salah satunya. Hwimang sudah sering dilatih Hosik menempuh medan yang sulit dan bahkan jalan yang terjal dan tinggi sekalipun. Hwimang sangat disayang oleh Hosik, karena itu Hosik pasti akan selalu membawanya kemanapun, bahkan saat dirinya sedang berlatih dihutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil Boy (NamJin) (On Hold)
Любовные романыSeokjin, jatuh cinta pada pandangan pertama pada seseorg yang berbahaya. akankah dia tetap mempertahankan cintanya, atau melepaskannya? Warning! Ini rate m! Yaoi! Boyslove! Yang kurang umur, dilarang baca! Kalau masih mau baca. Dosa tanggung send...