12

272 36 18
                                        

Yogi, tomi, namu dan juna langsung pergi ke rumah sakit setelah jemmy memberitahu kalau reyjin masuk rumah sakit. Sampainya di rumah sakit, mereka menemui hengky, jemmy, sandi dan kenzy yang duduk di depan ruang rawat reyjin.

"Gaes, gimana keadaan reyjin?" yogi

"Kok bisa dia masuk rumah sakit sih? Bukannya tadi dia nggak papa ya?"- tomi

"Perasaan tadi dia baik baik aja kan?" - namu

Hengky melihat teman teman nya dengan sendu dan bertanya tanpa menjawab pertanyaan dari namu, yogi dan juga tomi.

"Gaes, apa jin sakit gara gara gue bentak ya?"

Hengky melihat teman teman nya dengan perasaan bersalah.

"Kenapa lo ngomong gitu heng?" tanya tomi.

"Reyjin itu jantung nya lemah, tadi gue kan bentak dia. Sumpah, gue nyesel banget" kata hengky dan menghela nafas dengan mata berkaca kaca.

"Pantes aja tadi pas lo bentak dia sampe megangin dada gitu, gue kira cuma kaget biasa. Kayaknya jantung nya kumat ya?" kata tomi yang melihat jelas bagaimana reyjin kaget dan langsung memegang dada nya.

"Bukan cuma salah lo heng, gue juga salah. Reyjin sampe pingsan karena gue kagetin dia, gue yang salah"

Kata sandi dan mengusap mata nya yang hampir mengeluarkan air mata.

Namu melihat hengky dan sandi bergantian.

"Nggak usah terus ngerasa bersalah kayak gitu, nanti kalau reyjin udah sadar kalian minta maaf aja sama dia.

"Sekarang kayaknya reyjin juga masih belum bisa di jenguk karena belum sadar, mending kita jenguk lagi kalau dia udah sadar" kata namu dan mereka mengangguk.

"Hengky sama jemmy kan bisa masuk ke ruang rawat nya karena mereka masih dines, kasih tau kita ya gimana kondisi nya"

Pinta tomi dan mereka mengangguk sebagai jawaban.

"Ya udah, kalian balik lagi sana kerja! Nanti di marahin sama kakak perawat" kata juna dan mereka mengangguk setuju.

"Kita balik ruangan dulu ya" pamit jemmy dan pergi bersama hengky.

"San, ken, mending kita juga pulang. Besok kalian dines pagi kan?" tanya yogi dan mereka mengangguk.

"Sekarang udah jam sebelas, mending pulang aja biar besok kalian nggak kesiangan" kata tomi  dan di angguki namu juga yogi tanda setuju.

"Ya udah deh, kita pulang kalau gitu" sahut sandi dan kenzy mengangguk setuju.

Dua hari sudah reyjin di rawat dan masih belum sadarkan diri,membuat teman teman nya sedih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dua hari sudah reyjin di rawat dan masih belum sadarkan diri,membuat teman teman nya sedih. Terutama hengky dan sandi yang terus merasa bersalah karena  reyjin masih belum sadar.

"Reyjin betah banget sih tidur nya, gue jadi kangen sama kelemotan nya" kata Tomi dan melihat ruang rawat reyjin.

"Ternyata sepi juga ya kalau nggak ada reyjin, kangen banget gue sama pertanyaan nya yang selalu bilang' emang gue salah ya?"

Namu tertawa setelah mengikuti gaya bicara reyjin.

"Jangan jangan reyjin lemot gara gara sakit nya itu" tebak jemmy.

"Kok bisa lo mikir gitu?"- tomi

"Bisa aja kan Karena jantung nya yang lemah, jadi dia itu di jaga banget sama keluarga nya? Nggak cuma di jaga, tapi di manja juga" jawab jemmy.

"Iya juga sih, tapi dia pinter juga ya nyembunyiin penyakit nya? Sampe kenzie sama sandi aja nggak tau loh kalau dia lemah jantung" kata juna sambil melihat teman teman nya.

"Iya ya, tuh anak lemot lemot pinter juga nyembunyiin penyakit" sahut tomi.

"Udah jam Delapan, gue kasih obat dulu ke reyjin" kata juna dan pergi setelahnya.

Juna masuk ke ruang rawat reyjin untuk memberikan terapi melalui obat injeksi yang di masukan lewat pembuluh darah. Dia bisa melihat reyjin yang masih belum sadar dan masih menggunakan masker oksigen untuk membantu nya bernafas.

"Bangun jin! Kita semua kangen sama lo, kita kangen juga sama kelemotan lo" kata juna dan menghela nafas dalam.

"Ternyata kalau nggak ada lo sepi jin" lanjut juna, kemudian menyuntikan obat melului selang infus.

Setelah selesai memberikan terapi pada reyjin, juna berbalik untuk pergi, tapi langkah nya terhenti saat melihat aldi yang baru masuk.

"Bang, abis ngapain?" tanya aldi.

"Ngasih obat ke reyjin" jawab juna dengan santai. " abis dari mana dek?" tanya juna.

"Beli makan buat sahur, kalau bunda lagi ke Apotik" jawab aldi sambil menunjukan makanan yang dia bawa.

"Tadi abang masukin obat buat jantung nya reyjin. kalau ada apa apa panggil abang aja ya di ruang perawat" kata juna dan aldi mengangguk sebagai jawaban.

"Oh ya dek, emang reyjin sering di rawat kayak gini?" tanya juna.

"Waktu masih SMP, abang pernah di rawat selama enam bulan. Bunda sampe nangis terus waktu itu" jawab aldi.

"Enam bulan? Kok bisa?" tanya juna penasaran.

"Gara gara abang ikut tanding basket, dulu kan abang belum tau kalau lemah jantung. Jadi abang kesel di larang larang terus.

"Makanya abang diem diem ikut tanding basket dan kambuh sampe koma enam bulan" jawab aldi, membuat juna sedih mendengarnya.

"Bandel juga ya reyjin?" - juna

"Bandel sih enggak bang, cuma kadang lemot aja" jawab aldi dan juna langsung mengangguk setuju.

"Dari kecil ya lemot gitu?" tanya juna

"Dari aku lahir juga bang rey udah lemot kayak nya bang" jawab aldi dengan bercanda, membuat juna tertawa mendengarnya.

"Ya udah abang balik ke ruangan dulu, kalau ada apa apa panggil abang aja ya!" kata juna dan aldi mengangguk sebagai jawaban.

Setelah juno pergi, aldi menghampiri reyjin dan duduk di kursi di samping ranjang.

"Bang, bangun dong! Jangan tidur terus. Abang kan kuat, jadi harus bangun ya!" kata aldi sambil menggenggam erat tangan sang kakak yang Sangat dia sayang.

 Abang kan kuat, jadi harus bangun ya!" kata aldi sambil menggenggam erat tangan sang kakak yang Sangat dia sayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mahasiswa Perawat Ganteng (Mapeteng)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang