RHS 07|| Senja

1.1K 121 2
                                    

<revisi>

Sangking bahagianya seseorang, ada jantung yang terus berdegup cukup kencang membuat sang insan merasa nyaman tak nyaman atau gelisah. Begitulah yang Jessi rasakan sekarang, dirinya sedang berdiri di depan kaca sambil menaruh tangan tepat di dada dimana jantung berada untuk merasakan degup jantungnya.

Sambil menatap dirinya sendiri dengan teliti di arah kaca melihat apakah sudah cukup rapih dia berpakaian, 'duh kenapa jantung gua degup nya keras ya? Masa iya gugup? Aneh banget' suara hati Jessi.

---

Sebelum mereka pergi jalan untuk membeli cincin yang Jessi janjikan dan pastinya juga coklat. Muthe menyarankan untuk pulang dulu ke rumah untuk mengganti pakaian bebas, karena menurut Muthe berpergian langsung dari sekolah ke luar menggunakan seragam itu rasa nya tidak enak sekalian Muthe juga ingin meminta izin kepada orang rumah.

Maka dari itu sekarang Jessi berada di kamarnya, sambil mengamati diri sendiri. Jessi menggunakan celana panjang hitam juga kaos oversize putih di tambah jacket varsity hitam yang terdapat huruf M. Jessi kira penampilan dia cukup baik untuk pergi santai bersama Muthe.

Setelah ini dia mengambil handphone untuk melihat jam, di layar langsung terpampang kalau sudah pukul 5 sore pas. Memang memakan waktu cukup lama saat dia harus perjalanan pulang yang macet dan sesampai di rumah harus mandi dulu apalagi cicinya meminta waktu sebentar untuk membantunya memperbaiki komputer. Tapi tak masalah bagi jessi karena Muthe dan Jessi sudah berjanjian untuk pergi sekitar jam 5 sore.

Jessi sudah bergegas menyiapkan motor model scrambler hitam miliknya yang Jessi dapat dari hasil taruhan bersama ayahnya saat ujian kenaikan kelas tahun lalu. Selain menyukai basket Jessi juga gemar dengan motor.

Alasan jessi memilih motor model scrambler adalah Muthe. Muthe pernah mengatakan kepada Jessi bahwa ia cukup trauma saat di bonceng Jessi menggunakan motor ninja. Maka dari itu dia memilih aman kali ini. Lagi pula model motor ini jokenya rata jadi nyaman saat mereka boncengan, 'emang pinter kamu jes' suara hatinya dengan bangga.

---

Memakan waktu beberapa menit, sekarang Jessi sudah sampe di rumah Muthe. Terlihat belum ada Muthe di depan, mengharuskan dirinya untuk memarkirkan motor di depan pagar dan memencet tombol bell rumah di dekat pager.

Di dalam rumah, mendengar bell berbunyi keluarlah seseorang dari rumah itu. Ternyata itu kaka Muthe, Jessi yang melihat itu kaget.

Pasalnya Muthe pernah bercerita bahwa kakaknya jarang berada di rumah karena sibuk urusan kuliah dan pekerjaan ditambah sudah memiliki apartemen sendiri katanya. Tapi tak terlalu Jessi pikirkan, dia langsung menyapa nya.

"eh sore kak Git, Muthe nya ada?" Sapa Jessi lebih awal.

"wihh jes, ada tuh di dalem. Apa kabar? Makin keren aja" Balas Gita yang menjadi sosok kakak Muthe.

Jessi tersenyum canggung, "baik kak, ya dong makin keren yakali gitu gitu aja" Katanya lalu tertawa kecil.

"Haha keren keren.

Oh ya mau ngapain?" Tanya Gita

"Night drive kak, jalan jalan" Jawab jessi secara terang terangan.

[✓] 1. Rahasia || JesMuthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang