Awal Pertemuan

3.2K 187 157
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sri Putri Anjani, gadis cantik berusia 20th

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sri Putri Anjani, gadis cantik berusia 20th. Kepribadian nya sangat unik, kadang dia bijak, kadang juga bobrok, dan kadang juga dia usil sampai bikin orang lain darting. Dia si hobi jajan, tapi sukanya yang gratisan, orang nya kalem sama orang luar, padahal aslinya bobrok banget kalo lagi sama orang terdekatnya. Dia akan dingin kepada laki-laki yang bukan mahram nya, tapi jika didepan keluarga dan sahabatnya, dia berubah menjadi si petakilan dan bar-bar.

Dia belum pernah sekalipun berpacaran, alias jomblo dari lahir. Bukan karna dia tidak laku, tapi itu prinsipnya, jalan yang dipilihnya. Jika ditanya, kenapa lo gak pacaran? Atau, kenapa lo gak punya pacar? Dia pasti selalu menjawab: "Kata I LOVE YOU bakal kalah sama kata QOBILTU, dan yang janji aja masih bisa pergi, apalagi yang cuma modal bilang I LOVE YOU, CINTA kepada MANUSIA, terkadang DUSTA yang BERTAHTA, tapi CINTA kepada PENCIPTA-NYA, maka SYURGA yang jadi MAHKOTA."

Suasana pagi hari di kediaman Hakim.

"Anjani..." teriak sang ibu negara.

Anjani yang mendengar teriakan menggelegar dari sang mamah tercinta pun bergegas menghampiri sang mamah, "iya, mah. Kenapa?" tanya Anjani.

Dara selaku mamah dari Anjani memberikan kertas yang berisikan daftar belanja bulanan kepada Anjani, "Ke minimarket, ini daptar belanjaanya." ucap Dara.

Anjani menghela nafas, "banyak banget... uang ongkos jajannya tambahin dong, ma." tawar Anjani.

Dara mendengus, "jajan aja garcep!" cibir sang Dara. Anjani menyengir.

SESAMPAINYA DI MINI MARKET

Anjani tengah sibuk mengisi keranjang belanjaannya, sambil sesekali mengrutu tak jelas.

"Banyak banget sih! mamah negara kalo nyuruh emang gak nanggung-nanggung. Susah banget ini bawanya ya Allah..." grutu Anjani.

Daftar belanjaan yang ditulis sang mama sudah ia kumpulkan dalam satu keranjang, waktu nya membayar. Tapi... antriannya masyaallah panjangnya, karna moodnya turun, Anjani pun pergi ke freezer tempat ice cream berada.

"Hiks... hiks... abi..."

"Kayak suara anak kecil nangis." Anjani pun mengedarkan pandangan nya. Dan gotcha! dapat Anjani lihat ada seorang anak kecil yang sedang berjokok sambil menelungkupkan wajahnya. Anjani pun ikut berjongkok, mensejajarkan tingginya dengan anak kecil yang tengah menangis itu, "kenapa kamu menangis?" tanya Anjani.

Gus Duda (my Husband) 🍁Revisi🍁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang