Usahakan di pencet dulu bintang nya☺️♥️
Tinggalkan komentar kalian juga♥️❤️💘
***
"Jadi, ini semua karena perempuan murahan itu kamu tega mengusir mama dan adik-adikmu? JAWAB MAMA REGAN!" Teriak Sisil di depan wajah Regan.
Regan mengulum bibirnya sebelum akhirnya ia tertawa. "Hahaha, wait, mama? adik-adikmu? Kalian bukan siapa siapa saya. Dan Saya tidak perduli, dan jangan sekali-kali kamu memaggil Luna gadis murahan. Karna di sini andalah yang murahan."
"REGAN!" Teriak raja. Sedangkan Ray hanya mematung sembari menggelengkan kepalanya tidak percaya dengan apa yang di ucapkan Regan.
"Kenapa gak percaya? Mau bukti? Hm?"
"Bang," tegur Rendy.
Regan tidak memperdulikan adiknya itu ia merogoh saku jasnya dan mengambil ponsel berlogo apelnya yang harganya fantastis.
Ia memutar salah satu video yang memperlihatkan Sisil dan tubuh telanjangnya yang tengah di gilir oleh beberapa pria tua yang terlihat berbadan besar, lalu Sisil tampak menikmati tanpa ada perlawanan sedikitpun.
"3 hari sebelum kematian papa saya anda berhianat. Hm, bahkan anda pernah berhubungan dengan salah satu pengawal ayah saya kan?"
Sisil tertegun, begitupun dengan kedua anaknya. Bahkan Luna dan Freya yang baru saja sampai berdiri mematung di depan pintu.
***
Freya maupun Luna tertegun di depan pintu. Dan Rendy melihatnya, begitupun dengan yang lain. ia berdiri dari sofa dan berniat menyambut istrinya.
Namun teriakan Sisil menghentikan langkahnya."DASAR PEREMPUAN MURAHAN! NGAPAIN KAMU KEMBALI KE RUMAH INI? KENAPA TIDAK PERGI SAJA!" Bentak Sisil, ia melangkah ke arah Luna. Baru saja ia ingin melayangkan tamparan Regan dengan kuat mencengkram tangan wanita itu. Lalu menghempaskan tangan Sisil untuk menjauh Luna.
"REGAN! JANGAN KURANG AJAR LO!" Bentak raja kasar kepada Regan. Laki-laki tampan itu maju berdiri di depan tubuh ibunya.
"Harusnya kamu memberitahu ibumu, bukan memberitahu saya. Suruh ibu Berkaca. Luna lebih berhak di rumah ini dari pada kalian." Ujar Regan, perkataan Regan membuat Luna terkejut sekaligus merasa bersalah, dan ia sedikit takut. Raja pasti akan semakin membencinya.
Raja memandang Luna dari atas hingga bawa, sebelum ia melontarkan beberapa kata yang membuat semua orang terkejut.
"Gue gak bakal pernah cerai dari Luna." Ujar raja, lalu laki-laki itu menggapai tangan Luna dan menarik tangan istrinya itu untuk menuju ke lantai atas di mana kamar raja berada.
Regan mengepalkan tangannya. "Munafik kamu raja," sinisnya.
***
"Lo jangan kegeeran sama ucapan gue tadi, gue bakal tetap cerain Lo setelah anak Lo lahir, bentar lagi kan?"
"Iya, kak." Balas Luna,
Kandungan Luna sudah memasuki usia 9 bulan, kata dokter tinggal menghitung hari dan ia akan segera melahirkan anak pertamanya.
Luna selalu tersenyum setiap ia dan Freya pergi memeriksa kandungan. Dokter bilang perkembangan bayinya sehat. Tapi, ia memilih untuk tidak mengetahui jenis kelamin sang anak agar nanti bisa jadi kejutan untuknya.
"Ngapain Lo senyum-senyum?"
***
Luna berdiri di depan cermin memandangi tubuhnya sendiri. Ia masih belum menyangka jika di perutnya sudah ada nyawa lain.
Sembari mengusap-usap perutnya yang membuncit sedikit meringis karna sesekali ia merasakan tendangan-tendangan kecil anaknya.
"Kamu gak sabar liat dunia ya nak? Sabar ya, tinggal beberapa hari lagi kamu bisa ketemu mama dan em ... Papa," Luna berbisik di akhir kalimat nya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
LUNA (End)
General FictionJANGAN LUPA FOLLOW! Tinggalkan vote dan komen Deskripsi Luna athayya gadis pecinta senja yang terpaksa harus menikah dengan laki-laki yang telah merebut kehormatannya hingga ia harus hamil anak pria yang telah memiliki kekasih itu. Dan Luna juga k...