RED

2.3K 213 23
                                    


[Buat yang mau support aku bisa di sini https://trakteer.id/oishielmo/tip atau https://saweria.co/oishielmo Thank you^^]

***

RED

(WangXian modern ver)

WARNING! NSFW 18+

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Awan berarak disapu embusan angin musim gugur di langit malam bersinarkan cahaya bulan. Pucat warnanya menerangi seisi bumi, mengintip malu-malu pada celah yang tak terjangkau pelita. Pada jendela kaca sebuah unit apartemen yang dibiarkan terbuka, pendar bulan leluasa menjorok masuk.

Tubuh itu bergerak naik turun secepat ritme detak jantung. Menggebu-gebu, dalam satuan waktu kenikmatan datang beruntun. Desahan menepis sepinya ruangan. Sesekali terdengar geraman rendah dari mulut lelaki tampan. Sepasang tangannya sibuk mencengkeram pinggul ramping milik lelaki yang sedari tadi mendominasi permainan. Duduk dipangkuan sambil melantunkan desahan.

"Nghhh!" desahnya, diikuti bunyi tabrakan kulit tempat mereka menyatu.

Becek, lengket. Pantat bulat membentur paha kokoh lelaki tampan tatkala gravitasi menarik turun. Menyodok sweet spot, ereksi Lan Wangji meloloskan desahan lebih keras dari mulut Wei Wuxian. Saliva menetes di sela bibir, sementara parasnya makin merona, meski tak memerah sepasang dauh telinga Lan Wangji yang dari awal menjadi mainan Wei Wuxian; jilat, hisap, gigit.

Lan Wangji lelaki berusia pertengahan tiga puluh, bekerja di Departemen Kepolisian Metropolitan Shanghai, Biro Investigasi Kejahatan. Seorang Penyidik. Manik seterang kristal menatap intens pada tubuh telanjang Wei Wuxian yang bermandikan peluh. Mengkilat diterpa sinar bulan purnama.

"Haah ... nnhh Lan Zhan!" Wei Wuxian tersenyum di tengah desahan, menggoda Lan Wangji yang nyaris tak berkedip.

Desahan Wei Wuxian selanjutnya terbungkam ciuman. Kecipak basah pertarungan lidah. Ciuman Lan Wangji turun ke dagu, leher dan tulang selangka. Ada keinginan untuk memberi gigitan kecil di sana, tetapi diurungkan. Dibalas Wei Wuxian menuju telinga yang merah sensitif. Ereksi Wei Wuxian semakin menggesek perut Lan Wangji saat dia melingkarkan kakinya di pinggang lelaki itu. Semakin juga Wei Wuxian menjerit nikmat.

Sudah kisaran tiga bulan Lan Wangji tinggal bersama dengan Wei Wuxian di pinggiran Distrik Huangpu. Setiap hari bersanggama tanpa kenal lelah apalagi bosan. Tidak. Kata bosan tidak ada dalam kamus Lan Wangji jika itu berhubungan dengan Wei Wuxian.

Dada membusung, leher terekspos, disambut kembali ciuman liar dari Lan Wangji. Lidah basah terjulur, menyapu kulit di sekitar leher. Bunyi becek kian keras, sekeras ereksi Lan Wangji yang kian membesar, berkedut diiringi tepukan kulit yang semakin cepat.

Tepat di gang gelap, di bawah pendar bulan, itu lah kali pertama Lan Wangji bertemu dengan Wei Wuxian, saat dirinya sedang mengejar buronan pembunuh berantai. Sesingkat senja tanpa saling sapa. Beberapa hari kemudian mereka kembali bertemu. Seolah sudah ditakdirkan, pertemuan Lan Wangji dan Wei Wuxian nyaris tak terelakkan.

"Ahhh Er Ge ...!"

Kabut nafsu meluapi kepala. Darah berdesir dari ubun-ubun sampai pada ereksinya. Selanjutnya, Wei Wuxian melihat semuanya putih dan dia menjerit. Lan Wangji menyusul kemudian, meluapinya dengan banyak cairan.

RED [WangXian | Oneshot ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang