Seorang gadis duduk sembari mengamati wajahnya, sesekali ia menampar wajahnya sendiri dan membenturkan kepalanya ke kaca seperti orang bodoh yang sedang frutasi.
"Gimana bisa?" dia itu aretha sanjaya. si cantik, anak angkat sugar mommy yang sangat kaya raya, bagaimana bisa masuk kedalam tubuh seorang gadis aneh, kucel, jelek, seperti ini.
setelah bangun, aretha panik saat sadar bahwa dia tersesat di tubuh seorang gadis yang sama sekali tidak ia ketahui.
"Gilak, burik banget.. mirip kunti." sahutnya mengumpat kesal.
tiba-tiba suara yang asing memenuhi kamar tapi itu tidak bisa mengalihkan perhatian aretha.
kwekk.
"Baru kali ini gw ngeliat muka seaneh ini!" pekiknya mengomel tanpa menyadari ada mahluk kecil berwarna kuning tah*i yang sedang memperhatikannya sedari tadi.
Kwekk, kwekk.
Aretha tersentak terkejut saat tersadar ada suara yang aneh didalam ruangan ini.
"Eh?!" tersentak merasa ada sesuatu yang sedang mematuk-matuk jempol kakinya, alhasil ia menundukkan kepalanya kala kakinya terasa semakin geli, mata aretha melotot seperti akan copot kala melihat seekor bebek kuning kecil sedang tersenyum polos padanya.
"Halo nona." sapa bebek kecil itu.
"MAMA!" aretha melompat syok dan berlari kesana-kemari dengan ketakutan. helep dirinya trauma sama bebek.
BRAK.
PRANG.
suara pintu terbuka keras dan piring yang terjatuh memenuhi seluruh kamar.
"NONA!" jantung kelly rasanya akan copot saat melihat majikannya tidak sengaja melompat ke atas lemari.
"Huaaa, kel! tolongin gw."
kelly terlihat sangat frutasi dan panik sembari berjalan mondar-mandir.
"Haduh nona, bagaimana bisa anda melompat kesana?" Kelly benar-benar bingung kenapa majikannya berubah menjadi aneh.
"Bukan itu yang penting! tolong sekarang juga lo buang bebek setan itu! " ucapnya sambil menunjuk-nunjuk bawah kursi.
"Bebek? Dimana nona!?" Kelly melihat ke seluruh kamar gadis itu. sungguh, tidak ada bebek sama sekali di ruangan ini.
"Astaga, anda jangan begini dong, saya bisa jelaskan semuanya!" bebek berwarna kuning terang itu mendengus kesal.
"Pergi! lo setan! gw gak mau ngomong sama monyed kaya lo!"
"tapi saya bebek!" protesnya tak terima. bagaimana bisa tubuhnya yang montok dan kecil ini dikatain monyet jelas sangat berbeda, apa mata gadis ini katarak pikirnya.
"Lo setan fiks!"
Kelly diam dengan tubuh semakin lemas dan bingung melihat majikannya berbicara sendiri. bebek kecil terlihat semakin frutasi memikirkan banyak cara.
"Nona! jika anda diam dan menyuruh babu ini pergi, saya janji saya akan memberikan seratus pabrik choyo."
mata aretha terlihat memincing curiga sampai akhirnya dia mengetuk dagu berpikir, "beneran?"
bebek kecil itu menganguk cepat sebagai jawaban, jelas bohong dasar o'on.
"Iya! saya janji. saya ini jin bebek jadi bisa melakukan apapun, jin tomang saja bisa insinyur melihat jin yang terlalu berguna seperti saya." jelasnya sombong.
Aretha ersenyum puas. "Ekhem, deal! tapi awas aja kalau lo bohong! gw jadiin bebek geprek lo!"
"Non-"
ucapan kelly terpotong saat aretha menyela dengan cepat sembari mengibaskan tangannya beberapa kali.
"lo pergi! gw baik-baik aja, tenang aja."
ucapan majikannya membuat kelly bingung, "Tapi.. bagaimana anda turun, nona?" Kelly semakin menundukkan kepalanya saat majikannya menatapnya horor dengan poni panjang tipis miliknya, hei! itu menyeramkan tahu.
"Maaf, maafkan saya.. saya akan pergi sekarang juga." Kelly membungkuk lalu berlari keluar.
"Ok, sekarang jelas-" melotot horor kala melihat bebek montok tengah tiduran dengan santai di kasurnya, eh bukan! kasur pemilik tubuh.
