▒ THE WAR IS OVER ▒
Lookism fanfiction storysemua karakter milik Park Taejoon
-oOo-
malam itu, sekitar pukul 10 malam, kamu belum tidur karena sedang menunggu perilisan episode baru Lookism di situs ilegal langgananmu.
kamu sudah mengantuk sebenarnya. namun panel terakhir di episode sebelumnya cukup menggelitik rasa penasaranmu.
kamu bertukar pesan dengan temanmu selagi menunggu, kalian bercakap tentang topik yang kalian bahas di sekolah hari ini.
kalo ketemu Jihoon, gue aduin beneran lu
begitu katamu, saat temanmu meledek rambut merah Jihoon yang katanya mirip sarang burung.
setelah itu kamu tidak ingat lagi balasan pesan yang diberikan temanmu. kamu kehilangan fokus karena mengantuk. aktivitas hari ini membuat kamu tidak bisa membendung rasa lelah lebih lama.
tanpa sadar, matamu perlahan memejam. pegangan tanganmu pada ponsel mulai melemah hingga benda itu mendarat keras di wajahmu.
kamu tidak jadi tidur. rasa sakit karena wajah yang tertimpa ponsel membuatmu kembali terbangun. namun anehnya rasa sakit yang kamu rasakan terlalu berlebihan. rasanya seperti habis dihantam batu besar. dan rasa sakitnya terasa di sekujur tubuh hingga kamu tidak sanggup bergerak.
kedua netramu terbuka dengan lemah. dari penglihatanmu yang buram, hal pertama yang kamu lihat adalah langit malam bertabur bintang. sumber cahaya yang kamu lihat adalah bintang-bintang itu sendiri, serta cahaya merah membara yang mengelilingi tubuhmu.
apa itu? api?
benar. yang berada di sekelilingmu memang api. kamu dapat merasakan hawa panasnya yang membuat kulitmu terasa terbakar. pernafasanmu juga tersumbat karena asap tebal.
apa ini... sleep paralysis?
kamu terbatuk, hingga rasa sakit di sekujur tubuhmu terasa memburuk karena tergerak secara refleks.
namun rasa sakit ini terasa nyata untuk sebuah mimpi.
"ma..." kamu mencoba memanggil ibumu. suaramu sangat lirih, nyaris seperti bisikan. namun yang menampakkan diri justru siluet hitam asing, berjalan mendekat dan berdiri menjulang tepat di belakang kepalamu.
dengan susah payah kamu mendongak untuk melihat sosok itu lebih jelas. tubuhmu rasanya seperti remuk saat bergerak meskipun hanya sedikit. dan siluet itu dengan baik hati merendahkan tubuh dan berjongkok untuk mempermudah penglihatanmu.
"dasar perempuan gila."
kamu masih memuat keadaan. otakmu mulai menimbulkan lebih banyak pertanyaan yang sama-sama tak terjawab.
apa ini semacam permainan VR? kenapa seluruh objek dalam penglihatanmu berubah menjadi 2D? tapi bagaimana semua sensasi ini diciptakan? rasa sakit yang perlahan membunuh, panas yang membakar, intimidasi, keputus-asaan, amarah terhadap diri sendiri. semuanya benar-benar nyata.
"kau belum diperbolehkan mati."
fokusmu kembali tertuju pada siluet hitam yang kini telah menampakkan seluruh bagian dirinya. wajahnya nampak oleh bantuan cahaya.
dari posisimu yang berbaring, kamu dapat melihat dengan jelas jika orang itu... Lee Jihoon?
"k-kamu..."
untuk pertama kalinya dalam seumur hidup, kamu melihat sosok ini berpenampilan urakan dan kotor. tidak lupa dengan lolipop dalam mulutnya. dan rambut merah bergelombang itu kini benar-benar terlihat seperti apa yang temanmu gambarkan, seperti sarang burung.
"kata temanku, rambutmu kayak sarang burung." ucapmu lirih, sangat lirih hingga terdengar seperti bisikan.
entah apa yang ada dalam pikiranmu, kamu hanya menepati janji untuk mengadukan temanmu pada Jihoon. namun bagi lelaki yang berjongkok di belakang kepalamu itu, ucapanmu tentu hanya terdengar sebagai bualan orang gila.
sama sekali tidak lucu.
"menyerahlah. kau sudah kehabisan tenaga untuk kembali berhadapan denganku. sepertinya kau juga kehilangan akal. apapun yang kau katakan tidak akan berpengaruh bagiku."
"a-apa?" hanya itu yang dapat kamu katakan, karena kamu berani bersumpah demi apapun, kamu tidak mengerti apa-apa.
"bagian tubuh mana yang harus kuambil darimu?"
lelaki itu berpindah ke atas tubuhmu, membuatmu secara reflek mencoba menghindar. namun tubuhmu yang terasa remuk membuatmu tidak mampu berbuat banyak. kamu hanya bisa menjerit saat Jihoon mencengkeram kasar rahangmu yang terasa luar biasa sakit.
kamu otomatis membuka mulut karena kuatnya cengkeraman tangan Jihoon. kedua tanganmu sudah mencoba untuk melepasnya, tapi kamu sudah kehabisan tenaga untuk bersaing dengan lelaki gila sepertinya.
"aku tidak suka gigi taringmu."lalu setelahnya yang kamu dengar hanya jeritan memilukan yang berasal dari dirimu sendiri. tubuhmu meronta kaku saat lelaki itu memutar dan mencabut paksa kedua gigi taringmu. kedua matamu basah. darah segar mengalir dari sudut-sudut bibirmu. bukan hanya darah yang diakibatkan oleh luka dalam, namun juga mengalir dari gusi-gusimu yang terpaksa dikosongkan.
"setelah ini jangan lagi menunjukkan taringmu. kau bukan lagi wanita alpha ataupun dewi perang."
Jihoon berdiri setelah menghempas rahangmu. lelaki psikopat itu lantas pergi meninggalkanmu yang masih terbaring mengenaskan.
rasanya terlalu sakit untuk dilampiaskan hanya dengan menangis.
instingmu mulai bekerja, kamu mencoba bergerak untuk melarikan diri dari kobaran api yang semakin membara. namun sayangnya tubuhmu sudah tidak bisa bekerja sama. setiap bagian tulangmu seperti mengalami faktur, setiap sendi di tubuhmu mengalami dislokasi. belum lagi luka-luka yang banyak mengalirkan darah. semua itu membuatmu lumpuh.
kamu mulai terbatuk. mulutmu memuntahkan darah di waktu bersamaan. dadamu naik turun, bernapas dengan abnormal akibat gas hasil pembakaran yang perlahan meracuni paru-paru.
kamu bahkan belum sempat mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, namun takdir seakan melarangmu untuk tahu. sebab di detik berikutnya, kamu kehilangan kesadaran. mungkin kamu akan lenyap bersama kobaran api yang kini telah menyentuh ujung kakimu.
-oOo-
12/04/23
©desvante
KAMU SEDANG MEMBACA
the war is over | LJ
Fanfiction(17+) tadinya kamu sedang rebahan sembari menunggu update terbaru lookism di situs ilegal. tanpa sadar kamu tertidur, dan saat terbangun, kamu tiba-tiba sudah berbaring di tanah dengan tubuh yang terasa remuk hingga rasanya akan mati. kamu mengangk...